terakhir.

2.2K 340 88
                                    

Thomas POV

Sudah dua Minggu berlalu aku masih disini,masih di hantui ingatan tentang adikku. Hampir setiap hari ingatan tentang alesya selalu datang.

Dan hari ini aku akan tidur karna sudah larut malam, hari ini seperti biasa melelahkan, berlari ke dalam maze dan keluar tanpa hasil. Baiklah mari kita tidur. Aku menutup mataku dan tertidur.

"Kak?" Suara itu dengan lembut memanggilku.

"Ya? Ada apa?" Aku berbalik ke arah suara itu.

"Kau benar-benar harus pergi? Bagaimana denganku? Aku ingin bersamamu!" Dia berbicara dengan mata yang berkaca-kaca, ya itu alesya.

"Hei,aku akan baik-baik saja, aku harus melakukan ini, dan disini masih ada Teresa dia akan menjagamu selama aku pergi,oke?" Kataku meyakinkannya.

Dia langsung berlari ke arahku dan memelukku. Aku merasakan dia menangis dalam pelukanku. Aku membalas pelukannya.

"Bagaimana jika kau melupakanku?" Dia bertanya dan masih memelukku. Aku melepas pelukannya dan memegang kedua bahunya sambil menatapnya.

"Hei aku tak akan melupakanmu, kau adalah adikku dan tak mungkin aku melupakanmu begitu saja, percayalah padaku." Aku kembali meyakinkannya.

"Promise?" Dia bertanya dengan suara lirih.

"I'm promise. Aku akan selalu mengingatmu dan kau juga akan selalu mengingatku. Apapun yang terjadi." Kataku. Dia tersenyum lalu memelukku lagi.

"I'm promise"

"I'm promise.."

"I'm promise alesya...."

Aku terbangun, lagi-lagi ingatan itu. Bajuku sudah di basahi keringat sekarang. Nafas ku juga menjadi tidak teratur.

'alesya dimana kau? Ku harap kau baik-baik saja dan ku harap kita segera bertemu' gumamku dalam hati.

"Hei Thomas, sudah bangun? Dan kenapa kau sangat berkeringat? Kurasa sekarang udara dingin." Kata seseorang tiba-tiba.

"Sedang apa kau disini? Tidak biasanya kau disini." Tanyaku.

"Entahlah aku bangun terlalu pagi dan tak bisa tidur lagi,jadi aku kesini." Ya itu Newt. Aku hanya membalas dengan anggukan lalu aku duduk dan Newt duduk di sampingku.

"Newt... Kau tau saat kau bertanya mengapa aku melamun dan sebenarnya apa yang terjadi padaku?" Tanyaku padanya. Kepalanya berbalik menatapku.

"Dua Minggu yang lalu? Sudah cukup lama. Ada sesuatu yang terjadi?" Tanyanya.

"Sebuah ingatan tentang adik perempuanku." Kataku.

"Kau memiliki adik perempuan?, Sejak kapan kau baru mengingatnya?" Dia lumayan terkejut dengan apa yang ku katakan.

Lalu aku menceritakan semuanya, tapi aku tidak menyebutkan namanya,entahlah kurasa tak perlu.

Dia hanya mengangguk sambil mendengarkanku.
"Saat keluar dari sini kita harus menemukannya." Kata Newt.

"bagaimana dan entah kapan kita keluar dari sini" kataku seperti sudah pasrah dengan keadaan.

"Hei yakinlah kalau kita keluar dari sini, dan aku berjanji aku akan membantumu mencarinya kalau perlu aku akan membawakannya padamu" kata Newt.

Brother [ Thomas ] Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang