"tumben lo kesini pagi? mau numpang tidur lagi?" tanya tuan muda sambil membuka pintu rumahnya.
khusus untuk sungchan aja, kalo tamu lain chenle ogah bukain pintu. dan dia juga jadi tamu pertama di hari weekend ini, jam 6 pagi udah bertamu.
"ck, diem njing. gue pusing" kesal sungchan yang langsung masuk tanpa dipersilahkan.
"dasar gak tau diri" gerutu chenle yang kemudian menutup pintu dan ikut masuk.
bagi sungchan, rumah chenle adalah rumah kedua. tempat ternyaman buat marah-marah pastinya.
semua fasilitas ada, gak perlu ke dapur buat ambil makanan di kulkas. karena di kamar chenle udah ada.
"duh, pengen tidur" ujar sungchan ketika melihat kasur chenle.
sedangkan chenle duduk di kursi game sambil menyalakan monitor.
"molor aja, kerjaan lo di rumah gue kalo gak makan yang molor" ledek chenle.
"cuih, lo juga ke gue kerjaannya nyontek. saling menguntungkan aja" kata sungchan membela diri.
sungchan memeluk bantal dan menarik selimut. dia benar-benar mau numpang tidur aja di rumah chenle.
chenle mulai membuka game nya, dan sungchan cuman rebahan sambil melamun.
"mau ngajak ngobrol gak? gue mau pake headphone" tanya chenle menoleh ke arah sungchan.
"chenle" panggil sungchan sambil melihat langit-langit kamar. "sebenernya kita terlalu muda gak sih buat jatuh cinta?"
"dih tolol! bocah SD aja udah pacaran papih-mamih, lo yang udah SMA kemana aja? masih nanya kayak gitu?" tanya chenle meledek.
dia memutarkan kursinya dan berbalik ke arah sungchan yang masih merebahkan diri di kasur miliknya.
"gue serius!" tekan sungchan yang langsung duduk tegak.
"ya gue juga serius, jatuh cinta itu gak perlu nunggu waktu dewasa. kenapa? karena hal itu datang tiba-tiba, meskipun kita gak mau" tutur chenle, "apalagi kalo alesannya adalah trauma.." lanjutnya pelan.
tersindir.
iya sungchan tersindir banget, rasanya mau nampar chenle. tapi pasti ditonjok balik, soalnya itu adalah opini yang sebenernya fakta buat sungchan.
"tapi... nih ada tapinya" ujar chenle.
"tapi apa?" tanya sungchan mendadak ikutan mikir sampai lupa masalah awal yang dia pikirin.
"gak semua cinta itu serius. kita semua punya 3 fase dalam jatuh cinta" jawab chenle.
"gimana?"
chenle menghela nafas sebelum bercerita panjang lebar.
ini adalah sedikit ilmu buat sungchan, biar semakin tau diri.
"fase satu, cinta monyet. apa tuh? cinta sama orang yang mirip monyet? bukan lah" jelas chenle masih bercanda.
"nanya dijawab sendiri" kesal sungchan.
"pokoknya fase pertama itu cinta monyet, yang gak serius. kayak gimana ya? ya cuman buat seneng-seneng, dan kita anggap hal itu adalah bagian membahagiakan dalam hidup. padahal sebenernya kita tertipu sama perjalanan cinta itu," jelas chenle.
"fase kedua, itu 'sad love'. bukan soal kandasnya hubungan. tapi ketika kita mulai paham soal hal itu. kita akan menganggap semua cinta itu menyakitkan, akan berakhir sama dan menyamaratakan semua orang. akhirnya gak mau buka hati sama siapa pun,"
"fase ketiga, 'true love'. setelah menjalani fase 'sad love'. maka akan bertemu orang tepat seiring berjalannya waktu. meskipun lo harus ketemu sama orang lain dulu." tutup chenle.
![](https://img.wattpad.com/cover/248516801-288-k802141.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
fiancé like felon
Fanfiction[ON-GOING] » 13+ // sungchan winter « hal yang sungchan adelard benci adalah wanita dan cinta. Semenjak tunangan dengan winter nilover, maka hal yang dia benci bertambah menjadi tiga bagi winter sendiri, sungchan adalah aroma kejahatan yang selalu...