Beautiful Dream

Bab XVIII

"Sepertinya kau yang lebih membutuhkan Yesuh,  bukankah kau tak menyukai kalau kakak mu terus bersama Aeil sedangkan dibelakang sana Aeil punya banyak cadangan?" seru Hyena.

"Kau betul juga, okelah!"

Aeil tiba-tiba datang dan merampas buku tersebut dan langsung cabut.

"Hei kembalikan bukuku!" ucap Yesuh.

Seojoon menahan Aeil, "Hei kembalikan!"

Aeil menoleh, "Hei aku pinjam sebentar memangnya tidak boleh hm?"

"Yesuh tidak meminjamkan mu!" seru Seojoon sambil menarik buku yang ada ditangan Aeil. Yesuh dan Hyena yang melihat itupun ikut menarik buku yang di pegang Aeil. Hingga Aeil akhirnya melepaskan buku tersebut dan jatuh tepat didepan mata mereka.

Ia dengan sigap berdiri dengan wajah kesalnya. "Awas saja kau Yesuh!" teriak Aeil yang dengan cepat berlari meninggalkan mereka semua.

•Beautiful Dream•

"Aku sudah putus, " ucap Baekyung kepada Yesuh.

"Yak,  kenapa?" tanya Yesuh.

"Sudah ketahuan kan? Jennie akan senang pastinya, " ucap Baekyung.

Yesuh pun kebingungan,  "Maksud mu?"

"Ah tidak, aku duluan ya! " ucap Baekyung yang lalu pergi mendahului meninggalkan Yesuh.
"Aneh, yak Baekyung-aa!"

•Beautiful Dream•

Baekyung kaget melihat Yesuh menaruh bunga buket di pemakaman ibunya. Ternyata Yesuh mengikuti kemana Baekyung berjalan.

"Kenapa kau mengikuti ku?" tanya Baekyung.

"Aku hanya penasaran kau akan kemana, ternyata kau ingin bertemu ibumu jadi sekalian saja aku akan menyampaikan salam kenal padanya," ujar Yesuh.

"Bibi salam kenal ini Yesuh, sekarang kami menjadi teman dekat Bi. Bibi tahu? Anak bibi sangat menjengkelkan dan selalu membuatku kesal. Sikapnya dulu sangat jelek dan aku membencinya. Tapi, sekarang semenjak berteman denganku dia berubah. Mungkin karena buku telah menjawab? Hehe, tapi aku janji padamu Bibi, aku tidak akan pernah melepaskan Baekyung menjadi buruk lagi. Yesuh berjanji, " senyum Yesuh.

"Kau bilang buku apa?" tanya Baekyung.

"Tidak," seru Yesuh memberikan senyuman pada Baekyung.

"Yang terpenting kau jangan bersedih, ibumu akan selalu ada tepat disampingmu selalu, " seru Yesuh sambil menepuk bahunya.

•Beautiful Dream•

"Mau soda?" tanya Yesuh kepada Baekyung.

Baekyung menoleh ke arah Yesuh, "Terima kasih".

Baekyung mengambil sebotol soda yang diberi Yesuh kepadanya.

"Bibi pasti bangga padamu jika sikapmu ceria tidak sesombong dulu ya kan?" ledek Yesuh pada Baekyung. Baekyung pun tertawa mendengar omongan Yesuh.

"Tapi terima kasih juga sudah hadir dalam hidupku, ternyata apa yang dikatakan Jennie benar, " ujar Baekyung.

"Kalau langkahku masih saja seperti dulu,  mungkin aku takkan sebahagia ini menyukai seseorang. Aku mungkin akan terus di jalan yang salah, terima kasih banyak Yesuh," lanjut Baekyung.

"Eh?"

•Beautiful Dream•

"Seojoon~a!" teriak Jennie dari kejauhan.

Seojoon melangkah lebih cepat mengarah pulang.

"Yak Seojoon~a! Kenapa kau berubah?" tanya Jennie.

Seojoon menoleh, "Hai Jennie aku duluan permisi".

Jennie terdiam dan menangis jauh di belakang Seojoon.

"Kau tidak apa-apa?" tanya pemuda yang menghampiri Jennie. Jennie tak memperdulikan Pemuda itu, tapi pemuda itu tetap saja mendorong kursi roda yang dinaikki Jennie untuk diantar pulang kerumahnya.

Seojoon menoleh dan melihat Jennie bersama pemuda lain yang ia tak kenal. "Tunangan Jennie?" ujar Seojoon tersenyum miring dan memutar balikkan badan untuk melanjutkan perjalanan pulangnya.

•Beautiful Dream•

"Kau ingin berhenti tunangan dengannya?" tanya Baekyung.

"Kenapa nuna?" lanjut Baekyung.

"Aku rasa seharusnya aku tak menerima dia, aku membohongi perasaanku, " ujar Jennie.

"Sudah kubilang pasti kau masih menyukainya, " seru Baekyung.

"Kau benar,  aku tidak bisa dengan mudah untuk move on kalau caranya bertunangan dengan orang yang sama sekali tak kusukai, " ujar Jennie.

"Tapi,  terima kasih Baekyung kau sudah membuat nuna percaya diri untuk mencoba melepas pertunangan ini dan juga melepaskan rasa ku padanya secara mandiri," keluh Jennie.

"Aku percaya, nunaku pasti bisa!" ujar Baekyung yang melihat kakak sepupu tersayangnya sedang menikmati traktirannya.

Bersambung ...