Childish Girl And Badboy Possesive [On Going]

Part 9❤

Happy Reading❤

•••

Tak terasa hari libur telah berakhir. Di sebuah kamar bernuansa pink terdapat gadis yang masih bergelung dalam selimut gambar kuda poni siapa lagi kalau bukan Kalila.

Jam menunjukan pukul 06:15 tetapi tidak mengganggu tidur nyenyak Kalila. Sehingga tak lama terdengar ketokan pintu.

Tok tok tok

"Kalila bangun sayang"

"Emm" gumam Kalila

Cklek

"Ck, belum bangun juga" geram bunda

"Kalila bangun sayang udah siang"karena Kalila tak kunjung bangun ia pun menggoyangkan bahu Kalila kencang sehingga Kalila pun bangun.

"Bangun!udah siang"

"Iya bund"

"Cepet mandi terus turun sarapan ntar telat!!" ucap bunda lalu keluar dari kamar Kalila

"Iya bund"

•••

"Pagi bundaaa"

"Juga sayang, nih makan terus berangkat ntar bunda anterin"ujar bunda lalu menyodorkan sepiring nasi goreng dan telur dadar diatasnya

"Nggak usah bun ntar juga Alden jemput kok"jawab Kalila lalu memakan sarapannya

"Oh yaudah" tak lama terdengar derap langkah seseorang yang tak lain adalah Alden

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, eh nak Alden mau jemput Kalila ya?" tanya bunda

"Iya bund" ucap Alden sambil bersalaman dengan bunda

"Yuk,aku udah selesai bunda kita pergi dulu ya" pamit Kalila

"Iya hati hati ya"

"Iya bund assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

°°°°°

Kring kring kringg

Bel istirahat telah berdering Kalila dan teman temanya pun langsung menuju kantin untuk mengisi perut mereka.

"Aku ke toilet dulu ya" pamit Kalila kepada teman temannya

"Anterin nggak Kal?" tanya Kinan

"Nggak usah aku sendiri aja" tolaknya

Ditengah jalan menuju toilet tiba tiba ada yang membekap mulut serta hidungnya yang mengakibatkan kepala Kalila pusing dan tak lama gelap menghampirinya

°°°°°

"Kalila mana?" tanya Alden karena Alden dkk tadi ada rapat basket karena akan diadakan lomba antar sekolah.

"Tadi sih katanya mau ke toilet tapi udah 15 menit an nggak balik balik" ujar Sifa

"Ohh" setelah 15 menit menunggu Kalila tetapi yang ditunggu tidak menampakan batang hidungnya yang mengakibatkan Alden khawatir.