Part 6

4.7K 515 44
                                    

Kalau minggu kemarin Chika terus-menerus memutar lagu Hivi - Orang Ketiga, sekarang beda lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau minggu kemarin Chika terus-menerus memutar lagu Hivi - Orang Ketiga, sekarang beda lagi. Lagu yang sedang ia dengarkan setiap hari adalah...

Mungkinkah dia jatuh hati, seperti apa yang ku rasa

Mungkinkah dia jatuh cinta, seperti apa yang ku damba

Tuhan yakinkan dia tuk jatuh cinta hanya untukku

"Andai dia tauuu."

Sudah tiga hari ini dia terus-menerus memutar lagu itu, sampai-sampai Muthe yang sedang mengerjakan tugas di sampingnya saja bosan.

"Chika, lo gak bosen apa?" tanya Muthe ketika menyadari Chika kembali memutar ulang lagu itu.

Gadis itu menggeleng tanpa dosa. "Enggak, gak akan bosen."

Lagi, Chika menyanyikan lagu itu dengan kedua tangan seolah-olah tengah memegang mic.

"Tuhan yakinkan di- Eh kok dimatiin sih?!" amuknya ketika menyadari lagu yang dia putar tidak terdengar lagi.

"Lo milih nyanyi atau nama lo gak gue tulis karena lo gak ikut ngerjain?"

"Eh ya jangan dong, nih gue ngerjain kok," ucapnya kemudian cepat-cepat merebut kertas yang berada ditangan Muthe, mulai melanjutkan tulisan gadis itu.

Sekarang mereka tengah mengerjakan tugas kelompok di rumah Chika, atau lebih tepatnya di kamar Chika. Sudah dua jam mereka mengerjakan, tapi tidak kunjung juga selesai. Mau selesai bagaimana, orang yang ngerjain cuman Muthe doang. Chika sedari tadi hanya nyanyi-nyanyi lagu Kahitna terus selama dua jam, makanya Muthe bosan dengernya.

"Nah udah selesai!" Chika mengangkat tinggi-tinggi kertas folio yang sudah berisi tulisan itu. Menatap hasil karyanya -yang cuman satu paragraf, sedangkan Muthe enam paragraf- dengan tatapan bangga.

Sebelum ia kembalikan kertas itu pada Muthe, Chika terlebih dahulu mengecek nama kelompok yang berada di bagian atas kertas. Jaga-jaga jika Muthe benar-benar menulis namanya di sana.

"Oke, nih. Lo yang bawa ya."

Muthe sudah dongkol rasanya, makanya dia cuman berdehem untuk membalas ucapan Chika.

"Gue lagi bahagia nih."

"Hm."

"Lo mau tau gak?"

"Hm."

"Ini soal orang itu."

"Siapa?!"

Chika memang pintar memancing perhatian Muthe. Ia pikir-pikir tidak ada salahnya juga memberitau Muthe sekarang. Toh mau diberitau sekarang atau nanti juga sama saja.

"Tapi lo diem-diem aja, jangan ngomong ke siapa-siapa."

"Iya, lo kayak ke siapa aja. Emang gue pernah nyebarin rahasia lo?"

Untitled | Chika-Mira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang