Muichirou Pov
Aku menggendong anak itu menuju kediaman kupu kupu secepat mungkin. Sampai disana, aku langsung berteriak memanggil Shinobu-san agar cepat keluar.
"SHINOBU-SAN!"
Tak lama, terlihat seorang wanita yang lebih pendek dariku menyuruhku untuk berbicara pelan pelan. Namun, setelah melihat jasad [Name].g. Maksudnya tubuh [Name] yang sudah terkulai lemas alias tak sadarkan diri, dia mulai panik.
"Astaga, kenapa bisa begini?" Tanya Shinobu-san sambil mengambil alih tubuh [Name] dariku.
"Entah. Tadi dia mengamuk, dan entah kenapa dia malah jadi seperti ini." Jawabku.
"Bagaimana bisa dia mengamuk? Tolong ceritakan semua" Pinta Shinobu-san kepadaku.
Aku menjelaskannya sambil menuju rung perawatan pasien. Dia kelihatan cukup kaget mendengar ceritaku. Akhirnya, kami sampai di depan ruangan. Dia menyuruhku untuk menunggu diluar.
Reader Pov
Sinar matahari perlahan masuk ke dalam penglihatanku. Aku melihat sekeliling. Ternyata Aku ada di kediaman kupu kupu. Hahh.... Lagi lagi aku masuk ke kediaman kupu kupu. Selemah itukah aku?
Tiba tiba fusuma kamar terbuka perlahan. Menampakkan seorang perempuan dengan rambut di kuncir 2, dan hairpin kupu kupu berwarna biru yang menempel dirambutnya.
"Aoi?" Panggilku.
"Ah anda sudah sadar ternyata, [Name]-sama. Sudah hampir seharian penuh kau tertidur." Ujar Aoi sambil duduk disebelahku, dan memberikan obat.
Aku berusaha duduk. Namun, saat aku mau duduk, dadaku terasa sakit, dan nyeri. Dan pada akhirnya aku kembali tiduran di kasur. Kenapa dadaku nyeri ya? Tak hanya itu. Saat aku ingin menggerakkan kakiku, kakiku malah terasa nyeri. Terpaksa, aku kembali tiduran.
"Jangan bangun dulu. Badan anda masih sakit. Ini minum obatnya perlahan saja. Setelah minum obat, anda bisa istirahat." Perintah Aoi sambil menyodorkan segelas obat kepadaku.
Setelah minum obat, aku kembali tertidur dan berharap semoga saat aku bangun. Badanku sudah tidak sakit lagi.
Muichirou Pov
Semangkuk ramen di depanku masih penuh. Sama sekali tidak aku sentuh. Aku tidak berselera makan. Masih memikirkan kejadian dimana dia tadi mengamuk.
Akhirnya, aku makan sedikit ramen, dan segera pergi dari kedai menuju ke tempat biasa aku berlatih. Disana, aku hanya duduk duduk sambil melihat awan.
Tiba tiba, sebuah suara tertangkap di indra pendengaranku. Aku menoleh, dan melihat Kochou Shinobu, sang pilar serangga datang menghampiriku. Dia duduk di sebelahku, dan memperlihatkan sehelai kertas di tangannya.
"Apa ini?" Tanyaku.
"Ini, akibat kenapa [Name] bisa mengamuk." Ujarnya.
"Aku masih belum percaya ini." Lanjutnya."Memang apa?" Tanyaku tak sabar kepada sang pilar serangga.
"Dia mengamuk karena kemarahan yang meledak ledak, serta kebenciannya kepada sesuatu. Intinya, semua itu timbul dari rasa benci dan kesal. Dan yang lebih mengejutkan, dia punya sesuatu yang disembunyikan. Itu adalah..." Ucap Shinobu-san terpotong.
"Apa?" Tanyaku.
"Dia masih punya satu teknik pernapasan lagi. Yaitu teknik pernapasan ketujuh belas. Ia bisa sedikit mengendalikan kekuatan itu." Lanjut Shinobu-san.
Aku cukup terkejut mendengar jawaban dari Shinobu-san. Setelah mendengar penjelasan Shinobu-san, tiba tiba ada suara gagak yang menyuruh para pilar untuk mendatangi rapat bersama Oyakata-sama. Aku pergi kesana bersama Shinobu-san.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Smile Is Just For You (Muichiro x reader)
Diversos"Kau tau? Aku tak pernah senyum seperti ini di depan semua orang. Senyuman ini khusus untukmu!" "Aku tak butuh." ~Muichirou Semua tokoh disini bukan milik saya. Saya hanya meminjam. Soriii kalo jelek. Ini Fanfiction kedua aku soalnya