WCKD?

1.5K 249 39
                                    

Newt POV

Entahlah, kurasa aku sakit, semua kata-kata tentang alesya yang keluar dari mulutku seakan keluar begitu saja aku bahkan tak menyadari aku akan mengucapkan itu.

"Apa maksudmu?" Tanya Thomas.

"Tidak. Bersiaplah sebentar lagi malam." Ucapku sambil pergi meninggalkan Thomas.

Alesya POV

Aku akan mandi,jadi aku melepaskan jaketku,tapi sebentar,apa ini?
Aku mengambil botol kecil yang ada di saku jaketku. 'WCKD' itu yang tertulis di botol itu.

"WCKD? Siapa yang meletakkan ini?" Tanyaku pada diri sendiri, aku kembali menyimpannya dan mungkin aku akan menunjukannya pada Newt atau kakaku.

Setelah selesai mandi ternyata hari sudah mulai gelap. Aku melihat tempat sekeliling.
Aku baru menyadari kalau tempat ini dikelilingi dinding atau semacamnya?

Aku mulai mendekat Kedinding-dinding itu. Tapi tiba-tiba tangan seseorang menyentuh bahuku.

"Sedang apa?" Tanyanya. Itu newt.

"Tidak. Hanya ingin melihat, apa ini?" Tanyaku padanya.

"Akan dijelaskan besok,mau makan?" Aku sebenarnya sempat kesal padanya karna tak memberi tahuku, tapi tak apa aku lapar sekarang. Jadi aku mengangguk. Newt mengantarku ke dapur yang ada disini.

"Hai Al aku frypan,ingin makanan?" Tanyanya.

"Em ya tentu." Aku tersenyum simpul.

"Apa semua orang disini sudah mengenalku?" Bisikku pada newt.

"Ya semenjak gathering tadi,Thomas sudah memberitahu semua orang." Jawabnya.

"Apa itu gathering?"

"Semua orang berkumpul terutama para keeper untuk membicarakan suatu masalah." Jelas Newt.

"Keeper? Masalah? Apa yang kau maksud masalah yang ada disini itu aku?."

"Simpan pertanyaan mu itu aku lapar,dan untuk pertanyaan terakhirmu itu ya kurasa kau benar." Ucapnya

Aku menggertak gigiku,karna tak puas dengan jawaban yang diberikan Newt dan tentu saja dengan jawaban yang terakhir, pikirkan saja aku baru datang kesini dan sudah menjadi salah satu masalah.

Author POV

Setelah makan hari sudah gelap alesya hanya duduk di dekat ranting pohon.

"Hei kak! Kemarilah!" Teriak alesya saat melihat Thomas.

"Kita lama tak bertemu dan kau tak berniat untuk berbicara padaku hm?" Tanya alesya pada Thomas.

Thomas tersenyum dan mulai menceritakan semua yang dia alami begitupun alesya.

"Ngomong-ngomong ada yang ingin ku tanyakan padamu." Ucap alesya.

"Apa itu hm?" Jawab Thomas.

"Kau tau em... Newt, apa dia benar-benar bisa di percaya?" Tanya alesya.

"Ya tentu! Selain denganku kau bisa percaya padanya, percayalah dia baik, aku sudah menganggapnya layaknya saudaraku sendiri. Kau tau saat aku bermimpi tentangmu? Dia bahkan mengatakan kalau dia akan menemukanmu atau membawakanmu padaku." Jelas Thomas.

"Sangat manis." Ucap alesya.

"Thomas! Kemarilah ada yang perlu kita bicarakan!" Teriak Minho dari kejauhan.

"Siapa dia?" Tanya alesya.

"Minho,kau juga bisa percaya padanya." Ucap Thomas lalu pergi menghampiri Minho.

Newt POV

Aku melihat alesya sedang duduk sendiri di dekat batang pohon, jadi aku menghampirinya.

"Tidak bergabung dengan yang lain?" Tanyaku. Dia hanya menggeleng. Aku duduk disampingnya.

"Apa itu?" Tanyanya sambil menunjuk sebotol minuman yang ku bawa.

"Ini, kau mau?" Aku menyodorkan botol ini padanya. Dia terlihat ragu.

"Minumlah ini tak akan membunuhmu." Aku mencoba meyakinkannya. Lalu dia meminumnya, tapi tiba-tiba.

Pushhh-

Sial.
Dia menyemburkan minuman yang ada di mulutnya dan tepat mengenai wajahku. Kami saling memandang sebentar lalu dia tertawa terbahak-bahak.

Jujur saja dia sangat manis saat tertawa jadi aku ikut tertawa karna melihatnya.

"Apa itu?pfft" tanyanya sambil tertawa.

"Bagaimana dengan wajahku?!" Tanyaku dengan sarkas.

"Ouch newtie yang malang,pfft. Oke oke baiklah aku akan membersihkannya. Sebentar." Dia pergi sambil terkekeh. Tak lama dia sudah kembali.

"Well ini dia. Ayo sini mendekat."

"Apa?!"

"Jika tak mau dibersihkan tak apa." Kata alesya enteng.

"Baiklah" aku mendekatkan wajahku padanya. Dia mulai membersihkan wajahku dengan kain basah di tangannya.

Jujur saja ini lumayan dekat, aku bisa merasakan nafasnya. Kurasa jantungku berdebar lebih kencang. Tiba-tiba kami saling bertatapan cukup lama.

"Emm... Sudah." Ucapnya lalu mengalihkan pandangannya.

~✧~
Maaf kalo gajelas:(

Brother [ Thomas ] Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang