19 ¦ Hari Kelulusan

218 44 2
                                    

Cerita ini hanya fiksi dan semua yang ada di dalamnya adalah imajinasi penulis

----------------------

"boleh berjanji, asal tau cara menepati"

💖

Untukmu yang selalu mengerti,

Menginjakkan kaki di kelas 12 bukan hal yang sulit untukku. Tapi, menjaga emosi untuk tak selalu menggunakan fisik dan amarah adalah hal tersulit dalam hidupku. Sejak kehadiran mu sebagai orang yang merepotkan waktu itu, hingga kehadiran mu sebagai orang yang ku nanti...

... Aku sadar akan satu hal. Kau benar-benar merubah hidup ku. Sejujurnya aku menulis ini dan mengirimkannya sebagai anonim dengan alasan, "agar kau mendengarnya". Ku harap sih... Tapi sepertinya kau akan benar-benar mendengar nya jika kau berdiam di kelas.

K dari namamu adalah sebuah ucapan syukurku kepada Tuhan. Karena selain kakak dan keluarga ku, ada kamu dan keluarga mu yang merangkulku. Terimakasih untuk 2 tahun yang lalu hingga kini.

💖

Semua orang bergumam tentang betapa manisnya surat itu. Rasanya tulus dan sangat indah untuk selalu diingat. Semua orang tak sempurna, tapi penulis surat itu seperti membuat hidupnya lebih sempurna dengan kehadiran "nya".

"Kamu yang nulis itu?"

Gadis yang tadi memegang buku pun memutuskan untuk menutup buku. Pertanyaan tadi seharusnya tak perlu terucap karena ia yakin sekali jika lelaki ini tau. Tapi karena Kaisar sudah bertanya...

Apa boleh buat?

"By... Itu beneran kamu yang nulis?" tanya Kaisar lagi. Nada manjanya sudah mulai. Membuat Arisha tak kalah gemas dengan tingkah lakunya. Hingga terbesit keinginan untuk menjahili lelaki ini.

Senyum usil nya keluar. Dengan sedikit dingin ia mengatakan, "Menurut kamu gimana?"

Dalam hati ia sudah berdoa' agar lelaki ini mengatakan jika memang Arisha yang menulis. Tapi rupanya itu hanya doa' dari Arisha. Dengan santai Kaisar justru menjawab "Aku rasa bukan kamu, kan kamu nggak ada manis-manisnya ke aku"

Tau apa yang terjadi pada Kaisar setelah itu?

Tebak saja! Apa yang membuat telinga lelaki ini memerah. Hingga panas rasanya. Yash... Arisha dengan kesal menarik telinga Kaisar dan membuat pemiliknya menjerit.

"Jahat kamu by"

"Biarin! Katanya aku nggak ada manis-manisnya, sekalian aja aku buat panas kamu"

"Nggaklah by... Kan kamu cewek paling manis sedunia" peluk Kaisar dengan mendadak. Yang membuat Arisha hampir terjungkal dari bangku taman.

💖

Denita sedari tadi bergumam tak jelas sambil memperhatikan Karsa yang asyik berbicara dengan seorang gadis. Tatapan tajam seakan siap membunuh melayang kepadanya. Mungkin saja jika saat ini gadis itu membawa pisau, sudah pasti akan ia lempar kearah lelaki itu.

Hingga akhirnya percakapan itu selesai, Karsa masih belum peka dengan keberadaan Denita. Justru gadis yang tadi berbicara dengan nya lah yang sadar. Oleh karena itu, gadis tadi tergesa-gesa pergi dari sana. Enggan mencari masalah dengan sosok Denita.

𝐊𝐀𝐈𝐒𝐀𝐑 [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang