7 ¦ Serangan Pertama

305 63 1
                                    

Cerita ini hanya fiksi dan semua yang ada di dalamnya adalah imajinasi penulis

-------
Ingin hidup baik-baik saja, manusia perlu mengeluarkan sesuatu yang tak masuk akal

🐴

Hubungan Arisha dan Kaisar sejak hari itu membaik. Mereka tampak seperti teman yang memang sudah akrab. Padahal jika dilihat dari beberapa hari yang lalu, ketika mereka berpapasan seperti akan perang dunia saja rasanya.

Sikap dingin serta jutek Kaisar nampak seperti anak kecil yang merengek di hadapannya. Itu menurut Arisha.

Lalu, menurut Kaisar..
... Arisha adalah gadis yang dengan berani membuatnya pingsan. Gadis yang punya kesan menyeramkan di pertemuan pertama. Tapi entah mengapa, semakin kesini ia seperti tau jika gadis ini terlalu misterius untuk di dekati.

Siang ini, semua kelas kosong. Dan ini dijadikan kesempatan untuk Kaisar menghampiri Arisha.

Dia tau jika gadis itu tak pernah masuk ke dalam kelas. Kecuali kelas yang ia inginkan. Itu pun hanya kelas olahraga.

"Lu nggak capek main basket terus?"

Arisha terkejut. Kemunculan Kaisar memang tiba-tiba. Dengan wajah jutek seperti biasa, gadis ini menghampiri Kaisar.

"Lo kalo ngagetin gua babak belur loh!"

"Iya inget"

"Inget apaan?"

"Ya kejadian gua pingsan gegara lo"

"Yang salah lo" Arisha memasang wajah tak bersalah. Memang dia tak merasa bersalah sebenernya, karena yang membuatnya kaget adalah Kaisar sendiri.

Prok... Prok...

Bertepatan dengan suara itu, tangan Arisha refleks melempar bola ke belakang.

Emrick menangkap bola itu. Seperti sudah tau dengan kebiasaan gadis ini. Lelaki itu menghampiri mereka berdua sambil mendrible bola.

"Gimana gaya gua tadi?" tanya lelaki itu dengan percaya diri. Senyumnya merekah tanpa beban di hadapan Arisha.

Sementara itu, Arisha menatap lelaki itu dengan tatapan dingin. Ia seperti tak ingin mengenal sosok di hadapan nya itu. "Sok akrab banget!"

"Lo ngumumin kalo lo nggak suka di curigain sama Kaisar, tapi..."

Kata-kata yang sengaja digantungkan oleh Emrick membuat Arisha geram. Sementara itu, Kaisar sedari tadi melayangkan tatapan penuh tidak suka kepada Emrick.

"Lo mau apa?" sahut Kaisar menyembunyikan Arisha di balik tubuhnya. Seolah-olah jika gadis ini tertangkap mata Emrick, akan dilahap.

"Santai dong Sar"

"Jawab pertanyaan gua!"

"Mau gua? Tuh cewek"

🐴

Karsa mendengarkan keluhan lelaki ini dengan sabar. Ia tau, jika Kaisar tidak menyukai kakaknya karena alasan tertentu. Tapi, ia pun juga tidak terlalu dekat dengan Emrick untuk menengah permasalahan kedua nya.

".... Intinya gua kesel sama kakak lo!"

Lelaki ini mengangguk sebentar. Tangan nya Mengusap-uap dagu tanpa bulu itu. Seperti orang yang berfikir keras, meskipun ia tak memikirkan apapun.

"Masalahnya gua nggak deket sama kakak gua"

"Ya kan itu keluarga lo, Sa"

𝐊𝐀𝐈𝐒𝐀𝐑 [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang