Part 13❤

751 24 0
                                    

Happy Reading❤

•••

"Kak Devan lepasin Alden" ujar Kalila

"Mungkin aja Alden belum puas nyakitin aku, biarin aja dia puas aku ngga papa kok" lanjutnya yang membuat hati Alden mencelos Sedalam itukah ia menyakiti gadisnya? batinnya

"Nggak akan" bantah Kinan, Angel, Sifa, dan Indah bersamaan.

"Aelah gitu aja harus barengan" celetuk Pandu

"Diem lo pantat ayam!!" sentak Sifa

Tanpa menghiraukan mereka yang terus berdebat Alden berjalan menuju ranjang yang Kalila tempati tanpa sepengetahuan mereka semua kecuali Kalila

"Kal, lo tau kan kalo gue mau ikut olimpiade?" tanya nya, ya Alden memang pintar dalam pelajaran Matematika jadi ia kerap mengikuti olimpiade.

Hanya anggukan Kalila yang menjadi jawabannya

"Tadi pagi gue juga habis ketemu guru pembimbing olimpiade terus gue disuruh belajar lagi biar hasilnya bagus, pas gue mau kekelas lo malah gue liat lo-"

"Sejak kapan lo disini anjirr" ujar Indah sedikit berteriak hingga mereka semua menoleh kearah Kalila Alden dan juga Indah.

"Keluar lo, siapa yang ngijinin lo deket deket Kalila!" ujar Kinan sambil menyeret Alden retapi tak berhasil karena tenaga Alden lebih kuat daripada Kinan

"Orang Kalila aja nggak masalah kok lo sewot sih!" semprot Alden. Kinan yang mendengarnya hanya bisa memelototi Alden yang kini berdiri dengan tampang tak berdosa.

"Udah-udah, jangan berantem! Kalila pusing denger kalian berantem! Huh!"

Alden menatap Kalila,"Maafin gue ya?please ntar gue beliin permen deh"

Entah karena permen atau sudah dimaafkan Kalila pun menyetujuinya tetapi..

"Oke!! Tapi sama es krim 10 coklat silverqueen nya 5 permen yupi satu toples oke? eh lupa, sama boneka pokemon juga" ujar Kalila enteng

Duh salah ngomong gue batin Alden

"Iya, yang penting lo maafin gue"

Teman temannya menatap tak percaya mereka, Kalila terlalu goblok jelas jelas ia sudah di sakiti oleh Alden mengapa ia memaafkannya begitu gampang. Sungguh hati Kalila selembut kapas.

"Tapi ada satu syarat!!" ujar Kalila membuat mereka menatapnya penuh tanda tanya dengan satu alis terangkat

"Kalo kamu nyakitin aku lagi, mungkin kita udah nggak bisa ketemu" kalimat itu, entah mengapa kalimat itu membuat Alden takut yang langsung memeluk Kalila erat.

"Gue janji nggak bakal nyakitin lo" hanya itu yang bisa ia ucapkan untuk menenangkan Kalila

"Jangan cuma janji doang den! lo juga harus buktiin" ujar Kinan

"Biarin aja sih, kan entar kalo dia nyakitin Kalila bakal pergi jauh" imbuh Sifa

"Bener tuh, lagian banyak kok yang suka sama Kalila" tambah Indah

"Bakal gue buktiin"

"Ah elah udah dong mellow melow nya gue sampe nangis nih" ujar Pandu sambil mengusap air mata transparan nya.

Tukk

"Sakit panjull" sentak Pandu kepada Akbar karena telah dijitak kepalanya.

"Nggak usah alay makanya"

"Dahlah gue laper mau makan nggak lo pada" ajak Ilham.

"Tapi Alden yang bayar" lanjutnya dan langsung berlari menghindari amukan Alden.

"Sabarr" ujar Pandu menepuk bahu Alden tetapi langsung ditepis oleh Alden.

•••

Saat ini Kalila sedang bersama Alden untuk pergi ke mall membeli es krim dkk atas kemauan Kalila, walaupun karena paksaan Kalila namun Alden tidak keberatan karena ia juga bisa jalan berdua dengan Kalila.

Setelah sampai di parkiran mall, Kalila langsung menyeret Alden ke dalam mall.

"Santuy elah Kal" ujar Alden yang sekarang sudah memeluk bahu Kalila yang sudah berancang ancang ingin berlari.

"Ihh, Ntar kalo kehabisan giman-"

"Nggak! Kalo bisa gue beliin se toko nya kalo lo mau" ujar Alden santai.

"Nyenye aw" setelah drama menye menye lalu mulut Kalila disentil oleh Alden, kini mereka memasuki toko boneka.

"Aku mau yang ituu!" ujar Kalila semangat dan menunjuk boneka pokemon yang ukurannya sebesar badannya.

"Kegedean Kal, yang lain aja ya"

"Bilang aja duit kamu nggak cukup" omel Kalila

"Jangan ngadi ngadi lo! Nih mau beli mall ini juga gue sanggup"

"Sombong" gumam Kalila namun masih didengar Alden

"Ngomong apa lo? Kal, yang kecil aja ya?kalo lo beli yang gede ntar bawa nya gimana?" bujuk Alden berharap Kalila bisa luluh

"Kan bisa suruh orang kamu bawa"

"Orang siapa Kal?" tanyanya heran

"Ituloh yang badannya gede gede terus kepalanya botak sampe aku kalo liatin kepalanya aja silau"

"Heh, lo mau ntar kalo orangnya denger terus lo dibaw-"

"Nggak mauuu!!" ujar Kalila takut lalu memeluk Alden

"Yaudah yaudah sekarang lo pilih mana boneka yang lo mau tapi jangan yang gede gede ya" peringatnya.

"Yaudah deh iya, aku mau yang itu aja" ujar Kalila menunjuk boneka pokemon dengan ukuran yang sangat kecil atau mungkin bisa disebut gantungan kunci.

"Ya nggak segitu juga kali Kal" geram Alden

"Ihh, aku mah salah terus! Tadi milih gede salah sekarang giliran milih kecil salah!! Auah aku ngambek"

"Kamu mah meni ngambek" ujar Alden dramatis

"Aku teh pengen seblak" tambah Kalila

"Yau- eh nggak boleh, lo nggak boleh makan pedes"ujar Alden

"Yaudah es krim sama coklat aja yuk" ujar Kalila lalu berjalan ke stand es krim dan coklat.

"Boneka nya nggak jadi?" tanya Alden

"Nggak!!"



Haiii

This is a my First story!!

Jadi, sorry kalo ngga sesuai sama selera kelenn!!

Ada yang mau disampein??

Buat Alden??

Buat Kalila??

Buat Ilham mungkin??

Atau buat siapa aja, buat author juga boleh<3

Mau up kapan? Komen sini! Semakin banyak vote and komen semakin cepet juga updatenyaa!!

See u❤

Childish Girl And Badboy Possesive [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang