🚫 Mature 🔞
[Warning] +21 tahun ke atas!
Sexyolla De Luca, gadis yang berambisi menjadi ketua mafia, Righnero, menggantikan sang ayah, Athes De Luca. Tujuan hidupnya adalah memberi keyakinan pada sang ayah kalau dirinya layak menjadi ketua mafia...
Oh ya, makasih ya buat temen-temen yang udah ngasih pendapatnya ttg cerita ini, mau yang muji atau kritik aku seneng bacanya... Itu semangat buar aku, semoga aku lebih baik dalam mengolah cerita ini ya...
Selamat membaca ❤️
5k komen + 5k Vote bisa??
*****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Minumlah." Peter membantu Sexy meminum orange jusnya.
Setelah selesai, Sexy kembali membaringkan tubuhnya ke tempat tidur.
"Kau yakin akan melakukan ini, Yolla? Menyerang Godard dalam keadaan hamil. Kita bisa kembali ke Italy sekarang."
Sexy yang bersiap memejamkan matanya, mengurungkannya dengan menatap cepat pada Peter. Mereka berdua sedang berada di atas jet pribadi merahnya, hadiah dari Imran. Tidak hanya berdua, mereka juga bersama anak buahnya sedang dalam perjalanan menuju Paris, Perancis untuk menghampiri Aime Blanc salah satu ilmuwan yang membuat Demons Eyes, setelah berhasil mengunci keberadaan wanita itu melalui Basira.
Bukan tanpa alasan Sexy mencari ilmuwan itu, ia ingin mengorek informasi keberadaan markas Street 13 dari Aime.
"Aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Kita harus segera menyelesaikan masalah Godard sebelum mereka yang melenyapkan kita. Dan masalah kehamilanku, aku bisa mengatasinya. Itu tidak akan menggangguku." tukas Sexy dengan tegas.
"Bukan itu maksudku, Yolla. Aku hanya mengkhawatirkanmu."
"Aku bilang aku bisa mengatasinya, Peter!" sergah Sexy menyorot dingin pada Peter. Ia tidak menyukai sikap Peter yang berlebihan seperti itu, seolah tidak mempercayai kemampuannya.
"Pergilah, aku ingin istirahat." pinta Sexy dengan ketus sembari memalingkan wajahnya ke arah jendela dan memiringkan tubuhnya membelakangi Peter.
Peter menatap sejenak dengan penuh makna, sebelum beranjak dari tepi tempat tidur Sexy.
"Baiklah, kau istirahat. Sebentar lagi kita sampai." ucap pria itu dengan lembut sambil menaikan selimut bulu milik Sexy untuk menutupi setengah badan Sexy.
"Jangan lupakan keberadaan Morgan. Ia akan melindungiku." gumam Sexy sambil memejamkan matanya.
Nyatanya, meskipun ia wanita yang memiliki berbagai kekuasaan, namun Sexy tetap membutuhkan perlindungan seseorang. Dan itu bukan, Peter. Tertangkapnya ia oleh Basira, itu membuktikan jika Peter tidak bisa benar-benar melindunginya.
