9 ¦ Misteri Arisha

260 59 2
                                    

Cerita ini hanya fiksi dan semua yang ada di dalamnya adalah imajinasi penulis ☺️

-----------------------------------

"hidup individu kadang bisa bikin orang comfort buat hidup"

🥀

Kaisar tetap mencegah Arisha untuk menantang gadis itu. Tapi, emosi gadis ini lebih menang daripada ucapan Kaisar.

Dengan kasar, ia menampis tangan lelaki itu. Maju dengan tatapan penuh amarah. "Lo yang cari masalah duluan..."

"So, don't blame me if you lose your life!" sambung Arisha diiringi senyum sengit penuh arti.

Anehnya, Denita justru tak takut dengan ancaman gadis yang sudah seperti kerasukan itu. Ia tetap kekeh maju menghadapi Arisha. Meskipun, teman-temannya sudah mencegahnya.

"Sebelum gua serang, gua mau kasih kesempatan buat lo!"

"Apa? Jauhi Kaisar? You don't even recognize your real lover"

Itu ucapan Arisha. Dan yang mengetahui hubungan Karsa dengan Denita yang belum usai hanya Kaisar dan lelaki yang bersangkutan. Semua siswa berfikir jika Denita dan Karsa sudah putus.

"Apa maksud lo?"

"Lo pikir sendiri lah! Yakali gua yang mikir"

"Pacar gua Kaisar"

"Udah deh nggak usah ngomong terus" bibir penuh makna Arisha terangkat. Ia maju dengan percaya diri. "Lo harus tanggung jawab!"

Bugh!

Denita terpojok di dinding. Dari wajahnya sudah tampak jika dia sedang menahan sakit. Pucat sudah.

"Good thing you're a girl, so I only hit you once"

Arisha pergi meninggalkan kantin begitu saja. Ia bahkan melewatkan kelas. Persetan dengan ancaman Ardiaz tentang uang saku.

Semua orang disitu mempedulikan Denita yang memang pembuat masalah awal. Begitupun wajah khawatir tak lepas dari raut wajah Karsa.

🥀

Drrrrt... Drrrrt...

"Halo?"

"Halo, apakah ini wali murid Arisha Yonna Tanu?"

"Iya, ada apa?"

"Dimohon kedatangannya segera"

"Adik saya buat masalah lagi?"

"Nanti kami jelaskan disini"

"Baik, terima kasih infonya"

Sambungannya sengaja ia putus terlebih dahulu. Ardiaz memijat pelipisnya. Pusing. Ia berfikir keras tentang apa yang adiknya lakukan kali ini.

"Her, kamu ada kerjaan tidak?"

"Maaf pak Diaz, saya lagi sibuk"

𝐊𝐀𝐈𝐒𝐀𝐑 [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang