~COMPLETED~
Idol Life
"Hyung, kau mempermalukan ku di hadapan perempuan." itulah batin Vernon saat ini.
Ceritanya tuh bermula dari Vernon minta sesuatu pada Umji. Sesuatu yang hanya dimiliki Umji. Sesuatu yang tercipta dari sentuhan tangan. Penasara...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Tentu saja, memangnya siapa yang ke sini selain dirimu?” ucap Suga seperti biasa.
Suga pun kembali ke kursi kebanggaannya. Mengetukkan jari-jari di atas meja. Tidak melakukan apa-apa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedangkan Vernon sekali lagi mencari-cari di mana Umji berada. Tidak mungkin Umji keluar dari studio, kan? Vernon pasti mengetahuinya. Jadi, pasti di toilet.
“Hyung, aku ingin ke toilet dulu.” ucap Vernon.
Suga hanya mengangguk tanpa suara. Vernon pun menuju toilet studio Suga. Jika Umji di dalam toilet pasti Suga sudah melarangnya untuk masuk.
Selangkah lagi Vernon ingin masuk ke toilet namun tiba-tiba ia berbalik.
Umji pasti tidak ada di sana.
Dilihatnya Suga sudah berdiri tegang. Tangannya memperbaiki letak pengeras suara.
“Ini sedikit geser.” ucap Suga. Padahal Vernon tidak bertanya.
Namun, Vernon berpikir ada sesuatu yang disembunyikan Suga. Pasti keberadaan Umji.
Suga pun kembali duduk.
“Apa yang ingin kau diskusikan? Aku sibuk.” ucap Suga cuek sambil berselancar di depan komputer.
Vernon mendekat ke sofa lalu merebahkan tubuhnya di sana.
“Yak, apa yang kau lakukan?” tanya Suga geram memutar kursinya.
“Hyung, apa kau masih menyukai Won-i?” tanya Vernon melupakan keluhan Suga tadi.
Suga dengan cepat berdiri.
“Irona! Jika kau ingin istirahat, keluar, jangan di studio ku.” Suga menatap Vernon dengan sengit.
Vernon mendudukkan dirinya. Lalu kepalanya menoleh pada komputer Suga. Suga dengan cepat mengalihkan perhatian Vernon.
“Yaak!” teriak Suga membuat Vernon menoleh kembali pada Suga. “Jika kau ingin tahu jawabannya, maka iya aku masih menyukainya, tapi aku tidak bisa mengambilnya darimu.” Pupil Suga terlihat panik melihat Vernon berdiri lalu berjalan mendekat ke arah komputernya. “Jadi, cepat keluar sekarang!” sambung Suga mendekat pada pintu lalu membukanya.
