Chapter 17: Desa Penempa Pedang

1K 140 25
                                    

[Name] berlari keluar rumah, dan melihat Mitsuri sudah berada disana. 2 orang kakushi juga sudah ada di depan rumahnya. 

"Ohayou, [Name]-chan/[Name]-sama!"

"Ohayou minna!" 

Seorang kakushi menghampiri [Name], dan menutup matanya.

"Kalau kita mau ke desa penempa pedang, matanya harus ditutup. Karena arah jalan ke desanya rahasia." Jelas seorang kakushi.

Sebenarnya, walau matanya ditutup dia masih bisa melihat dengan jelas. Tapi [Name] hanya diam dan mengangguk.

Kakushi tersebut menggendong [Name], dan segera berlari menuju desa penempa pedang. 

.

.

.

.

"Nah kita sudah sampai." Ujar salah satu kakushi.

[Name] membuka tutup matanya, dan melihat sekeliling. 

"Jadi ini desa penempa pedang?" Tanya [Name].

[Name] langsung masuk ke dalam desa itu, dan mencari Haganezuka. Pertama, ia pergi ke rumah kepala desa. 

"Anu permisi. Dimanakah rumah Haganezuka-san?" Tanya [Name].

"Hotaru kah? Dia sudah beberapa hari menghilang. Kami sudah mencarinya kemana mana, tapi tetap tidak ditemukan. Lebih baik kau mencarinya sendiri." Saran kepala desa.

[Name] hanya mengangguk, dan keluar dari rumah kepala desa. Ditemani Mitsuri, [Name] mengelilingi desa penempa pedang.

"Anu, [Name]-chan. Rumah orang yang membuat pedangku ada disini. Aku permisi." Ujar Mitsuri sambil pergi meninggalkan [Name]. 

[Name] masih menyusuri desa mencari Haganezuka-san. Sudah berjam jam [Name mencari penempa pedang itu. Namun, ia masih belum ditemukan. Matahari sudah tenggelam. [Name] terpaksa mencari penginapan, untuk tempatnya beristirahat.

[Name] berjalan ke sebuah penginapan, dan memesan kamar. Ternyata, kamar yang ditempatinya cukup luas. Walaupun hanya beralaskan futon. 

"Ah jadi ini kamar mandinya ya? Lumayan juga, ada air hangatnya." Gumam [Name]. 

[Name] mengisi bak mandi dengan air hangat, dan berendam di dalam bak tersebut. Lelahnya sudah hilang. 

"Uwaaa.... Segar sekali."

"Ngomong ngomong, hari ini Tokitou-san ada di desa penempa pedang kan, harusnya? Tapi aku belum bertemu dengannya." Batin [Name]. 
"Yah biarkan sajalah."

15 menit kemudian, [Name] keluar dari bak mandi, dan secepatnya tidur. 

.

.

.

.

Pagi ini masih gelap. Namun [Name] sudah keluar dari penginapan, dan melanjutkan mencari Haganezuka. 

"Ah, dia itu kemana sih??" Batin [Name].

[Name] menyerah, dan terpaksa kembali ke penginapan. 

Sialnya, ia malah menabrak orang lain. [Name] terjatuh ke belakang, dan terduduk di tanah. 

"Gomennasai! Hontouni gomenna-" [Name] memperhatikan baik baik lagi orang yang ada di depannya. Ia kenal dengan orang ini.

"Tokitou-san?" 

"Kalau jalan lihat lihat." Ujarnya, lalu pergi meninggalkan [Name]. 

"Anu, Tokitou-san untuk pernyataan waktu itu tolong lupakan saja ya?" Pinta [Name] sambil menunduk.

This Smile Is Just For You (Muichiro x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang