Jisung benar-benar terkejut saat tiba-tiba saja seseorang membanting pintu Laboratarium Komputer. Dan lebih terkejut lagi saat mengetahui orang itu adalah Yuna.
"Lo berempat bisa keluar?!" Jisung menaikkan sebelah alisnya saat mendengar nada suara Yuna terdengar emosi.
Sementara ke empat orang yang disuruh keluar oleh Yuna tak bergeming sedikit pun dari tempatnya.
"Kok lo semua masih disini sih!" Yuna melotot tajam namun lagi-lagi tak ada yang bergeming dari tempatnya.
Jisung yang melihat itu hanya tertawa lalu menarik Yuna lebih mendekat padanya.
"Keluar"
Hanya satu kata itu dan ke empat orang tersebut langsung keluar. Yuna menatap Jisung jengkel
"Tau gini mending rumornya ngga usah dihilangin" Jisung tersenyum simpul mendengar ucapan Yuna.
"Babe, What happen hm?" Tanya Jisung seraya menatap lembut Yuna yang malah dibalas tatapan jengkel oleh gadis itu.
"Ck' gue mau langsung to the point aja karena gue mau balik ke kelas" Yuna menghela napasnya sejenak
"Jadi. Gue. Ngga. Suka. Lo. Ngebully. Orang! Paham kan!?" Ucap Yuna, menekankan setiap kata yang diucapkannya.
"Tapi aku suka liat orang menderita" Ucap Jisung tanpa dosa. Rasanya sekarang Yuna ingin mencubit jantung Jisung. Biar sekalian mati!
"Kalau gitu ngga seharusnya kita pacaran!" Jisung yang mendengar itu secara refleks menggebrak meja yang ada disampingnya.
"Apa maksud kamu ngga seharusnya kita pacaran?!"
"Udah jelas kan, gue ngga pernah sekalipun tega liat orang yang ngga bersalah menderita, dan lo dengan seenak jidat ngebully orang kek gitu, mikir dong gimana ment—"
Ucapan Yuna terhenti karena secara tiba-tiba Jisung mengecup bibirnya.
"Bawel banget sih"
Yuna berdecak kesal "Tau ah gue mau balik ke kelas"
Baru saja Yuna akan melangkahkan kakinya keluar dari Lab. Komputer, Jisung sudah terlebih dahulu menutup pintu Laboratarium tersebut.
"Aku bisa aja berhenti ngebully orang asalkan kamu jadi anak baik"
"Kok gue yang jadi anak baik! Kan lo yang harus berubah bangke!"
"Lihat kan kamu ngomong kasar lagi, kalau kamu jadi anak baik, aku juga bakal jadi anak baik"
"Tapi gue kan emang baik, terus jadi baik gimana lagi?"
Jisung menyeringai saat mendengar pertanyaan Yuna "Jadi anak baik yang aku maksud itu, pertama jangan keluar sama cowo lain tanpa seizin aku, kedua jangan bolos tanpa izin aku, dan ketiga berangkat sama pulang sekolah bareng aku"
"Itu sih bukan jadi anak baik namanya, tapi lo nyuruh gue nurut terus sama lo"
"Pacar siapa sih pintar banget" Yuna hanya merotasikan matanya malas
"Oh iya pakai aku-kamu juga! Jangan lo-gue terus"
"Kan udah dibilang ngga terbiasa" Kesal Yuna
"Dibiasain!"
"Ck' kalau gitu gue ngga mau jadi anak baik"
"Ya udah aku juga ngga mau jadi anak baik! Jadi jangan salahin aku kalau setiap hari bakal ada siswa yang aku bully"
Yuna menggeram kesal mendengar ucapan Jisung. Orang dihadapannya itu benar-benar arogan dan keras kepala.
"Ck' iya-iya gue bakal jadi anak baik, tapi ingat lo juga harus jadi anak baik"
"Iyaa sayang"

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumor Has It
Fiksi PenggemarOrang-orang membuat rumor itu karena mereka membutuhkan rumor untuk mereka konsumsi setiap hari; Tidak peduli rumor itu benar atau tidak -Shin Yuna [Dreamiez Universe]