Part 27❤

351 17 0
                                    

Penuhin setiap paragraf dengan komen kalian!

Happy Reading❤

•••

"Aku nggak mau bahas itu."

Terdengar helaan nafas dari Alden. Ia mengusap rambutnya kasar. "Gue mau tau tentang masalalu lo Kal, apa itu salah?" tanya Alden lirih.

Kalila sedikit terenyuh mendengar nada suara Alden yang seakan mengharapkan penjelasannya. Namun, ia tidak mau kembali bersedih akan itu.

"Please Kal." mohon Alden.

Kalila mengalihkan tatapannya dari Alden, membuang nafasnya pelan lalu berdehem. "Aku- aku nggak tau ayah dimana. Dari kecil, aku nggak pernah ketemu sama ayah. Setiap aku tanya sama bunda, bunda pasti nggak mau ngasih tau. Alesannya, biar aku nggak dendam sama ayah yang ninggalin kita." jelas Kalila panjang lebar.

Alden berdiri lalu menghampiri Kalila, dan menarik Kalila untuk masuk ke dekapannya. Menguatkan hati Kalila yang sedikit goyah.

"Mau cari ayah?" tanya Alden pelan.

Kalila mengangguk lalu menggeleng, "Pengen sih, tapi nggak mungkin kita nemuin ayah. Lagipula, aku nggak tau wajah ayah." ucap Kalila lemah.

"Nama ayah, lo tau?" tanya Alden sambil melepas pelukannya.

Kalila mengangguk, "Kalo di Akte, namanya Hermansyah Aditama." jawab Kalila dengan wajah yang terlihat mengingat sesuatu.

"Aditama?" Kalila mengangguk lagi, membenarkan ucapan Alden.

"Kaya pernah denger."

•••

Setelah mengantarkan Kalila pulang, Alden singgah di basecamp. Tak lupa, membawa beberapa camilan untuk teman temannya.

Brak!

Alden membuka pintu basecamp kasar, hingga beberapa orang yang ada didalam terlonjak kaget.

"Pandu anjing!"

"Akbar tolol."

"Eh bangsat!"

Pandu, Akbar, dan Ilham kompak berteriak karena kaget. Sedangkan Devan hanya menatap pintu itu datar.

"Lo ngapain ngatain gue anj?!" tanya Pandu tidak terima.

"Lo juga ngatain gue bangsat!" elak Akbar kepada Pandu.

Ilham menggelengkan kepalanya, "Ckckck, tak patut." ucapnya.

Akbar dan Pandu kompak melihat kearah Ilham, "Apa lo ikut ikutan?!" tanya mereka bersamaan. Seolah olah saudara kembar.

"Cie, barengan! Jodoh ya?! Hahay papale papale." ledek Ilham yang terdengar menjengkelkan ditelinga mereka.

Akbar dan Pandu melotot, "Ngomong apa lo ilhamnjing? Berani sama kita? Bertengkar kita!!" tantang Pandu sambil melipat lengan bajunya.

Ilham menaikan dagunya sombong. "Ayo! Tangan kosong kalo berani!" ia juga menaikan lengan bajunya yang sebenarnya hanya bermodel singlet itu.

Kompak Akbar dan Pande menertawai tingkah bodoh Ilham. "Hahanjing! Nggak ada baju ya lo? Masa baju nggak ada lengannya!" ledek Akbar tertawa keras.

Childish Girl And Badboy Possesive [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang