"Katanya kalau gak sengaja ketemu seseorang sampai tiga kali, berarti jodoh lho, Kak."
CERITA INI HANYA KARANGAN DAN FIKSI SEMATA. JADI TOLONG JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA NYATA.
[Warning : GxG]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"SELAMAT PAGI DUNIA, AKHIRNYA GUE GAK JOMBLO LAGI."
Teriakan Chika itu membuat Bi Ani yang sedang menyapu lantai tersentak kaget, buru-buru ia berlari ke arah kamar Chika kemudian mengetuk pintu berwarna putih itu dengan tidak sabar. "Non? Non Chika kenapa?"
Chika baru saja terbangun dari tidurnya. Ia menoleh ke arah pintu. "Gapapa, Bi," teriaknya lagi.
"Oh, yaudah, kirain Non Chika kenapa-napa."
Chika tidak menjawab, ia segera berjalan cepat ke arah kamar mandi. Khusus hari ini ia ingin pergi ke sekolah lebih awal.
Setelah selesai dengan ritual paginya, Chika segera memakai semua seragam dan merapikan buku-buku yang akan ia bawa. Kemudian berjalan cepat keluar dari kamar dan pergi menghampiri Pak Jono yang sedang menikmati kopi panasnya di teras rumah.
"Ayo berangkat, Pak," ucap Chika tiba-tiba muncul dari arah pintu, membuat Pak Jono kaget dan menyemburkan kopi yang sedang ia minum.
"Astagfirullah." Pak Jono mengusap-usap dadanya, di usianya yang hampir setengah abad, dia paling tidak bisa dikageti seperti tadi.
"Eh, aduh, maaf, Pak."
"Iya Non, gapapa," ucap Pak Jono, kedua matanya beralih menatap penampilan Chika yang terlihat berbeda dari biasanya.
"Aku mau berangkat sekarang, Pak." Chika lalu berjalan ke arah mobil, dan masuk ke dalam. Meninggalkan Pak Jono yang masih berpikir sejenak, sebelum kemudian ikut masuk ke dalam mobil.
Chika menatap jam tangannya yang masih menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Kemudian berganti menoleh ke arah gerbang sekolahnya yang sudah lumayan ramai. Padahal dia sudah berusaha untuk datang pagi-pagi sekali, tapi tetap saja dia datang pada jam seperti biasanya.
"Oh iya, mulai sekarang Pak Jono gak usah jemput aku lagi ya."
Pak Jono langsung menoleh cepat ke arah Chika. "Kenapa gitu, Non? Saya dipecat?"
Gadis itu menggelengkan kepalanya beberapa kali. "Enggak, aku udah punya ojek pribadi sekarang," jawab Chika sembari tersenyum-senyum sendiri.
"Kenapa Non Chika nyewa ojek? Kan saya masih bisa nganterin. Nanti saya yang dimarahin sama Ibu gara-gara gak kerja, Non." Pak Jono menatap Chika dengan tatapan sayu, ia takut bila harus kehilangan pekerjaannya yang sudah ia jalani selama lebih dari 10 tahun ini.
"Pak Jono tenang aja, Mama gak bakal pecat Bapak. Ojek pribadi tuh maksudnya--." Chika menghentikan ucapannya kemudian membuka pintu mobil.
"Pacar, Pak," lanjutnya kemudian berlari cepat keluar mobil, meninggalkan Pak Jono yang masih berusaha mencerna ucapannya.
Sepanjang koridor, Chika merasakan kalau semua murid yang ia lewati tengah menatap ke arahnya. Membuat Chika tersenyum tipis, ia merasa menjadi seorang idola sekolah sekarang.