~COMPLETED~
Idol Life
"Hyung, kau mempermalukan ku di hadapan perempuan." itulah batin Vernon saat ini.
Ceritanya tuh bermula dari Vernon minta sesuatu pada Umji. Sesuatu yang hanya dimiliki Umji. Sesuatu yang tercipta dari sentuhan tangan. Penasara...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vernon membuka pintu dorm dengan termenung. Pikirannya saat ini sudah berkelana entah ke mana. Sesaat Vernon memunculkan diri, Hoshi datang dengan tiba-tiba. Kedua tangan Hoshi sudah memohon untuk minta maaf di depan Vernon.
“Mian Vernon, mian!” ucap Hoshi sambil menggesek-gesekkan kedua tangannya.
Mendengar itu Vernon bingung dengan wajah datarnya.
Mian? Seketika Vernon mengingat ucapan terakhir Umji.
“Jeongmal mianhae!” ulang Hoshi.
Jeonghan dan Joshua muncul dengan senyum cerah.
“Hey yo kami menyiapkan acara kecil-kecilan untukmu.” ucap Joshua sambil bergaya dengan tangannya.
Vernon masih diam, sangat malas untuk berbicara dan berpikir. Hatinya masih perih. Setelah itu, Vernon masuk ke ruang tengah disambut dengan teriakan dan selamat.
“Chukhae, uri dongsaeng!” ucap Scoups sambil menarik benda yang mengeluarkan kertas-kertas kecil ke atas.
“Aku sungguh tidak menyangka kau menyukainya.” ucap Dokyeom dengan senyum yang tidak luntur juga tepuk tangan yang nyaring.
“Mungkin setelah insiden Hyung yang meminta tanda tangan di ruang latihan itu hahaha.” ucap Dino yang tengah duduk bersila sambil minum cola.
“Chukhae, Vernon-yaaa!” ucap Wonwoo sedikit berteriak agar suaranya terdengar karena suara bising dari member.
“Aku masih tidak percaya bahwa aku sangat berperan besar terhadap hubungan kalian.” ucap Seungkwan bangga bahkan memukul-mukul dadanya dengan kepala menengadah ke atas.
“Yeah, kau cocok menjadi Mak Comblang.” sahut Mingyu diakhiri cengiran.
“Mak Comblang?” ulang Jun sambil bertepuk-tangan sambil tertawa.
“Sekarang kita punya dua pasangan.” tambah Minghao yang sedang bersandar di sofa.
“Woah aku iri,” ucap Mingyu sambil mengambil kacang di meja lalu mengunyahnya.
Semua orang tersenyum senang atas hubungan Vernon dan Umji yang baru diketahui mereka, namun lain hal dengan Woozi yang dilihat dari wajahnya sudah malas dengan perayaan ini jika saja tidak dipaksa oleh Scoups dan Dokyeom tidak mungkin ia ada di sini sekarang.
Vernon tidak bisa menghentikan lemparan ucapan selamat yang tanpa henti padanya. Joshua, Jeonghan, dan Hoshi berkumpul kembali dari belakang.
“Kami membeli banyak cola, makanan ringan, dan makanan kesukaanmu.” ucap Jeonghan dari belakang Vernon.
“Maaf terlambat untuk perayaannya.” tambah Joshua dengan senyum yang mengembang.
Scoups mendekat pada Vernon saat mulut Vernon ingin berbicara. Namun, lebih cepat Scoups untuk bicara. Lalu merangkul Vernon.