Chapter 1: Seleksi akhir

2.4K 248 61
                                    

[Name] Pov

Hari ini adalah waktunya aku mengikuti seleksi akhir, agar bisa menjadi seorang pemburu iblis. Nichirin sudah ku genggam, dan Haori sudah melekat pada tubuhku. Rambutku yang panjang sedada juga sudah aku kucir kuda.  Aku adalah pengguna pernapasan cahaya. Aku belajar secara otodidak, dan dibantu sedikit oleh Urokodaki Sakonji, mantan pilar air.

"Urokodaki-san Ittekimasu!" Seruku.

"Itterashai!"

Aku melangkahkan kaki menuju kaki gunung, dan pergi menuju tempat seleksi akhir diadakan. Banyak orang yang sudah berkumpul disana. Setelah mendengar penjelasan dari 2 anak kembar, kami langsung memasuki hutan. 

Semakin lama, matahari semakin terbenam, dan akhirnya posisi nya telah digantikan oleh bulan. Disinilah pertarungan akan mulai. Suara teriakan teriakan sudah menggema di sekitar hutan. Aku berlari mencari keberadaan oni. Bahkan, aku juga sudah menajamkan penglihatanku. 

"Ketemu!"

"Hikari no kokyu: Ichi no Kata: Kaimen hikari!" Katanaku menebas kepala oni itu, dan oni tersebut mati. 

"Hanya sekali tebas? Membosankan." Ujarku sambil beranjak pergi dari sana, tak menghiraukan omelan dari oni yang kuejek. 

Baru beberapa langkah kumelangkah, tiba tiba terdengar suara teriakan. Aku menajamkan indra penglihatanku, dan melihat seorang anak perempuan sedang diterkam oleh oni. Aku berlari, dan mulai mengeluarkan serangan.

"Hikari no kokyu: Ni no kata: Hi no hikari!" Kepala oni itu langsung putus dari tempatnya berada. Aku menghampiri anak perempuan yang tadi kena serang.

"Kau tak apa?" Tanyaku.

"Ya aku tidak apa apa. Terimakasih banyak. Ngomong ngomong, namaku Hiyori Sakura, pengguna pernapasan daun. Namamu?" Tanyanya.

"Hyoutari [Name], pernapasan cahaya." Jawabku singkat. Aku memang seseorang yang dingin dan cuek. Senyum saja hanya senyum tipis. Dan sampai sekarang, aku ingat kalau aku hanya pernah memberikan senyum tipisku hanya untuk 6 orang. Ibu, Ayah, Kakak, Urokodaki-san, dan 2 teman masa kecilku. 

Aku pergi meninggalkan Sakura yang masih terduduk. Aku ingin kembali mencari mangsa. 

7 hari sudah aku berada di hutan ini. Sampai sekarang, sudah ada 30 lebih oni yang sudah kutebas. Dan sekarang, waktunya aku kembali ke tempat awal. 

Sampai disana, aku melihat ada 6 orang yang lulus seleksi akhir, termasuk Sakura. Tak kusangka dia hebat juga. Dia menyapaku begitu melihatku. Namun, aku hanya mengangguk pelan, dan pergi melewatinya. 

"Selamat telah berhasil bertahan hidup selama 7 hari. Disini, kalian dipersilahkan untuk memilih logam untuk nichirin kalian. Namun, sebelum itu, aku akan memberikan sesuatu untuk kalian." 

Aku mendongak keatas. Burung gagak datang berterbangan menuju kearah kami. Satu diantaranya hinggap di kepalaku. 

"Ini adalah gagak kasugai yang akan memberi kalian misi." 

"Kwakk... Kwakk... Aku akan menjadi gagakmu, [Name]. Kwakk..." Ujarnya. 

"Nah sekarang silahkan pilih bijih logam kalian." Ujar salah satu anak kembar itu.

Aku maju dan mengambil bijih logam. Aku menajamkan penglihatan, dan melihat salah satu logam yang bagus. Aku langsung mengambilnya. Namun, ada tangan lain yang juga sedang mengambil logam itu. Tangan kami berpapasan. Aku menatapnya.

Tanpa disadari, mukaku merona. Seorang anak yang sepertinya seumuran denganku, dengan rambut panjang sepinggang berwarna hitam, ditambah warna mint di rambut yang menjadi daya tarik bagiku. Tanpa disadari, aku menatapnya cukup lama.

"Hei!" Tegurnya.

Aku terlonjak kaget, dan mundur satu langkah.

"Ah silahkan ambil bijih logam milikku. Silahkan." Ujarku, sambil mencari kembali logam lain.

"Memang ini harusnya punyaku." Jawabnya sambil menggenggam batu itu. Aku sudah naik pitam sebenarnya. Namun, kutahan. 

Kami juga diberikan seragam pemburu iblis. Aku mengambil yang celana, karena aku nyaman dengan celana. 

                                                                                             ~

Aku sampai di depan rumah. Aku berhasil pulang tanpa luka. Pintu rumah Urokodaki-san kubuka, dan menyapanya yang sedang makan. 

"Urokodaki-san tadaima." Sapaku.

Urokodaki-san menghampiriku, dan mengusap kepalaku pelan. Dia senang karena aku bisa pulang dengan selamat. Karena, sudah banyak sekali, muridnya tidak ada yang hidup ketika seleksi akhir.

"Nah, kau makan dulu. Ini, [Name]." Ujar Urokodaki-san.

Aku mengangguk, dan mengambil makanan yang telah disiapkan oleh Urokodaki-san, sambil mengobrol denganya. 

"Nah, sebaiknya kau segera istirahat. Kau pasti lelah karena ujian tadi. Sebaiknya kau tidur. Besok akan aku bangunkan." Ujarnya.

Aku mengangguk. Aku masuk ke dalam kamar yang sudah disiapkan Urokodaki-san semenjak aku berlatih denganya. Tubuhku aku jatuhkan ke futon, dan langsung memejamkan mata.

.

.

.

12 hari sudah semenjak seleksi akhir. Aku tinggal menunggu pedangku saja. Masih belum sampai. Tak lama, aku melihat seseorang bertopeng sedang berjalan ke atas gunung. 

"Ohayou gozaimasu. Saya Haganezuka, penempa pedang milik Hyoutari [Name]." Sapanya. 

"Ah itu aku. Silahkan masuk dulu ke dalam, Haganezuka-san." Jawabku sambil membukakan pintu rumah Urokodaki-san.

Haganezuka masuk, dan menyapa Urokodaki-san. Sepertinya mereka teman lama. 

Sekarang, aku akan membuka nichirinku, dan melihat warna yang akan muncul. Aku membukanya perlahan, dan terdapat warna oranye dengan gradasi merah, dan seperti bercahaya kalau di tempat gelap.

"He? Pedang apa itu? Aku belum lihat pedang yang seperti itu. Kau tau maksudnya, Urokodaki?" Tanya Haganezuka.

"Aku juga tidak tau." Jawabnya. 

"Kwakk... Kwakk... Ada misi ada misi... Di gunung Noyami (Anggep aja ada). Banyak warga yang menghilang. Kau akan ditugaskan dengan salah satu pemburu iblis kwakk... kwakk... Segera berangkat kwakk..." Seru burung gagak.

"Ah baik. Urokodaki-san, Haganezuka-san, terima kasih atas semuanya. Saya akan kembali kesini lagi kalau ada waktu, Urokodaki-san. Sekarang aku berangkat. Sayonara!" Ujarku, sambil menyambar haori yang kugantung di depan pintu. 

Aku segera berangkat menuju gunung Noyami. 

Akhirnya, setelah 3 jam perjalanan, aku sampai di kota kaki gunung Noyami. Aku segera mencari orang yang katanya akan menemaniku untuk menjalankan misi bersama. 

"Oy kau dimana sih?" Tanyaku pelan. 

"Aku disini." 

Aku menoleh. Seseorang yang bertubuh lebih tinggu sedikit dariku, dan rambut panjang sepinggang hitam dengan campuran warna mint berdiri disana. 

"Kau...."

Tbc

                                                                                      ________.________

Yo minnasan. Ini fanfiction kedua aku. Yang pertama, ada di akun satunya @Khns_Gaara 

Kalo misalkan jelek maaf yaa.... Aku gak berpengalaman soalnya:D Nah kalau kalian mau, kalian bisa panggil aku Aka. 

Juga jangan lupa vomment nya. Boleh kasih saran juga buat Aka <3

See you next chapter yaaa.... [Aka]


This Smile Is Just For You (Muichiro x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang