12 ¦ Together Or Just Gother

208 54 3
                                    

Cerita ini hanya fiksi dan semua yang ada di dalamnya adalah imajinasi penulis

---------------------------------

"tikus tau dimana dia bisa mati jika tak berhati-hari"

🎈

Entahlah. Harusnya mereka canggung karena ungkapan tiba-tiba tadi. Tapi apa yang terjadi sekarang?

Hanya Kaisar yang canggung di dekat Arisha. Sedangkan, gadis ini sangat biasa saja. Ia justru mengajaknya mampir ke tempat yang syuting. Tak tau alasan apa ia diseret kemari.

"Ini siapa dek?"

Suara lelaki itu membuat Kaisar langsung mengerti. Ya, mengerti alasannya diseret kemari oleh gadis itu.

"Dia temen aku. Kaisar namanya, dia mau minta izin kak"

"Ha?" Ardiaz mengernyit heran. Mau izin apa sampai datang ke lokasi syuting "Kamu mau izin apa?"

Kalau saja dia tidak benar-benar jatuh cinta dengan Arisha, sudah dipastikan satu dua umpatan keluar. Untung nya saja, ia mengingat jika gadis itu adalah gadis yang ia suka. Jadi sebisa mungkin ia menahan emosi nya.

"J-jadi... saya mau izin jadi pacar nya Arisha boleh bang?"

"Hahaha... Kenapa tanya ke saya? Kamu tanya aja sama Arisha sana!"

Dari kejauhan tampak jelas jika gadis itu menahan tawa. Ia niat sekali mengerjai Kaisar. Hingga membuat lelaki itu gugup begitu.

"Lo kok ngerjain gua sih! Kan gua malu"

"Sok malu lo! Udah ah, makan yuk"

Ingat ya! Bukan Arisha kalo suka menghentikan dialog. Bahkan tadi, Kaisar baru ingin mengeluarkan jawaban. Tapi sudah ditarik ke salah satu restoran cepat saji.

"Gua juga suka sama lo"

"Uhuk... apa?"

"Nggak ada pengulangan ya Sar!"

"Lagian gua lagi makan juga"

"Huft... Gua juga"

"Juga apa Sha?"

"Juga lagi makan"

Jawaban yang tidak diinginkan Kaisar keluar. Muka masam lelaki itu pun juga keluar. Kesal sekali. Tapi ia tetap suka dengan gadis itu.

"Udah kenyang gua"

Arisha bangkit dan menggendong tas nya. Jangan ditanya bagaimana dengan Kaisar. Tentu saja jawaban nya ia masih makan. Toh, makanan nya masih ada.

🎈

"Besok gua jemput ya"

Mata Kaisar berbinar ketika mengucapkan itu. Berharap gadis itu akan mengiyakan ajakan nya. Meski nyata nya ia tau.

"Nggak! Gua mau naik motor"

"Huft... Sekali-kali gua yang jemput lo lah"

"Nggak Sar... Dah gua duluan"

Lagi-lagi ia menggelar nafas kasar. Susah sekali rasanya mendekati gadis itu. Meski ia pikir mereka cukup akrab.

Ting!

Sebuah pesan masuk. Dengan malas lelaki itu membuka nya. Tak berfikir jika yang mengirim pesan itu adalah Arisha.

𝐊𝐀𝐈𝐒𝐀𝐑 [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang