"Jahat banget, udah jalan jauh-jauh, tiba-tiba gue disuruh pulang gitu aja. Maksudnya apa coba? Gue pikir bakal diajak ke tempat yang romantis gitu, taunya zonk," gerutu Kinan.
"Mana hoodienya masih gue pake."Tin! Tin!
Suara klakson yang mendengung di telinga membuat Kinan mendengus, sudah berjalan di pinggir jalan pun masih saja di klakson seperti ini?
Awalnya Kinan mengabaikan, tetapi klakson motor itu terus berbunyi kencang. Saat Kinan menoleh, ternyata oh ternyata klakson itu sengaja dibunyikan oleh Ricky agar Kinan menengok.
"Kak Iky!"
"Huh, ternyata bener kamu. Tadinya ragu karena hoodie, tapi kayak pernah liat hoodienya, punya siapa, ya?"
"Hoodienya Aji," ucap Kinan malas.
"Aji? Trus mana orangnya?"
"Gak tau, ke Mars keknya."
"Waduh, ini juga kamu ngapain bisa disini? Arah rumahmu kan bukan kesini," katanya sambil menepikan motor.
"Gak tau deh kenapa bisa jalan kesini, asal jalan aja."
"Kamu ditinggalin? Wah, bener-bener si Aji, nanti kakak omelin dia."
"Eh, enggak kok, kak. Aku emang jalan sendirian aja."
"Masa, sih? Ya udah, kamu mau kemana? Aku anterin ya."
"Eh, boleh banget, kak. Aku mau beli es krim--- Eh, iyaaa, sumpah lupa ngabarin, kak Fathur udah balik dari beberapa hari lalu."
"Iya, aku udah tau. Bang Fathur udah hubungin aku juga. Maaf belum bisa mampir kemarin-kemarin, aku agak sibuk ngurusin persiapan ujian."
"Sumpah, gak papa, kak. Aku maklumin, itu juga penting banget."
"Mumpung ketemu kamu, kayaknya sekalian mampir, deh. Aku lagi luang juga."
"Aaaa! Seneng banget kak Iky mampir."
***
Setelah memastikan Kinan sudah pergi menjauh, Fajri berlari menghampiri dua orang yang sejak tadi mengalihkan pandangannya. Diantaranya ada seorang cowok asing yang belum pernah dilihat Fajri sebelumnya. Cowok itu tampak terus memaksa agar cewek dihadapannya ikut bersamanya.
Dengan jurus ala kadarnya, Fajri menepis paksa dan mendorong cowok itu agar menjauh dari sang cewek.
"Lo budek? Dia bilang dia gak mau!" teriaknya.
"Kak Fajri!" lirih cewek itu, dia langsung berlari ke belakang Fajri.
"LO SIAPA!? GAK USAH IKUT CAMPUR!" cowok berambut setengah pirang itu balik berteriak.
"Kak, ayuk, kita pergi dari sini, jangan ladenin dia," ucap Devi pelan."Sstt, mending lo diem dulu. Biar gue urus dia," balasnya. "Huh, lo mantannya yang prik itu, kan?"
"ANJ--"
"Jauh-jauh deh lo. Dia pacar gue!"
"PACAR? OH! TERNYATA KAMU PUTUSIN DAN NGEBATALIN PERJODOHAN KITA KARENA DIA!?"
"Nye nye nye.. jodoh, jodoh, sekolah dulu yang bener!" cibir Fajri
"GUE GAK SUKA SAMA LO, GUE GAK MAU ADA HUBUNGAN APAPUN LAGI SAMA LO, BRENGSEK!" cewek itu memberanikan diri ikut berteriak dari belakang Fajri.
