BAB XX

27 1 0
                                        

"Aku ingin kakakku putus dengan Aeil," tulis Yesuh di dalam buku ajaibnya.

"Semoga kali ini kau berguna," ucap Yesuh sambil menutup buku dan menaruhnya di balik bantalnya.

"Selamat tidur!"

•Beautiful Dream•


Keesokan harinya, Yesuh bangun dan berangkat sekolah seperti biasa. Ia selalu melakukan apa saja seperti biasa. Hari demi hari sudah ia lalui, buku itu selalu tertaruh dibalik bantal Yesuh. Dan apa yang ia tulis tak pernah kunjung datang, semakin hari Haneul semakin sayang pada Aeil dan itu membuat Yesuh sangatlah risih.

"Argh..  Kenapa tidak ada yang terjadi!" gerutu Yesuh sambil membuka buku ajaibnya.

Saat ia membuka buku tersebut, tak ada halaman yang mengisikan permintaannya waktu itu. Ia pun menulis kembali berharap hal itu terjadi dan terkabul.

Tapi, semuanya sama saja. Sudah berkali-kali Yesuh menulis ulang. Tapi sama saja, tidak membuahkan hasil.

Ketika Yesuh menulis ulang lagi, Yesuh pun mulai terpikir. "Apa buku ini memberitahuku bahwa harapanku merusak hubungan orang adalah hal yang tidak bagus? Ayolah buku tapi dia telah merusak kehidupanku tapi, apa kejahatan harus dibalas jahat. Sepertinya buku itu memintaku untuk membalasnya dengan kebaikan hm baiklah buku, " ucap Yesuh dan menaruh bukunya ke atas meja belajarnya.

"Aku harus yakin saja," seru Yesuh.

•Beautiful Dream•


Yesuh seperti biasa berangkat ke sekolah dengan agak tidak semangat. Tiba-tiba, ada yang merangkulnya.

"AAAA! jantungku!" teriak Yesuh kaget dengan keadaan Baekyung yang langsung merangkulnya.

"Apa yang kau lakukan!" tanya Yesuh.

"Menemanimu," senyum lepas dari seorang Baekyung terlihat.

"Kau jelek jika tersenyum, " ujar Yesuh.

"Benarkah?"

"Tidak, mari bertanding siapa duluan sampai ke sekolah," ujar Yesuh dengan nada meledek lalu berlari meninggalkan Baekyung. Baekyung hanya tersenyum melihat sikap Yesuh.

Beautiful Dream


Jennie melamun memikirkan masalahnya. Ia menghela napas sangat keras berkali-kali sambil melihat lantai dibawah.

"Jikalau hanya kaki mungkin takkan masalah bagiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jikalau hanya kaki mungkin takkan masalah bagiku. Misi membatalkan pertunangan sudah selesai untung dia tidak ada penolakan,  sekarang misi untuk mencoba sendiri, " seru Jennie sambil membuka hpnya.

"Hei kamu, terima kasih sudah menjadi penyemangat hidupku dulu. Aku tidak tahu akan berapa lama lagi, aku harap kamu bisa bahagia tanpaku,"

 Aku tidak tahu akan berapa lama lagi, aku harap kamu bisa bahagia tanpaku,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beautiful DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang