- 16 -

269 92 24
                                    

"STOP!"

Fajri merentangkan kedua tangannya di depan Ricky yang sedang berjalan di koridor. Sontak saja, Ricky kaget melihat Fajri yang tiba-tiba berada di depannya.

"Eh, bocah! Ngapain, sih?"

"BANG RIK, LO SERIUS PACARAN BANG?" tanyanya tanpa basa basi, dengan suara yang cukup lantang.

"Ssstt! Pacaran apasih?"

"BANG, SUMPAH YA! LO ITU ANAK ROHIS, KETUANYA MALAH, tapi, kok, PACARAN???"

"Kenapa, sih, Ji? Kata siapaaa? Pacaran sama siapa lagi?"

"Wah, jan sok polos lo, bang. Kemaren abis jalan ama cewek, lupaaa?"

"H-Ah, Kinan? Hahahaha."

"Lah, malah ketawa."

"Abis lo lucu banget, sih. Dia cuma sepupu gue kali."

"Hah? Yang bener? Serius bang? Gak bohong, kan, lo?"

"Coba lo liat muka gue, ada tampang bohong?"

"Lawak."

"Hah?"

"Muka lo lawak, bang."

"Hahaha. Terserah lo, dah. Emang kenapa? Lo suka ama dia?"

"H-ha kaga. Yaudah gue percaya ama lo bang, gue duluan, ya." ucapnya sambil berlari menjauhi Ricky.

***

"Cantik banget, ya."

"Bidadari nyasar ini mah?"

"H-hah? Apaan? Anak baru?"

"Yah, sayang banget, adek kelas. Coba aja sekelas ama kita."

Dan masih banyak omongan-omongan tentang cewek cantik berambut pendek sebahu itu. Kedatangannya yang belum sampai beberapa jam di sekolah itu sudah menjadi buah bibir dikalangan siswa-siswi.

"Mana anak barunya? Secakep apa, sih? Berisik banget orang-orang pada ngomongin," ucap Kinan sambil memainkan ujung pulpen sehingga menimbulkan suara yang mengganggu telinga.

"Bisa diem, gak? Stop maenin ujung pulpen!" Zara meraih paksa pulpen berwarna ungu dari tangan Kinan.

"Ih, kok diambil, sih. Lagi enak-enak juga."

"Berisik tau!"

Kinan menatap sinis.

"Eh, emang lo belum liat? Cantik banget gila!"

"Masa, sih? Cantikan dia apa lo?"

"Ya, gue lah! hahaha. Pake nanya lagi."

"Hhhhhh, iya dah."

"Nih, gue abis stalk instagramnya, cuma ada satu foto, sih."

Kinan meraih ponsel Zara dan melihat sebuah foto yang diunggah anak baru itu. Dalam foto tersebut, terlihat cewek itu sedang tersenyum manis ke arah kamera dengan menunjukkan senyum yang lebar hingga membuatnya begitu manis dengan dua jari disamping pipinya.

"Likenya aja ribuan, dong. Wah, pasti anak famous, nih."

"Hm."

Apaan, nih. Si Fajri ikut nge like segala -_ eh, kenapa jadi sewot, toh, itu akun dia, terserah lah!

"Nih, ambil, males gue liatnya."

***

Zweitson menopang dagu di depan kaca jendela, melihat orang berlalu lalang sambil membawa buku di tangannya menuju perpustakaan.

Kucing | UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang