BAB XXI

23 1 0
                                        

Yesuh berjalan dengan cepat untuk menuju kerumah, Ia kesal karena banyak temannya yang mulai menganggap Yesuh akhir-akhir ini menjadi pemarah dan nakal.

"Semua orang berhak untuk berubah, kenapa semua terlihat membenciku," keluh Yesuh.

Seojoon tiba-tiba berjalan melewati Yesuh tanpa menyapa Yesuh sedikitpun.

"Hei Seojoon, daritadi kau cuek kenapa? Kau tidak mau cerita?" Tanya Yesuh.

Seojoon terus berjalan dan menghiraukan teriakan Yesuh.

"Aish Seojoon Bodoh!" Seru Yesuh melemparkan Seojoon dengan sepatu sekolahnya.

Merasa terpukul oleh sepatu, akhirnya Seojoon menoleh ke belakang dan mengambil sepatu Yesuh serta mengembalikannya.

"Hei, kau kenapa berubah?" tanya Yesuh.

Seojoon langsung putar balik dan melanjutkan perjalanannya serta menghiraukan pertanyaan sahabatnya itu.

"Aish, semua bikin aku kecewa, " keluh Yesuh.

•Beautiful Dream•


"Kau dan Seojoon menjadi renggang?" tanya Baekyung.

"Tidak tahu, " ujar Yesuh.

"Dia saja yang aneh," lanjut Yesuh.

"Mungkin dia ada masalah? " tanya Baekyung kepada Yesuh.

"Ah iya, tadi aku bilang tentang Jennie! Dia seperti makin kesal denganku?" ujar Yesuh.

Baekyung mendengarnya sedikit terkejut dan terdiam.

"Kenapa kau diam? Kau tahu sesuatu ya?" tanya Yesuh.

"Ah itu, ...."

Tanpa mereka sadari, ternyata dibelakang sana ada Aeil yang mengawasi Yesuh dari kejauhan. "Kau masih saja mendekati Baekyung, awas saja ya... "

•Beautiful Dream•


"Tumben sekali kau datang kesini," ucap Jennie kepada Seojoon.

"Aku hanya ingin mengembalikan ini," ujar Seojoon kepada Jennie.

"Kenapa kau kembalikan? Ini kan sangat kau butuhkan apalagi di sekolah," ujar Jennie.

"Aku sudah tidak membutuhkannya, aku sudah punya yang baru. Mungkin nanti kau akan lebih membutuhkan? " Ujar Seojoon mengembalikan barang yang pernah Jennie beri kepada Seojoon.

"Hm, hanya itu?" ujar Jennie.

"Aku pulang," ujar Seojoon bangkit dan mulai beranjak pergi.

Tapi langkahnya terhenti ketika Jennie berteriak, "Kau kenapa aneh! Aku hanya ingin kita baik-baik saja...  Kenapa kau jadi seperti orang asing bagiku sekarang!?".

Seojoon yang memanas akhirnya memutar balikkan badannya. "Apa? Bukankah kau sendiri yang mengasingkan ku?" tanya Seojoon.

"Maksudmu?"

"Kau berjalan denganku, tanpa aku ketahui kau bertunangan dibelakangku. Siapa yang lebih mengasingkan diri? Aku? Atau kau yang memulai?" ujar Seojoon keras.

"Aku tidak bermaksud seperti itu Seojoon-aa!" ujar Jennie.

"Aku suka padamu!"

Mata Jennie membulat mendengar perkataan itu.

"Tapi sudahlah, kau sudah ada yang punya. Setidaknya aku sudah bisa mengeluarkan kata-kata itu sekarang. Tenang saja, akan kubuang rasa ini!" ujar Seojoon lalu pergi saja meninggalkan Jennie.

Beautiful DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang