Langkah itu mendekat pada pintu berwarna hitam.
Klik.
Pintu itu terbuka. Beberapa detik si pembuka pintu dan orang yang di dalam studio terdiam. Woozi, yang menyadari seseorang di belakangnya hanya malas untuk menyapa.
"Masuk saja, Hoshi-ya." ucap Woozi akhirnya.
Pintu itu terdengar lagi tanda tertutup.
"Bukan, tapi aku." ucap namja yang duduk di sofa studio Woozi.
Woozi berbalik.
"Hyung," Woozi berdiri dan merangkul teman sesama idolnya, Suga.
"Kau sendirian?" tanya Suga.
"Biasanya jam seperti ini Hoshi akan datang."
"Waktu yang tidak tepat ya aku ke sini?" tanya Suga dengan tatapan miris.
"Ani, Hyung selagi ada waktu, cerita saja." Woozi beralih ke sofa dan menenggak satu botol cola. "Mau?" Suga menolak.
Woozi meletakkan cola itu dan menciptakan bunyi dalam keheningan.
"Menurutmu Umji akan menerimaku?" tanya Suga yang penuh dengan pertimbangan.
Woozi nampak berfikir.
Suga Hyung seserius itu? Aku harap Vernon dan Umji hanya berteman saja.
"Sejauh yang kau ceritakan padaku, Umji seperti menjaga jarak denganmu, Hyung." Woozi menatap ke depan membayangkan kedekatan Vernon dengan Umji akhir-akhir ini.
Suga nampak tertawa hambar. "Bahkan Umji tidak memanggilku Oppa, namun kemarin aku senang Umji akan membiasakan itu." ucap Suga mengacak rambutnya.
"Hyung," Woozi agak ragu dan akhirnya Suga menoleh pada Woozi.
Bagaimana pun harus kuberitahu agar Suga Hyung sadar.
"Tentang Umji dan Hyung, sebaiknya Hyung tidak mendekati Umji lagi karena ... .
"Woozi-ya, kau yang menyadarkan perasaanku padanya. Dan kau juga yang menentang?" ucap Suga dengan senyum sinis. Menyadari keadaannya yang memprihatinkan karena bodohnya dengan perasaannya sendiri.
Tatkala Suga dan Woozi berdebat dengan keheningan, pintu studio Woozi terbuka menampakkan seseorang yaitu Hoshi.
Hoshi sempat menutup pintu.
"Jeoseonghamnida Suga Hyung, Woozi-ya aku ingin istirahat sebentar di sini." Hoshi langsung mendudukkan diri di sofa lain dan menutupi wajahnya dengan topi hitam.
Sedangkan Suga dan Woozi tak menghiraukan keberadaan Hoshi.
"Hyung, kau tidak sadar resiko apa jika kau dekat dengan Umji?" ucap Woozi menghentikan detik jam yang menguasai ruangan.
Hoshi sedari tadi masih membuka matanya, memasang telinganya dalam-dalam. Mendengar nama Umji, Hoshi teringat dia tak sengaja membuka kakaotalk Vernon dan mendapati nama Umji dalam kakaotalk-nya.
"Aku akan sembunyi-sembunyi." ucap Suga lalu menyandarkan diri.
Hoshi tiba-tiba menegakkan diri lalu mendapat tatapan tajam dari Woozi dan Suga.
"Umji? Umji Yeojachingu? Setahuku Vernon dan Umji pernah tukar pesan, kan?" Hoshi menatap ke atas seperti mengingat-ingat, sedangkan Woozi menatap Hoshi seakan-akan jangan terlalu terus terang. "Terakhir kali mereka sangat dekat saat pemotretan family, benar kan Woozi-ya?" ucap Hoshi diakhiri dengan nada pelan.
Suga berfikir.
Oh? Jadi inilah alasan Woozi mencegahku dekat dengan Umji? Dia lebih mendukung Vernon yang ada dianggota grubnya.
Suga tersenyum hambar lalu sinis. Suga berdiri.
"Hyung, jika kau berpikiran jelek padaku maka kau memang bodoh." ucap Woozi santai namun terdengar menyinggung.
Suga menoleh dan menatap di mana Woozi duduk.
"Benar, aku bodoh karena dikhianati teman sendiri." Suga mengakhirinya tanpa memberi celah untuk Woozi bicara.
Suga pergi.
Sedangkan Hoshi hanya menatap Woozi dengan polos.
"Ada apa dengan Suga Hyung?" tanya Hoshi pada Woozi.
Woozi tak menjawab. Namja imut itu duduk dengan kedua tangan disatukan di bawah dagu.
Apa yang harus kulakukan? Ini semua karena aku. Membiarkan Suga tetap dekat dengan Umji? Atau menjauhkan Vernon dengan Umji? Atau berbicara dengan Umji? Kenapa rumit sekali.
***
Suga berjalan dengan cepat di lantai satu gedung BigHit, namun tatapannya berhenti dengan sosok Umji. Seketika Suga tersenyum hangat.
Namun saat Suga tahu Umji tidak sendiri tiba-tiba senyumnya menjadi masam.
"Vernon-ya, ini sudah kubayarkan berarti ini artinya aku sudah mentraktirmu, kan?" Umji menatap banyaknya camilan di tangan Vernon.
Vernon menggelang.
"Ani, kemarin kau kutraktir minuman, sedangkan ini hanya camilan."
"Heol, ㅋㅋㅋ bahkan camilan ini lebih mahal dengan minumanku kemarin." Umji menunjuk camilan Vernon dengan kesal.
Namun Vernon hanya menatap Umji dengan pandangan yang hangat? mungkin lebih dari itu.
Suga menghentakkan kakinya keras. Sebab itu, Suga mendapat perhatian Umji dan Vernon.
"Suga oppa," bisik Umji. Tatapannya tak lepas dari Suga yang menghilang di pintu itu.
Namun, satu orang yang mulai tadi melihat kejadian antara Vernon, Umji, dan Suga tersenyum licik. Ponsel yang telah menyimpan video interaksi Vernon, Umji dan Suga. Wanita itu nampak mendapat durian runtuh. Yeoksi.
Sedangkan Suga yang telah duduk di mobil mengelus-elus kakinya karena menghentakkan kaki tidak seenak yang dibayangkan.
_______________________________
Yeey aku update. Huhuhu
Aku suka konsep My Girls tapi konsep lain juga bagus♥️♥️Gak sabar Comeback Gfriend.
Kumpulin heart di idol champ, Cheodel, Starplay, Whostan, dan pokoknya yang bisa vote Gfriend yaaa👑👑👑
Vote, koment, dan share ya, Buddy.
Stan Vernon-Umji
🌟🌟🌟Menurut kalian siapa sih yang selalu gak suka sama hubungan ketiga orang itu? Koment ya, siapa tau bener😁😁🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring Me | Vernon & Umji✓
Fanfiction~COMPLETED~ Idol Life "Hyung, kau mempermalukan ku di hadapan perempuan." itulah batin Vernon saat ini. Ceritanya tuh bermula dari Vernon minta sesuatu pada Umji. Sesuatu yang hanya dimiliki Umji. Sesuatu yang tercipta dari sentuhan tangan. Penasara...