Part 16❤

622 24 3
                                    

Happy Reading❤

•••

Sesuai janji Alden minggu lalu, kini Kalila dkk dan juga Alden dkk tengah berada dimobil karena mereka akan pergi ke Dufan.

Mereka menggunakan 2 mobil, mobil pertama berisi Alden, Kalila, Devan, Sifa, dan si tukang rusuh Ilham.

Yang lainnya berada di mobil Akbar. Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit, akhirnya mereka sampai di Dufan.

Kini mereka lebih tepatnya Alden yang membayar tengah membeli tiket masuk. Lalu mereka melakukan pengecekan untuk tidak boleh membawa makanan dari luar.

"Maaf mas, tidak boleh membawa makanan dari luar kar-" ucapan penjaga Dufan terpotong karena protes Ilham.

"Ya terserah saya dong, saya tanya ini makanan punya siapa?"tanya Ilham.

"Punyanya mas tap-"

"Belinya pake uang siapa?" tanya Ilham lagi.

"Pake uangnya mas tap-"

"Yaudah jadi nggak usah protes kan duit gu-"

"Heh! Nggak usah malu maluin lo malih!" sentak Pandu.

"Kan gue pake baju" protes Ilham sok polos.

"Bego lo! Buang makanan lo!" titah Pandu, yang lainnya hanya melihat pertenglaran unfaedah ini.

"Enak aja, ini tuh emak gue yang bawain. Emang lo tau isinya apa??" tanya Ilham yang dibalas kedikan bahu oleh Pandu.

"Isinya Semur jengkol"

"Heh! Malu maluin lo. Main ke Dufan kok bawa bawa semur jengkol segala" protes Sifa yang sudah tak tahan untuk tidak ikut campur.

"Biari-"

"Diem!" ujar Alden, seketika mereka diam.

"Buang makanan lo!kalo nggak kita balik seka-"

"Nggak mau pulangg" rengek Kalila

"Diem dulu Kal!"ucap Alden menenangkan Kalila yang ribut.

"Yaudah iya gue buang, tapi ntar gantiin ya" ucap Ilham

"Terserah lo" ucap Sifa jengah karena kecerewetan Ilham.

"Jangan kesel kesel sama gue Sif, ntar lo suka lagi sama gue.Secara gue kan ganteng kayak Manu Rios." pedenya sambil menyugar rambutnya pelan

"Huekkk" ucap Sifa berlagak orang muntah.

"Lo hamil?, anak siapa gue kan belom per-"

"Diem atau nggak usah ikut" tanya Alden datar.

"Diem aja deh daripada nggak ikut" pasrah Ilham.

"Silahkan masuk semoga menyenangkan" ucap penjaga Dufan.

Percayalah mereka menghabiskan waktu 20 menit untuk berdebat. Tapi karena perdebatan inilah yang mempererat tali persahabatan mereka.

•••

Setelah masuk kedalam Dufan, merekapun menaiki wahana wahana yang ada didalam Dufan.

Kini, mereka akan menaiki wahana rumah hantu. Mestinya mereka berdebat terlebih dahulu karena Akbar dan juga Ilham yang tidak berani memasuki rumah berhantu palsu itu.

Anggap saya badan besar tetapi sama Hantu palsu takut, tapi percayalah mereka memamg benar benar takut.

"Alah, badan doang gedhe, sama hantu jadi jadian aja takut" ejek Indah sambil memainkan kuku yang telah ia cat tadi malam.

"Diem lo boneka santet" sentak Akbar karena tak terima dihina oleh Indah

"Apa lo?!" tantang Indah

"Mending gini aja deh, yang mau ikut masuk ya ikut, yang nggak berani nggak usah masuk gimana??" usul Kinan

"Setuju" teriak Kalila.

•••

Setelah menaiki beberapa wahana, sekarang mereka sedang perjalanan pulang setelah makan di restoran karena mereka lebih memilih makan diluar Dufan.

Dan untuk masalah semur jengkol milik Ilham, sudah diganti dengan semur jengkol di warung pinggir jalan sebelum sampai di restoran.

Jangan tanyakan mereka yang satu mobil dengan Ilham, karena mereka misuh misuh dikarenakan bau yang menyengat dari jengkol milik Ilham.

Bahkan Kalila sekarang berada dipangkuan Alden yang sedang menyetir, sambil menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Alden.

"Mending turun sini lo ham!" usir Sifa karena tak tahan dengan bau jengkolnya. Padahal, kaca mobil sudah dibuka semua.

"Apaan sih lo boneka santet, main turun turun aja" protes Ilham yang duduk ditengah antara Sifa dan Devan yang memejamkan matanya jangan lupa masker yang menutupi mulutnya.

"Ya jengkol lo tuh bau tau ngga, masukin tas kek kaya tadi pas berangkat. Lah ini?? Malah ditenteng terus" ocehnya

"Ya bodoamatlah emang gue pikirin" ujar Ilham lalu memejamkan matanya juga tetapi langsung membuka matanya kala plastik berisi jengkolnya direbut Sifa dan ditaruh di kursi depan yang tadi dipakai Kalila.

"Kok ditaruh situ?" tanya Ilham sok polos

"Biar nggak bau bau amatlah"

"Kenapa sih lo, kalo sama gue mesti ngajak ribut mulu" omel Ilham

"Ya kan lo nyebelin, jadi pengen gue bunuh" ucap Sifa sambil memperagakan tangannya dileher seakan dia memenggal kepala.

"Halah bilang aja lo tuh suka sama gue, gitu aja gengsi"

"HAH? APA LO BILANG? GUE SUKA SAMA LO?" teriak Sifa tak percaya hingga mengakibatkan Kalila yang sedang tidur terusik.

"Eunghh" Kalila bergerak mencari kenyamanan dipangkuan Alden, Alden pun mengelus punggung Kalila.

"Hussh tidur lagi" ucap Alden menenangkan Kalila

"Lo sih teriak teriak" tuduh Ilham kepada Sifa

"Lo yang bikin gue teriak!" ucap Sifa tak terima disalahkan

"Teriak dalam maksud apa ni?" tanya Ilham mendekati ambigu

"Bodoamat serah lo gue ngga peduli!!" ucap Sufa lalu turun karena sudah sampai dirumahnya.

"Dasar boneka santet" gumam Ilham sambil melihat Sifa yang sedang membuka gerbang rumahnya, lalu mobil pun berjalan menuju rumah Kalila karena motor Ilham dan Devan ada disana.

Karena Sifa sudah pergi kini Ilham kesepian. Ia pun berniat mengganggu Devan yang sedang tidur.

"Van udah sampe" ujar Ilham menggoyangkan badan Devan hingga terbentur pintu mobil.

"Paan sih lo!" sentak nya membuat Ilham cemberut. Sedangkan didepan Alden terkekeh mnyaksikan kedua temannya yang berdebat.

Percayalah, kini paha Alden pegal karena diduduki oleh Kalila sedari tadi. Tetapi ia tidak tega membangunkan Kalilanya.

Sesampainya di rumah Kalila, Ilham dan juga Devan pamit pulang, sedangkan Alden membawa Kalila ala Bridal Style ke kamar gadisnya. Setelah itu ia pun pamit pulang kepada bunda.

Haiii

This is a my First story!!

Jadi, sorry kalo ngga sesuai sama selera kelenn!!

Ada yang mau disampein??

Buat Alden??

Buat Kalila??

Buat Ilham mungkin??

Atau buat siapa aja, buat author juga boleh<3

Mau up kapan? Komen sini! Semakin banyak vote and komen semakin cepet juga updatenyaa!!

See u❤

Childish Girl And Badboy Possesive [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang