TDT : Chapter 35 - Golden Cassino

55K 6.8K 1.7K
                                    

Play List : Psycho - Red Velvet

🔥🔥🔥

SexyMore back ⚡⚡⚡

Selamat membaca ❤️

*****

"Sepertinya calon anak kita merasakan hal yang sama, perutku mual." lanjut Sexy dengan suara manis, memancing emosi di sekitarnya.

Morgan tersenyum, kepalanya mengangguk kecil,

"Of course, kita makan malam di luar."

Morgan mengusap perut Sexy penuh perhatian yang membuat senyum Sexy semakin melebar.

*****


"Golden Cassino?" Sexy menegapkan badan, menatap serius pada Peter.

Peter mengangguk. "Brandy Osman, salah satu pemilik saham sedang bermasalah dengan keuangannya. Ia akan melelang seluruh sahamnya di Golden Cassino."

Golden Cassino adalah Hotel & Cassino terbesar kedua di Las Vegas. Ketika yang pertama dipegang oleh Eagle Royal, milik keluarga Morgan. Tentu saja jika memiliki Golden Cassino, Hotel itu akan menjadi salah satu tambang emas bagi De Luca Internasional.

"Bukannya Osman pemegang saham terbesar Golden?"

"Yup, dia memiliki 43% saham. Itu benar-benar nominal yang luar biasa. Tapi sepertinya Contez Corp yang akan memilikinya."

"Contez Corp?"

Peter mengangguk, mengiyakan.

"Kasak kusuk yang kudengar Contez Corp sedang melakukan negosiasi secara diam-diam dengan Osman. Kurasa itu hal mudah bagi mereka, Las Vegas adalah wilayah Dark Eagle." terang Peter.

"I know."

Seperti tebakannya, Dark Eagle tidak akan melewatkan itu. Namun tidak menyangka jika yang akan mengakuisisi adalah Contez Corp yang dipegang oleh ibu Morgan. Sexy pikir DeVille Company yang akan mengajukan peralihan saham karena Eagle Royal di bawah naunang DeVille Company. Sexy menggigiti ujung bolpoinnya, matanya menatap ke arah meja tampak berpikir. Sejenak kemudian ia menaikan tatapannya pada Peter.

"Aku menginginkannya saham Golden. Kita akan mengajukan diri sebagai salah satu calon pemilik saham Golden Cassino."

"Yolla, sudah dipastikan peluang kita sangat kecil."

"Kalau kau tidak percaya diri, seharusnya tidak mengatakan informasi itu padaku, Peter." Sexy menyunggingkan senyum simpulnya, menutupi perkataan yang menjurus sindiran pada Peter.

Peter terdiam menatap datar pada Sexy. Sexy berajak dari kursinya, meraih mantel bulu berwarna navi yang tersemat di belakang kursinya lalu melingkarkannya pada kedua bahunya. Kemudian ia mengambil tas tangannya, beranjak pergi. Sedangkan Peter yang masih bergeming di tempat duduknya. Sexy berhenti sebentar ketika akan membuka pintu ruangan kerjanya bersamaan dengan Peter yang juga beranjak dari tempat duduknya.

"Morgan DeVille adalah calon ayah bayiku, jangan lupakan itu, Peter." Sexy memutar tubuhnya ke arah Peter. Peter menghentikan langkahnya.

"Aku tidak suka kau meremehkan Righnero, yang artinya kau meremehkanku."

"Yolla, kau salah paham bukan itu maksudku,-"

"Kau hanya cukup mendukung semua keputusanku, Peter. Tugasmu hanya itu." tukas Sexy cukup pedas.

The Devil's Touch (DE LUCA SERIES KE 3) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang