[5] Jempol

853 113 0
                                    

Vernon saat ini menimang-nimang apakah dia harus melakukannya atau tidak. Pasalnya adiknya baru saja menelpon untuk menagih janji, namun Vernon tanpa sadar memberitahu Shofia yang sebenarnya.

Call Shofia

"Oppa!" antusias Shofia.

Vernon sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya. Lalu mengecilkan volumenya.

"... "

"Ne, sudah. Tapi ... "

"... " Shofia memotong ucapan Oppa-nya.

"Tidak bisa seenak begitu, mengertilah dia Idol."

"... "

"Walaupun kau adik Idol, mana bisa begitu. Lagipula aku belum menanyakan apa ini benar Umji GFriend. Bisa saja dia menyerahkan id manager nya atau tidak."

"... "

"Baiklah, nanti aku akan bertanya apa boleh seorang adik idol meminta id Umji. Tapi kau harus janji jika dibolehkan kau tidak boleh membocorkannya. Mengerti?" Vernon nampak menjelekkan wajah dan bibirnya saat menyebutkan kalimat yang pakai bolt.

"... "

"Ne, jalja jaga kesehatanmu juga, aku tutup." Vernon menutup telponnya.

Tanpa disadari, Dino menguping dengan Seungkwan di belakang pintu kamar Vernon.

"Aissh kenapa kau berisik sekali? Aku tidak bisa mendengar apa kata Vernon." ucap Seungkwan nyaring.

"Hyung, nado." balas Dino.

Vernon menyadari suara mereka, lalu membuka pintu kamar.

"Ada apa?" tanya Vernon santai.

Dino menampilkan senyum cerahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dino menampilkan senyum cerahnya.

"Hyung, dari siapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyung, dari siapa?"

Vernon bingung dengan pertanyaan Dino yang ambigu.

Seungkwan menepuk bahu si maknae itu.

"Kami tadi dengar nama Umji, wea?" tanya Seungkwan penuh selidik.

"Umji?" Vernon memperlihatkan jempolnya di depan mereka berdua. Lalu berlalu pergi melewati Dino dan Seungkwan.

Umji dalam bahasa Korea adalah jari jempol.

"Sudah kuduga ada yang salah dari Vernon semenjak itu." bisik Seungkwan pada dirinya sendiri.

"Itu? Itu apa?" Dino bertanya dengan nada ingin tahu.

Seungkwan melihatnya bertambah muak, Seungkwan pun meninggalkan Dino dan menghampiri Vernon di dapur.

"Yak, kalian berteman?" tanya Seungkwan penuh selidik.

"Siapa?" Vernon meminum air es di kulkas sambil melihat Seungkwan dengan santai.

Bukannya menjawab pertanyaan Vernon, Seungkwan malah menunjuk jempol miliknya.

"Gomawo," Vernon mengira Seungkwan memberi pujian padanya.

"Aissh bukan itu," Seungkwan mulai greget dengan Vernon.

"Lalu apa? Kau mulai tadi berbicara tidak jelas, tidak ada yang kumengerti." Vernon memasukkan air es ke kulkas.

"Umji! Yeojachingu! GFriend!" kali ini satu dorm mendengar suara Seungkwan.

"Kalian berteman?" tanya Seungkwan lagi.

"Kalau iya kenapa? Kalau tidak kenapa?" tanya Vernon kelewat santai.

Jeonghan menghampiri mereka berdua. Lalu duduk di salah satu kursi meja makan. Seperti seorang hakim yang siap mengetuk palu.

"Aku dengar kalian mendebatkan Yeojachingu? Ada apa?" tanya Jeonghan.

"Aniya Hyung," Seungkwan melihat gelang gembok yang ada di tangan kiri Jeonghan. "Kau masih memakainya?" Seungkwan mengganti topik.

"Benar, aku orang yang setia." ucap Jeonghan.

"Hyung," Vernon mendekati telinga Jeonghan ingin membisikkan sesuatu.

"Yak, apa itu? Kau tidak ingin aku tahu?" Seungkwan protes namun tak digubris Vernon dan Jeonghan. Mereka nampak serius.

"Benar-benar mereka ini? Naneun, naneun bukan hantu. Aku masih di sini." Seungkwan melayangkan kedua tangannya ke atas bagaikan menyapa orang dari jauh.

"Mwo? Kenapa tidak bilang saja langsung padanya, mengapa harus aku meminta pada ... " Jeonghan menghentikan ucapannya karena melihat ada Seungkwan.

Vernon menatap Jeonghan dengan keinginan yang besar.

"Yasudah Hyung, tidak masalah kalau kau tidak ingin membantu dongseang mu. Aku pergi." Vernon ingin pergi dari dapur namun ditahan Jeonghan.

"Araseo, aku akan memberitahumu nanti jika aku sudah meminta bantuan-nya." ucap Jeonghan.

Vernon memberi jempol pada Jeonghan. Jeonghan menganggukkan kepalanya.

"Kalian berdua cepat tidur, aku juga ingin tidur. Besok kita sibuk, dan tidak ada waktu untuk istirahat." ucap Jeonghan menyuruh Seungkwan dan Vernon.

Mereka berdua menurut.

Namun Seungkwan tetap saja ingin tahu apa yang dibisikkan Vernon tadi. Namun Vernon tetap santai dan menjawab dengan pertanyaan yang diucapkan Seungkwan. Mengulang apa yang diucapkan Seungkwan, Seungkwan muak lalu pergi ke kamarnya.

___________

Gimana? Maaf ya baru update.
Aku udah nambahin foto2, gimana ekspresi mereka?
Siapa tahu ada yang gak tahu siapa itu Dino, Seungkwan, atau apalah gitu.
Oke next chapter aku akan lebih berusaha lagi nambahin apa-apa yang kurang.
Btw, itu sampulnya aku bingung milih yang mana, belum sempet editing atau kelola Photoshop.
Soalnya gak ada ide, hehehe

Oke beri aku penghargaan ya award dikit lah 🌟🌟🌟🌟🌟

Atau bisa juga follow atau masukin ke daftar reading kalian.
Good luck and enjoy you daily
🌟🌟🌟

Bring Me | Vernon & Umji✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang