Part 16

4.9K 547 89
                                    

Drtt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drtt

Drtt

Drtt

Perlahan Chika membuka kedua matanya, kemudian melirik jam dinding yang masih menunjukkan pukul dua belas lewat lima menit. Baru saja dia tertidur beberapa menit yang lalu, dan sekarang dia kembali terbangun karena ponselnya terus-menerus bergetar.

Tangan Chika terulur mengambil ponsel yang berada di atas nakas. Menyadari jika mamanya lah yang menelpon, Chika langsung buru-buru mengangkat telpon itu.

"Hallo Ma?"

"Akhirnya bangun juga, daritadi Mama telponin gak diangkat-angkat."

"Chika baru aja tidur, lagian kenapa Mama telpon jam segini? Di sini masih jam 12 malem," ucapnya dengan mata yang masih setengah terbuka, beberapa kali dia menguap, tidak kuat menahan rasa kantuknya.

"Kamu lupa ya?"

Chika mengerutkan dahi, tidak paham dengan pertanyaan Mamanya. "Lupa apa?"

"Sekarang kan ulang tahun kamu sayang."

Kedua mata Chika langsung otomatis terbuka lebar. "Emang iya?"

"Iyaaa, gimana sih masa masih 17 tahun udah pikun."

"Chika lupa bukan pikun."

"Sama aja dong."

"Beda dong Mamaku sayang, lupa itu manusiawi, kalo pikun itu penyakit."

"Iya-iya. Kenapa jadi debat gini?"

"Ya Mama duluan yang mulai."

"Iya udah iya. Jadi lupa kan mau ngomong apa." Mama Chika terdiam sejenak. "Oiya, happy birthday anak Mama, selamat tujuh belas tahun. Ingat harus belajar mandiri, harus lebih dewasa gak boleh kekanakan lagi."

"Iya, siap. Mama Papa kapan pulang? Kelamaan di luar negri, sampe Chika lupa kalo masih punya orang tua," ucapnya dengan suara parau.

"HEH! Bisa-bisanya lupa sama orang tua sendiri?! Mau dicoret dari KK apa gimana?" omel Mamanya, membuat Chika meringis pelan.

"Iya-iya maaf. Masih lama gak nih? Chika ngantuk, mau tidur."

Helaan napas terdengar. "Yaudah, Mama matiin. Jangan lupa pesen Mama tadi."

"Hm." Chika langsung mematikan ponselnya dan menaruh asal benda itu. Kemudian kembali terlelap ke dalam mimpi.

***

"Mir, udah kek. Lo kenapa jadi gini banget dah? Perasaan pas putus sama Vivi lo biasa aja. Kenapa sekarang lo galau banget gini sih?" tanya Ara frustasi, ia sudah lelah melihat Mira yang terus-menerus badmood.

Untitled | Chika-Mira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang