Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chika baru saja datang, ia langsung terduduk lemas di bangkunya. Muthe yang melihat itu pun menatapnya heran, apalagi ketika ia melihat kantung mata gadis itu sedikit membengkak.
"Lo abis nangis? Lo kenapa?" tanya Muthe khawatir.
Chika menggeleng pelan, tatapannya menatap kosong ke depan.
"Dia nyakitin lo ya?" tanya Muthe lagi, sedangkan Chika hanya diam membuat Muthe berdecak, ia sudah berdiri dari duduknya, siap untuk melaksanakan ucapannya beberapa hari yang lalu.
Tangan Chika terangkat, menahan tubuh gadis itu agar tetap diam di tempatnya. "Bukan dia, dia gak salah apa-apa."
Muthe menatap curiga kedua mata Chika, mencari tau apakah sahabatnya itu bohong atau tidak. Hingga kemudian ia menghela napas dan kembali duduk di bangkunya. "Trus lo kenapa? Lo abis nangis 'kan?"
Chika kembali menggeleng. "Gue gatau. Kayaknya ekspektasi gue ketinggian, makanya sekarang rasanya nyesek banget."
"Maksudnya?" tanya Muthe heran.
"Gue kepedean banget, sampe ngira kalo dia juga bakal suka sama gue. Padahal enggak. Gue gak bisa maksain dia buat suka sama gue juga, dari awalpun gue udah siap banget kalo semisal cuman gue doang yang suka, tapi tetep aja rasanya nyesek banget."
Tangan Muthe terangkat untuk mengusap punggung gadis itu ketika melihat Chika mulai meneteskan air matanya.
"Udah jangan nangis, abis ini bel masuk."
"Gue juga gamau nangis, tapi gimana, ini air mata keluar sendiri," ucapnya menutup wajah dengan kedua tangan.
"Gue harus gimana sekarang? Apa gue mundur aja ya?"
Muthe terdiam, dia juga bingung harus memberi saran apa pada sahabatnya itu. "Lo tenangin diri lo dulu ya, kita pikirin nanti kalo lo udah tenang."
Chika mengangguk, tangannya terulur mengambil beberapa lembar tisu dari dalam tas, mulai membersihkan air matanya.
***
"Kenapa lo?" tanya Ara ketika melihat Mira yang sedang duduk sembari termenung.
"Enggak." Sejak semalam, ia terus-menerus berpikir apa kesalahan yang dia lakukan hingga Chika tiba-tiba mematikan video call mereka. Padahal Mira hanya bercanda dengan ucapannya. Ia tidak menyangka jika Chika akan marah seperti ini, apalagi sebelum mengakhiri video call mereka kemarin, kedua mata gadis itu terlihat berkaca-kaca.
"Em, btw. Gue boleh cerita sesuatu gak nih?"
"Yaelah kayak sama siapa aja lu, biasanya juga langsung cerita-cerita aja," ucap Ara malas.