18 ¦ Hari Ke 100

200 46 2
                                    

Cerita ini hanya fiksi dan semua yang ada di dalamnya adalah imajinasi penulis

-----------------------------

αsαl kαmu tαu yαα αku ke kαmu itu "love you" bukαn "hαte you"

💙

Ini masih sangat pagi untuk bisa disebut pagi. Karena apa? Karena matahari pun belum keluar dari tempat persembunyian. Entah karena belum waktunya atau karena matahari masih malu menyapa dua pasang kekasih ini.

Liburan tahun baru sudah berlangsung sejak 5 hari yang lalu. Keempat nya berencana untuk terbang ke Bali untuk mengisi liburan itu. Dan disinilah mereka sekarang. Di penginapan sederhana dengan interior klasik dan mengagumkan. Menikmati udara sejuk serta aroma laut yang menenangkan.

"Dingin ya? Pake jaket aku nih!" bisik Kaisar dengan tangan yang sudah siap melindungi tubuh Arisha dengan jaketnya.

Senyuman sebelum gelengan. Arisha melakukan itu. Tangannya dengan halus menolak jaket Kaisar. Ia tau jika lelaki itu pun juga kedinginan jika tanpa jaket itu. Oleh karena itu, ia sengaja menolak.

"Kenapa by? Jak-"

"Nggak Kaisar... Aku tau kamu kedinginan, aku baik-baik aja kok!" potong Arisha sebelum lelakinya kembali menyalahkan diri. Ia tak ingin Kaisar terus menerus menyalahkan diri seperti biasanya.

"Tap-" ucapannya kembali terhenti saat Arisha memasukan makanan ke dalam mulutnya.

Gadis itu tertawa puas ketika Kaisar mengunyah kentang goreng. "Kamu makan aja, biar nggak banyak tapi okey?"

Tak jauh dari mereka, Karsa dan Denita menikmati liburan mereka sendiri. Sudah tersedia laptop di antara mereka. Saluran netflix itu mungkin sudah terputar selama hampir 2 jam yang lalu.

Kadang Denita menertawakan keterkejutan Karsa di adegan menegangkan. Kadang juga Karsa yang memeluk hangat Denita ketika gadis itu tampak menggigil. Mereka tampak serasi ketika seperti ini.

💙

Tujuan mereka hari ini adalah Gunung Batur Kintamani. Sebelum melihat-melihat pemandangan lebih jelas, mereka mampir terlebih dahulu ke restoran di Kintamani. Pemandangan darisana indah menurut Kaisar. Lelaki itu pun juga tak lupa untuk memotret setiap sudut indah Gunung Kintamani.

"Suka banget ya?" tanya Arisha yang saat ini sedang sibuk dengan makanan di depannya. Meski pandangannya tak mengarah kepada Kaisar, lelaki tau jika gadis itu berbicara kepadanya. "Daritadi aku liat kamu sibuk banget sama kamera sih, buka mulut!"

Dengan telaten, Arisha memasukan sesuap nasi ke dalam mulut Kaisar. Tak lupa membersihkan sisa-sisa makanan yang ada di sekitar mulut Kaisar. "Lanjut aja foto-foto nya Sar! Aku yang suapin kamu biar bisa sekalian makan"

"Makasih by"

Bisa dikatakan Arisha berubah. Meski tak banyak, tapi juga harus diakui. Gadis itu tak mudah meluapkan emosi sekarang. Jika Kaisar sudah menggenggam tangannya, ia pun juga sedikit lebih tenang ketika bagian belakang kepalanya tak sengaja terbentur.

"By liat sini deh!"

Ckrek-

"Cantik" senyum kemenangan Kaisar timbul ketika melihat hasil jepretan nya.

"Kamu foto aku?"

"Iya by" kedua tangannya dengan peka mengarahkan kamera ke depan Arisha. Ingin menunjukan hasil tangkapan nya kepada gadis itu. "Gimana!"

Arisha mengangguk untuk sekedar mengatakan jika gambar itu diambil dengan angle yang tepat. Dan ia menyukai hasil nya. "Kamu jago ya!"

"Heh! Daritadi kita disini ya" sahut Karsa yang sudah menampakkan wajah malas. Tak berbeda juga dengan Denita yang juga memasang wajah malas. Kebiasaan Arisha dan Kaisar ini mungkin sudah masuk ke dalam list memuakkan bagi keduanya.

"Lo pada kan nggak jomblo"

"Iya sih... Cuman lo berdua mesra-mesraan disini jadi perhatian tuh" cibir Denita tak mau kalah. Benar saja hampir seisi restoran kini memperhatikan mereka.

Arisha malu tentunya. Dengan cepat ia menghabiskan makanan dan segera menyuapi Kaisar. Ingin cepat-cepat pergi darisana.

💙

"Suasana nya bagus banget ini!!!!" pekikan senang Denita menggema. Membuat Karsa tertawa kecil dengan tingkah lucunya.

Tanpa memedulikan Arisha dan Kaisar, gadis ini menarik tangan Karsa untuk menjauh. Mengajak nya untuk menelusuri tempat itu.

"Liat itu deh Sa! Wow... It's so cool, I didn't imagine this before"

"Aduh sayang, kok kamu pake bahasa inggris sih... Kan aku nggak paham" cerutu Karsa tak terima. Ia tau artinya, hanya tak tau bagaimana cara menjawabnya.

Cup-

Kecupan atas dasar gemas diberikan oleh Denita. Lelaki tan itu mematung sesaat sebelum kembali membelalakkan mata tak percaya. "K-kamu kecup aku?"

"Enggak! Aku tadi nangkep nyamuk" ucapnya sebelum berlari kecil meninggalkan Karsa karena malu. Ia malu sudah mengecup terlebih dahulu.

"Denita lucu ya kalo malu" gumamnya kepada diri sendiri. Tepatnya kepada hatinya. Sebelum mengejar Denita.

💙

Hai teman-teman!! Ini spesial tahun baru ya...

Jangan lupa untuk vote ⭐ dan comment 📝 nya ditunggu

Terimakasih 💙

𝐊𝐀𝐈𝐒𝐀𝐑 [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang