seperti yang orang tua winter janjikan, untuk kado ulang tahun winter ke-17 adalah acara tunangan antara winter dengan sungchan.
bagi orang tua mereka, semua tampak berjalan lancar. bahagia dan banyak tamu. meskipun kebanyakan teman winter maupun sungchan lagi liburan.
mengingat bahwa ulang tahun winter di awal tahun, bertepatan dengan hari libur panjang secara nasional.
sedangkan winter berusaha mengejar sungchan yang pergi meninggalkan gedung.
"sungchan, acara tunangan kita belum beres" kata winter yang menahan tangan sungchan.
sungchan berbalik menatap wajah winter yang mulai lelah.
"tunangan? lo tunangan sama diri lo sendiri! gue gak pernah minta jadi pasangan lo!" bentak sungchan.
winter tertunduk sambil melepas pelan tangan sungchan, sakit? tentu. siapa yang gak akan sakit hati diperlakukan seperti ini.
"kenapa gak lo tolak?" tanya winter.
sungchan terdiam.
iya juga, kenapa seminggu yang lalu dia gak tolak aja permintaan keluarga winter.
kalo sungchan tolak, mungkin hari ini dia lagi di pantai anyer bareng temen-temen lainnya.
"ya lo maksa!" tekan sungchan.
"gue gak ada waktu pertemuan keluarga, siapa yang maksa? orang tua gue?" tanya winter.
ini cuman akal-akalan sungchan yang benci banget sama winter. dia melakukan segala cara supaya winter menyesal meminta hadiah ulang tahun seperti ini.
"kenapa sih lo mau banget tunangan sama gue? lo bisa dapetin cowok kaya dan lebih segalanya dari gue" kata sungchan.
winter terdiam menatap sungchan, tatapan sendu yang winter punya itu malah membuat sungchan semakin benci.
apa hal mendasar yang buat sungchan kayak gini?
perasaannya sendiri.
dia terlalu trauma buat menerima semuanya, sungchan benci semua wanita di dunia ini. termasuk ibunya.
"maaf, tapi lo bisa balikin cincin itu ke gue. kalo lo gak mau, gue bisa bicarain semuanya sama om jaejoong dan—"
"gak usah, gue mau nyusul temen-temen ke anyer. lo balik sana, bubarin acara" potong sungchan.
sungchan itu membuat semuanya jadi rumit. kalo dia benci winter kenapa gak ditolak? dan saat winter minta cincin itu, sungchan gak mau.
aneh? iya emang.
"sungchan.." panggil winter pelan.
"jangan bilang—"
"gue cinta sama lo" potong winter.
sungchan mendengus kesal dan mengacak rambutnya. kenapa winter suka mengucap hal-hal gak berguna seperti ini.
"winter! kita tuh cuman remaja fase akhir. cinta apasih yang lo percaya? semuanya tuh tai! paham?!" tekan sungchan.
"gak, gak semuanya kayak gitu. lo terlalu tertutup sama apa yang terjadi sama diri lo" jawab winter meyakinkan sungchan.
"gue harap kita gak sampe nikah ya, anggap aja semuanya cuman formalitas. gue gak percaya apa itu cinta, gue gak percaya semuanya. wanita itu bermuka dua, bahkan ibu gue sendiri. apalagi lo yang bukan siapa-siapa gue!" ujar sungchan yang melangkah pergi meninggalkan winter.
bukan winter kalo cuman diem nangis, dia bakalan berusaha mengejar sungchan.
sama seperti sekarang, dia mengejar sungchan dengan keadaan menuruni anak tangga untuk keluar dari area gedung.
"sungchan! sungchan tung—argghh!" rintih winter.
winter lupa kalo dia ternyata mengejar sungchan dengan heels tinggi.
karena takut dicari oleh orang tuanya, akhirnya winter kembali ke aula gedung, menghampiri orang tuanya.
taeyeon yang tampak mengobrol santai dengan kerabatnya dan winter gak mungkin bilang sungchan pergi gitu aja.
"loh? sungchan mana?" tanya taeyeon.
"mamih, tutup aja acaranya ya. aku mau pulang" jawab winter.
"sama sungchan?" tanya taeyeon.
winter langsung pergi tanpa menjawab, sambil perlahan meninggalkan gedung. dia melepas heels dan berjalan tanpa alas kaki.
sepanjang jalan winter melamun, untungnya dia berjalan di trotoar.
berpikir mengapa winter mencintai sungchan sejak fase pertama masuk usia remaja. padahal dia tau, sungchan terlalu gelap untuk menerima sinar darinya.
winter meminta hadiah pertunangan hanya karena ingin merubah pola pikir sungchan.
karena lelah berjalan jauh, winter berjongkok di trotoar dan melamun sejenak.
"winter, pulang yuk" ajak beomgyu yang tiba-tiba berjongkok di depan winter.
winter mendongak menatap beomgyu, sedangkan beomgyu memperhatikan kaki winter.
"yuk pulang, kaki lo luka gitu" ajak beomgyu lagi.
"gak papa kok" kata winter yang sedikit mundur.
tapi beomgyu berbalik badan dan menyuruh winter untuk naik ke punggungnya.
"cepet gue antar pulang, kapan lagi kan lo digendong gue" kata beomgyu.
"ih gak mau!" tolak winter.
"jangan rewel cepet" kata beomgyu.
karena winter percaya sama beomgyu, dia naik ke punggung beomgyu.
ternyata dari tadi itu beomgyu ikut berjalan di belakang winter. dia jadi saksi obrolan winter dan sungchan juga.
sebagai sahabat yang baik, beomgyu janji kepada dirinya sendiri buat jadi saksi bisu aja.
beomgyu berdiri dengan winter yang melingkarkan tangan dibahunya.
"berat ya?" tanya winter.
"iya, winter udah gede. udah punya tunangan. makin nambah timbangan juga" canda beomgyu.
winter malah mau nangis dengernya, tapi bukan karena candaan beomgyu.
"kalo mau nangis, nangis aja gak papa" kata beomgyu yang udah peka tanpa harus melihat wajah winter.
mendengar itu winter menyembunyikan wajahnya di bahu beomgyu dan menangis.
sedangkan sungchan memperhatikan itu di dalam mobil yang terparkir di seberang trotoar.
"lihat anjing, cinta tuh tai! dia baru tunangan sama gue hari ini. dan lo lihat? dia mau aja digendong sama cowok lain!" kesal sungchan sambil memukul kaca pintu mobil.
"ya lo sih goblok! bukannya temenin dia malah ditinggalin" umpat chenle.
"lo bela winter?!"
"ya iyalah! lo bego—eh goblok! lagi acara besar malah belain pengen ke anyer" umpat chenle lagi.
winter yang masih menangis membayangkan betapa indahnya pertemuan dia dengan sungchan saat itu.
sebelum sebuah kejadian merubah sungchan sejauh ini hingga tercipta pribadi yang baru.
FIANCE LIKE FELON
ft. #ssungwint
started 211120 by kia.
chapter pertama setelah 'a case of love' tamat, see u-!!! ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
fiancé like felon
Fanfiction[ON-GOING] » 13+ // sungchan winter « hal yang sungchan adelard benci adalah wanita dan cinta. Semenjak tunangan dengan winter nilover, maka hal yang dia benci bertambah menjadi tiga bagi winter sendiri, sungchan adalah aroma kejahatan yang selalu...