ingatan

3.4K 355 98
                                    

Thomas POV

Aku sudah satu Minggu berada di glade dan sekarang aku adalah seorang Runner, membantu Minho dan yang lainnya mencari jalan keluar dari sini.

Hari ini hari yang melelahkan seperti biasanya. Aku akan tidur. Aku menutup mataku dan terlelap.

"Thomas... Ingat kau harus menjaga adikmu. Lindungi dia apapun yang terjadi, jangan pernah meninggalkannya. Kau harus berjanji pada mom,oke? Sekarang dia satu-satunya keluargamu." Kata seorang wanita paruh baya yang berjongkok di depanku.

"Yes mom, i'm promise." Aku memegang telapak tangan adikku sangat erat.

"Mom mencintai kalian berdua, berhati-hatilah jangan pernah bertengkar." Kata ibuku sambil menghapus air matanya.

"Dan kau alesya jangan nakal dan menurut apa yang kakakmu katakan oke? Jadilah anak yang baik untuk mom."ibuku mencium kening anak kecil yang ada disampingku.

Kami bertiga berpelukkan. Setelah ibuku melepas pelukannya,gadis kecil atau disebut adikku ini meringkuk ke tubuhku, aku bisa merasakan ketakutannya.

Setelah itu orang-orang itu mengangkatku dan alesya. Alesya berteriak sambil menangis, dia menatap kebelakang memperhatikan ibuku sampai dia hilang dari pandangan kami.

"Mom..."

"Mom.."

"Momm!!"

Aku terbangun dengan keringat yang membasahi tubuhku,kurasa aku telah mandi keringat sekarang. Aku mengatur nafasku.

Apa itu tadi? Sebuah ingatan? Aku memiliki adik perempuan? Alesya? Dimana dia?.

"Hei shunk, bangun lebih awal?" Suara itu membuyarkan pikiranku.

"Hei ada apa denganmu? Kau sangat berkeringat. Bersiaplah kita akan berlari." Itu Minho.

"Tak apa. Aku akan bersiap." Kataku, lalu pergi ke kamar mandi.

Setelah mandi aku makan di dapur frypan dan kembali memikirkan ingatan tadi.

"Hei Tommy, hei? Mengapa kau melamun?" Lagi-lagi seseorang membuyarkan pikiran ku.

"Kau baik-baik saja?" Tanyanya, itu Newt.
"Ada sesuatu?kau bisa ceritakan padaku." Sambungnya.

"Yeah,mungkin nanti." Kataku, lalu melanjutkan makan.

~✧~

Hari sudah kembali malam dan aku akan tidur. Aku mencoba memejamkan mataku, dan aku tertidur sekarang.

"Kenapa kau memisahkannya dariku?!" Kataku berteriak kepada seorang wanita yang berpakaian layaknya dokter.

"Dia berbeda denganmu Thomas,tenang saja dia kebal. Tapi kami harus melakukan ini,dia akan baik-baik saja, percayalah padaku." Kata wanita itu.

"Bagaimana aku bisa percaya dia baik-baik saja?! Dia setiap hari di masukan keruangan itu! Aku tau kau menyuntiknya! Dia adikku!" Kataku lagi sambil berteriak.

"Hei tenanglah, dia akan kembali setelah kami selesai. Ini demi kebaikan semua orang Thomas. Ini demi ibumu. Apakah kau percaya padaku sekarang?" Kata wanita itu, mencoba meyakinkanku.

"Hmm, baiklah." Aku menyerah,aku hanya bisa berharap alesya baik-baik saja disana.

"Good boy." Dia tersenyum padaku dan mengantarku ke kamar.

Aku lagi-lagi terbangun dengan keringat dan nafas yang tidak teratur.

Lagi-lagi alesya, dimana dia? Aku mulai mengkhawatirkannya.

~✧~

Yang suka vote ya hehee.

izin promosiii sebentarr yaaa, mampir if u interested!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

izin promosiii sebentarr yaaa, mampir if u interested!

Brother [ Thomas ] Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang