Chapter 12: A prohibition

1K 139 29
                                    

Malam ini cahaya bintang bersinar terang di kediaman si pilar cahaya. Ditemani muridnya, Araraki Ruka, [Name] menatap bintang sambil memakan makanan yang ia buat. 

"Jadi begitu ya, sensei. Huh kesal sekali aku dengan orang bernama Tokitou itu. Mau minta dipukul ya dia?" Seru Ruka. 

[Name] hanya menatap Ruka, dan kembali melihat kearah bintang yang sedang benderang. Tak lama, suara ketukan pintu berbunyi di luar rumah.

"Permisi, [Name]-chan, Araraki-san!" Seru seseorang. 

[Name] berdiri, dan menuju pintu. Ia membuka pintu, dan terlihat orang dengan bola mata ungu indahnya. Ya, dia adalah Kochou Shinobu.

"Ada apa Shinobu-san?" Tanya [Name]. 

"Ini adalah obat yang aku buat. Kalau kau merasa badanmu sakit, kamu bisa minum obat ini. Yah, obatnya cuman untuk mengurangi rasa sakit sih, tapi semoga saja berguna. Nih bawa obat ini di misimu ya, jangan tertinggal." Pesan Shinobu sambil menyerahkan sekotak obat. 

"Ah terima kasih obatnya. Akan aku bawa kalau aku ada misi nanti." Jawab [Name].

Dahi Shinobu mengernyit. Dia menatap [Name] aneh.

"Bukannya malam ini kau ada misi?" Tanya Shinobu.

"Misi? Misi apa? Aku tidak diberitahu sama sekali kalau aku ada misi." Jawab [Name]. 

Terlihat Shinobu sedikit terkejut atas jawaban dari [Name]. Dahinya kembali mengernyit. Ia kembali angkat bicara.

"Kau tau kan, kalau kau ada di bawah pengawasan Tokitou-san?" Tanya Shinobu.

"Iya aku tau." 

"Kau tidak akan mendapatkan misi. Tapi, kalau Tokitou-san ada misi, harusnya kamu juga berangkat kan?" Tanya Shinobu. 

Aku memiringkan kepala, dengan maksud bertanya kepada Shinobu. 'Apa maksudmu Shinobu-san?'Begitulah kira kira isi dari pertanyaannya.

Shinobu memijit pelipisnya.
"Masa dia?" Tanyanya. 

"[Name]-chan kalau kamu bertemu Tokitou-san bertanyalah kepadanya kenapa dia tidak mengajakmu ikut misi. Dia itu pelupa. Bisa jadi dia lupa kalau mulai hari ini kamu ada di bawah pengawasannya." Perintah Shinobu. [Name] hanya mengangguk.

Setelah itu, Shinobu pamit pulang, dan pergi meninggalkan rumah [Name]. [Name] segera masuk ke kamarnya, dan tidur. 

.

.

.

.

Udara pagi dan suara suara burung burung yang bernyanyi membuat [Name] terbangun. Ia langsung teringat tujuannya kalau ia akan pergi ke rumah Muichirou untuk bertanya kepadanya. Ia segera bersiap dengan seragam kisatsutai dan haorinya, dan segera melesat menuju rumah sang pilar kabut. 

[Name] Pov

Aku berlari menuju rumah Tokitou-san. Terlihat seorang tsuguko nya sedang berdiri di depan rumah Tokitou-san. Tsugukonya sangat cantik. Dengan surah merahnya, dan manik birunya. 

"Ano permisi apa Tokitou-san ada?" Tanyaku.

"Ia sedang pergi. 30 menit lagi dia akan datang. Anda pilar cahaya kan? Anda mau menunggunya?" Tanya tsuguko pilar kabut. 

"Boleh." Jawabku. 

"Biarkan saya menemani anda." Pinta gadis itu. 

"Silahkan. Namamu siapa?" Tanyaku.

"Nama saya Miku." Jawabnya sambil tersenyum tipis. Aku hanya mengangguk dengan muka datar. 

Kami berdua hanya saling diam. Tak ada yang mau berbicara duluan. Aku juga diam karena Miku juga diam. Tiba tiba suara barang jatuh terdengar dari rumah Tokitou-san.

This Smile Is Just For You (Muichiro x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang