Chapter 7: New days

1.2K 169 47
                                    

Mataku terbuka perlahan. Terlihat ruangan yang kutempati sekarang masih gelap. Aku langsung mengecek luar ruangan. Bulan sudah mau tenggelam. Tapi, suasana sekitar masih gelap. Akhirnya, aku memutuskan untuk memasak makanan untukku dan Tokitou. 

Aku berjalan sambil meraba raba tembok. Kegelapan masih menyelimuti. Aku tak mau menyalakan lampu, karena takut membangunkan Tokitou, dan para tsuguko nya. 

"Sampai juga di dapur. Hm... Kira kira bikin apa ya?" Gumamku pelan. 

Aku mengecek bahan bahan di lemari penyimpanan makanan milik Tokitou. Terdapat ikan, beras, roti, keju, dan susu. Setelah melihat bahan bahannya, aku memutuskan untuk membuat sandwich. 

30 menit kemudian, makanan itu sudah tertata rapi di meja makan. Aku mau beranjak dari dapur untuk meminta para tsuguko Tokitou untuk membangunkannya. Karen, menurutku tamu tak boleh seenaknya masuk ke dalam ruangan milik tuan rumah. 

Baru saja aku mau melangkah. Tokitou sudah ada di hadapanku dengan pakaian sudah rapih. 

"Ah untunglah kau bangun. Ini aku membuat sarapan untukmu, sebagai ucapan terima kasih. Semoga kau suka." Ujarku. 

Dia mengangguk pelan, dan duduk di meja makan. Dia memakan makanannya dengan lahap. Untungnya dia suka dengan makananku.

"Enak sih, tapi masih enakan makanan buatan tsugukoku." Ujarnya sambil menggigit roti tersebut.

Aku hanya tersenyum dengan perempatan imajiner di dahi. 

Hari ini, aku bebas dari misi. Aku harus mengurus barang barangku yang akan aku taruh di rumah baru. Dan juga, aku harus melatih orang orang yang akan menjadi tsuguko ku. Memang belum ada sih, tapi nanti akan aku cari. 

Pagi ini, aku siap untuk pergi ke rumah baru. Kabarnya hari ini rumahku sudah selesai di bangun. Aku langsung saja pergi kesana ditemani Shinobu-san. 

"Nah, [Name]-chan, ini adalah rumahmu." Ujar Shinobu-san.

Aku melihat rumahku. Rumahnya sangat besar. Terdapat taman yang ditumbuhi beberapa bunga juga kolam. Rumahku juga langsung terkena cahaya matahari. Jadi, kediaman cahaya kurasa cocok untuk menjadi nama dari rumah ini. 

Aku membuka pintu rumah. Terlihat ruangan ruangan yang ada banyak. Terdapat 8 kamar, dan 5 ruangan kosong. Dapur juga ada di bagian belakang rumah. Ada 3 kamar mandi, serta sebuah ruangan latihan yang cukup besar. Di bagian belakang rumah, atau taman belakang rumah juga bisa digunakan untuk latihan. Ruang tamu juga di buat luas. 

"Wah, rumah ini besar sekali." Ucapku.

Aku melangkahkan kaki menuju lantai atas. Lantai atas juga terdapat beberapa ruangan. Dan di sebuah ruangan, terdapat meja, dan kursi yang cocok untuk digunakan bekerja. Jadi, itu adalah kantorku. 

Setelah beberapa jam melihat lihat rumah, Shinobu-san pamit untuk pulang, karena masih ada pasien di rumahnya. 

Kardus berisi baju baju, dan buku buku aku letakkan di tatami. Aku mulai bekerja membereskan pakaian, dan buku buku ke dalam lemari. Hanya butuh waktu beberapa jam untuk membereskan semuanya. Sekarang, waktunya aku belanja bahan makanan.  

"Hm, sayuran, daging, beras, sudah cukup. Sekarang waktunya kembali." Gumamku. Aku kembali ke rumah, dan langsung membereskan belanjaanku.

Waktu cepat berlalu. Malam sudah tiba. Aku langsung menggelar futon, dan membersihkan diri. Kimono warna merah sudah menutupi badanku. 

"Hari ini benar benar melelahkan. Aku juga cukup bosan karena tidak ada teman." Gumamku pelan, dan menghela nafas. 

Tiba tiba, suara ketukan pintu berbunyi. Aku langsung berjalan menuju pintu, membuka pintunya, dan melihat siapa yang datang. Ternyata yang datang adalah Murata. Aku mempersilahkannya masuk ke dalam rumahku. Aku membawanya ke belakang rumah, dimana bisa melihat langit dan tanaman.

This Smile Is Just For You (Muichiro x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang