"Sorry gue telat" Jisung melotot tak percaya ketika melihat seseorang yang baru saja datang dan langsung duduk dihadapan Yuna.
"Sungchan Babi!"
"Jisung Dakjal!"
Yuna hampir saja menyemburkan minumannya melihat reaksi Jisung dan Sungchan ketika bertemu. "Oh lo berdua udah saling kenal?"
"Ngga!" Jawab Sungchan dan jisung secara bersamaan.
"Tukang tiru!" Ketus Sungchan sambil menatap tajam Jisung
"Lo yang tukang tiru anjir!" Balas Jisung tak terima
"Gue tadi duluan!"
"Gue yang duluan!"
Yuna yang pusing mendengar dua tiang listrik bertengkar langsung melerai keduanya sebelum perang dunia terjadi. "Woy stop! Stop! Ngga usah buat keributan disini"
"Ck' ngapain sih nih orang datang" Ucap Jisung sambil menunjuk Sungchan.
"Lah elu yang ngapain disini?!"
"Hadeuh" Yuna menepuk jidatnya pelan "Biar gue yang jelasin"
"Jadi Jisung, Sungchan ini temen gue. Dan Sungchan, Jisung ini temen gue juga"
"WHAT?! TEMEN! KITA UDAH OFFICIAL TADI SAYANG!"
"Official pantat lu! Gue ngga bilang gue mau jadi pacar lo tadi!"
"Yah~ kok gituu~" Ucap Jisung cemberut
"Makanya ngga usah kegeeran" Sungchan memperlihatkan gestur meledek pada Jisung
"Ngajak gelut ya lo!"
"Ayo sini! Maju lo!"
"Ya udah lo berdua berantem, gue balik!" Yuna sudah akan beranjak dari tempatnya.
"Jangan!" Lagi-lagi Jisung dan Sungchan mengucapkannya bersamaan.
"Makanya jangan berantem!, malu gue diliatin orang-orang di cafe nih" ketus Yuna.
----- ••●○●•• -----
"Kenapa harus pakai mobil dia sih" Ucap Jisung kesal sambil menunjuk Sungchan yang ada disebelahnya.
"Ya karena mobil Sungchan yang paling banyak bensinnya"
Sejak tadi Jisung tak henti-hentinya mengoceh tak jelas karena bukan mobilnya yang digunakan untuk pergi ke taman hiburan bersama.
Saat selesai makan di cafe tadi Yuna ingin mengajak Jisung dan Sungchan ke taman hiburan. Tetapi ketika akan berangkat ke taman hiburan, Yuna, Jisung, dan Sungchan sedikit bingung lantaran ketiganya membawa mobil masing-masing.
Jadi demi kesejahteraan bersama, Yuna akhirnya memutuskan satu mobil yang akan digunakan untuk berangkat ke taman hiburan adalah mobil Sungchan dengan alasan mobil Sungchan yang mempunyai banyak bensin.
Namun Jisung tetap tak setuju dan ingin memakai mobilnya sendiri. Tapi karena Jisung tak mungkin membiarkan Yuna berduaan didalam mobil bersama Sungchan jadilah dengan terpaksa ia ikut dimobil Sungchan.
"Yeay udah sampai!" Yuna bersorak gembira ketika melihat taman hiburan sudah berada di depan matanya. Gadis itu langsung berlari keluar mobil tanpa menunggu Sungchan dan Jisung.
"Wah wah lihat, seketika jiwa barbar nya menghilang" Gumam Sungchan, tanpa sadar ia merangkul Jisung.
"Tingkahnya sekarang mirip bocah banget" Jisung yang terbawa suasana pun tanpa sadar ikut merangkul Sungchan.
Mereka berdua kemudian tanpa sadar saling merangkul masuk kedalam taman hiburan menghampiri Yuna yang sudah lebih dulu masuk.
"Cie cie yang sudah akur" Ledek Yuna ketika melihat Jisung dan Sungchan saling merangkul satu sama lain. Dua orang yang saling merangkul itu kemudian tersadar.
"ANJIR LO NGAPAIN RANGKUL GUE!" Sewot Jisung
"LAH ELU DULUAN YANG RANGKUL GUE BANGKE!" Sewot Sungchan juga tak kalah heboh.
"Hadeuh, kirain udah akur" Gumam Yuna pelan lalu pergi meninggalkan Duo 'Setan' yang bertengkar itu.
----- ••●○●•• -----
Hari semakin larut, jam sudah menunjukan pukul 10.37. Tiga orang yang sejak tadi bermain ditaman hiburan itu masih betah berada disana. Sepertinya mereka tinggal untuk menyaksikan festival kembang api yang sebentar lagi dimulai.
"Lo beneran ngga dicariin nih?" Tanya Sungchan pada Yuna.
"Santai aja, tadi gue bilang ke bunda kalau gue keluar bareng lo, jadi ngga bakal apa-apa"
Jisung mengerutkan keningnya bingung ketika mendengar ucapan Yuna "Jadi kalau lo bilang keluar bareng gue lo bakal di cariin?"
"Bukan gitu, tapi Sungchan tuh udah seperti kakak kandung buat gue. Jadi kalau keluar bareng Sungchan bunda pasti bakal izinin karena bunda udah percaya sama Sungchan" Jelas Yuna pada Jisung.
"Sungchan ngga bakal ngerebut lo dari gue kan?" Pertanyaan Jisung mengundang tawa Yuna dan Sungchan.
"Lo ini ngadi-ngadi bro. Walaupun kita rival gue ngga bakal mungkin suka sama nih bocah" Ucap Sungchan sambil menunjuk Yuna menggunakan dagunya.
"Kok gitu?"
"Karena Yuna udah gue anggap seperti adek gue sendiri"
Jisung hanya menganggukkan kepalanya mengerti. "Kalau gitu sekarang boleh dong kita resmi official?" Tanya Jisung pada Yuna sambil menaik turunkan alisnya.
"Boleh ngga ya? Hm.... boleh-boleh aja deh" Jisung yang mendengar ucapan Yuna secara spontan memeluk gadis itu.
"Ekhem! Permisi nyamuk mau lewat" Ketus Sungchan lalu berlalu melewati Yuna dan Jisung.
"Mau kemana?" Yuna menahan tangan Sungchan sebelum pemuda itu benar-benar pergi
"Mau beli minuman bentar, nanti gue balik kalau festival kembang apinya udah mulai" Ucap Sungchan sambil tersenyum.
Yuna tau maksud Sungchan seperti itu agar memberikan ruang berdua untuknya dan Jisung. Teman masa kecilnya itu memang pengertian.
Aku minta maaf banget karena update pas tengah malam gini, seharusnya aku bisa lebih cepat up. Maaf banget. Dan aku mau ngucapin
"HAPPY NEW YEAR"
Makasih udah mau baca cerita aku Semoga kalian sehat selalu
🍭🍭🍭••×Rumor has itו•

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumor Has It
FanfictionOrang-orang membuat rumor itu karena mereka membutuhkan rumor untuk mereka konsumsi setiap hari; Tidak peduli rumor itu benar atau tidak -Shin Yuna [Dreamiez Universe]