TDT : Chapter 21 - Jacuzzi

95.2K 7.6K 2.4K
                                    

Play List : I See Red - Everybody Loves outlaw

☘️☘️☘️

Malam semua...  Sopo yang nungguin cerita ini cung?

Btw, peringatan dini. Jangan nagih update lapak sebelah di lapak ini ya...  Kalo mau nagih up di lapaknya masing-masing. Nanti aku bete wkwkw

Selamat membaca ❤️

*****

"Aku sangat menyukai kostummu, Cat Eyes." ucap Morgan tiba-tiba, sembari melepaskan jaket yang dikenakannya, lalu  ia sematkan pada bagian depan Sexy yang terbuka.

Sexy tergelak. "Kemarilah." Sexy meraih pipi Morgan, kemudian ia mencium bibir Morgan. Keduanya berciuman sangat hati-hati dengan satu tangan Sexy memegang setir mobil.

*****

"Bagaimana menurut Anda, Ms. De Luca?"

Sexy menggigit bibir bawahnya. Meremas bolpoin di tangannya, kedua pipinya memerah, matanya berusaha tetap fokus pada layar Macbook-nya, menarik napas dalam supaya bisa mengendalikan napasnya yang tersengal.

"Ms. De Luca?" panggil seorang pria muda  di sebrang layar macbooknya yang merupakan calon Vendor perusahaannya, disaat tidak memdapatkan jawaban dari Sexy yang seperti larut sendiri.

"Y-ya. Saya setuju dengan gagasan Anda, Mr. Thin." ucap Sexy kemudian dengan kedua tangan semakin terkepal kuat.

Pria itu tersenyum manis di dalam layar, menampilkan dimples di kedua pipinya mendengar balasan dari Sexy.

"Saya tidak akan mengecewakan Anda, Ms. De Luca."

"Saya percaya pada Anda... Aah..." Sexy segera memejamkan matanya malu, ketika tanpa sengaja ia mengeluarkan suara desahannya. Ia hanya berharap CEO muda di sebrang layarnya tidak berpikiran yang macam-macam.

"Apa Anda baik-baik saja, Ms. De Luca?"

"Perut saya sedang sedikit bermasalah." Sexy berusaha menyunggingkan senyumnya, menahan semua yang sedang di alaminya kini. Wajahnya semakin terasa terbakar. Ia pastikan wajahnya sekarang semerah kepiting rebus.

"Ya, Anda sepertinya memang sedang tidak sehat. Terlebih luka di wajah Anda membuat saya sangat khawatir,-"

"Maaf, tapi saya harus mengakhiri pembicaraan kita. Sandra, sekretaris saya akan mengurusi kontrak kerjasama perusahaan kita Mr. Thin." tanpa menunggu respons pria itu, Sexy mengakhiri panggilan video callnya.

"Ahh..." akhirnya Sexy bisa mendesah panjang dengan leluasa. Wajahnya menengadah ke atas ketika mendapat pelepasannya.

Sexy menarik kepala seorang pria yang sedari tadi mencumbu bagian pribadinya ketika ia sedang melakukan meeting penting bersama calon Vendor di layar macbook. Pria itu menegakkan tubuhnya, mensejajarkan tingginya dengan Sexy.

"Apa meetingmu sudah selesai?" goda pria itu tanpa dosa, sambil menjilati bibirnya yang basah akibat pelepasan Sexy.

Sexy memutar bola matanya. Berusaha meminimalisir napasnya yang menggebu. Ia sangat tersiksa. Menahan segala cumbuan Morgan disaat dirinya sedang berkonsentrasi dengan pekerjaannya.

The Devil's Touch (DE LUCA SERIES KE 3) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang