Chapter 8: Kokushibou

1.2K 164 21
                                    

Nichirin sudah aku siapkan, dan haori sudah menempel pada tubuhku. Sekarang, saatnya berangkat ke kediaman kupu kupu. 

"Permisi Shinobu-san." Salamku.

Seseorang membukakan pintu. Dia adalah tsuguko Shinobu-san bernama Kanzaki Aoi. Dia mengajakku masuk. Terlihat Kanao sudah siap dengan seragam pemburu iblis, dan nichirin nya. Dia langsung tersenyum kearahku. Aku membalasnya dengan anggukan.

"Ara ara~ [Name]-chan sudah datang? Kalau begitu, berangkatlah Kanao. Tak baik membuat orang menunggu." Ucap Shinobu-san yang tiba tiba datang. 

Kanao mengangguk, dan segera berjalan kearahku.

"Kami berangkat dulu." Ujarku.

"Itterashai!

Aku berjalan beriringan dengan Kanao. Selama perjalanan, kami hanya saling diam. Tidak ada yang mau angkat bicara. Terlihat dia mengeluarkan koin dari kantungnya. Aku menatap kearahnya.  Walaupun umurku lebih muda daripada Kanao, aku sedikit lebih tinggi daripada dia. 

Tiba tiba, dia angkat bicara. 

"Apa kau tau kenapa Oyakata-sama mengirim kita ke desa itu?" Tanyanya.

"Malam ini, akan terjadi penyerangan di desa itu, oleh uppermoon. Karena itu, dia menyuruhku untuk berangkat denganmu, dan Genya." Jawabku. 

Anak itu mengangguk perlahan, dan kembali diam. 

Kami sampai di sebuah kota, dimana disini adalah titik pertemuan kami dengan Genya. Namun, setelah kutunggu selama 1 jam, anak itu belum datang juga. 

Akhirnya aku dan Kanao memutuskan untuk mencari anak itu. Dan terlihat orang yang sedang mencengkeram orang lain. Setelah memastikan itu Genya, aku langsung menarik tangan Genya pergi darisana. 

"Kenapa kau malah bertengkar dengan warga? Kau gila ya?!" Bentakku.

"Berisik! Dia duluan yang mengancamku!" Balasnya.

Aku hanya mendengus, dan mengajak mereka melanjutkan perjalanan menuju desa. Karena waktu kami terpotong 1 jam untuk menunggu Genya, jadinya kita akan sampai terlambat ke desa itu. Kami berlari secepat mungkin agar bisa secepatnya sampai disana. 

Malam sudah tiba. Namun, kami bertiga belum sampai ke desa tersebut. Aku segera berlari secepat mungkin meninggalkan mereka berdua. Karena, selama ini aku lari lebih lambat hanya untuk menyesuaikan dengan kecepatan mereka berdua.

"KANAO! GENYA! AKU DULUAN! BERILAH SINYAL SAAT KALIAN SUDAH SAMPAI. KALAU AKU TIDAK MEMBALASNYA, JANGAN MASUK KE DESA DAN TUNGGU DILUAR. DAN KALAU AKU MEMBALASNYA, MASUK SAJA KE DALAM DESA!" Perintahku meninggalkan mereka berdua. 

Aku sampai di pintu gerbang desa. Desa sudah hancur lebur karena penyerangan oni. Beberapa orang masih hidup, dan mencoba berlari. Ada juga yang tertimpa reruntuhan bangunan. 

Sebuah bayangan berada diatas rumah. Aku mendongak, dan melihat 1 uppermoon. Saat kulihat, dia adalah uppermoon 1. Matanya ada enam, membuat kesannya lebih menyeramkan.

Dia sedang berhadapan dengan seorang anak perempuan berambut panjang sepinggang, dan di kuncir 2, dengan sebuah katana di tangannya. Aku bersuit pelan untuk memanggil gagak kasugaiku.

Hao datang, dan segera bertengger di pundakku.

"Panggil bala bantuan. Disini ada uppermoon 1. Dan aku yakin, kita bertiga tidak akan bia membunuhnya. Cepat Hao!" Perintahku. Gagak itu langsung pergi meninggalkan aku. 

Aku mengangkat nichirinku, dan membunyikannya kepada tiang yang berada di sebelahku, untuk memancing uppermoon 1. 

Benar saja dia menatap kearahku. Aku langsung mengarahkan nichirinku kepadannya. Tiba tiba, ia sudah ada di depan mataku, dan menebasku dengan nichirinya. Untungnya, aku segera menangkis serangannya dengan nichirinku. 

This Smile Is Just For You (Muichiro x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang