- 18 -

230 85 16
                                    

Malam minggu sendirian di kamar sambil menonton drama korea hampir menjadi rutinitas Kinan usai melakukan pekerjaan rumah, ditambah beberapa camilan dan minuman kaleng yang menjadi pelengkap waktu bersantainya. Maklum jomblo ya begini adanya, malam minggu sendiri.

Fokus menonton, tak sadar pintu kamar tiba-tiba terbuka dengan sendirinya. Awalnya mengabaikan, tetapi ia menyadari kalau pintunya itu tertutup rapat sejak awal, mustahil kalau terbuka sendiri.

Karena penasaran, cewek itu menghampiri pintu dengan berjalan pelan, was-was takut ada sesuatu yang tidak diinginkan.

"Mah?" Panggilnya ragu, tidak ada yang menyahut. Yang ada hanya suara dari laptopnya yang belum sempat di pause.

"Mah? Pah?"

"Angin mungkin." Kinan mengabaikan, kemudian menutup kembali pintu kamarnya.

Ceklek

Krrrtt.. krrrtt..

Baru saja Kinan menutup pintunya dan ingin beranjak ke kasur, tiba-tiba pintunya kembali terbuka.

"Mamah, jangan bercanda dong! gak lucu." Kinan menoleh ke arah pintu lagi, kali ini ia berniat untuk menguncinya agar tidak terbuka lagi.

Belum sempat menutup, tiba-tiba terdengar suara ketawa mbak kunti yang membuat Kinan kaget dan takut. "AAAAA SETAN!!!" cewek itu berlari ke kasur dan menutupi wajahnya dengan selimut.

"HAHAHAH." Tawa mbak kunti hilang dan beralih ke tawa seorang yang sangat Kinan kenali suaranya, perlahan orang itu menunjukkan batang hidungnya.

"ZARAAAA!!! GADA AKHLAK LO YA!?"

"Takut banget ya bu, padahal cuma suara rekaman."

"IH! bener-bener ya lo usil banget, ngapain sih nyimpen rekaman suara kunti kayak gitu, mana nyaring banget."

"Buat nakutin adek gue, kalo udah larut malem gamau tidur, hehe."

"Serem amat, ntar dateng beneran aja baru tau rasa lo."

"Santai, lah."

"Serah lo dah, btw ngapain malem-malem kesini, gak ngapel?"

"Mau nginep hehe, gue udah izin ke nyokap lo."

"Dih! kayak gak punya rumah aja lo."

"Besok libur elah, mau drakoran bareng dong."

"Gue udah kelar episode 5 nya."

"Yah, ulang dong! gue belom nonton."

"No. Enak aja, masa gue rewatch."

"Ya udah deh gak usah nonton, mending ghibah."

"Gak boleh, dosa."

"Dosa gue udah banyak, biar sekalian."

"Astagfirullah, yaudah ayuk."

"Bercanda sayang, yakali ghibah. Matiin laptop lo deh, gue ke kamar mandi dulu."

***

Tempat tidur sudah terasa seperti meja makan semenjak Zara datang, cewek itu membeli banyak makanan ringan di minimarket sebelum datang ke rumah Kinan, mulai dari yang manis sampai yang gurih. Sebetulnya Zara tidak perlu repot-repot, karena persediaan camilan di kulkas Kinan pun masih banyak. Wajar saja, hanya dia sendiri yang memakannya tanpa harus berbagi dengan siapapun.

"Udah hei berenti nyemilnya, nanti gendut!" Kinan mengomel seraya merebut bungkus camilan. Pasalnya sahabatnya itu tidak berhenti membuka semua bungkus camilan yang bahkan camilan lain belum habis di makan.

Kucing | UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang