17 ¦ Kaisar & Arisha

187 48 0
                                    

Cerita ini hanya fiksi dan semua yang ada di dalamnya adalah imajinasi penulis

-------------------------

“semua orang itu jahat, bahkan bisa saja saling membunuh dalam hal mendesak”

🤙🏻

Flashback

"Mending putus aja, Sar!"

Ctar-

Sepertinya kepala Kaisar tersambar petir saat ini. Buktinya ia saat ini bingung harus merespon apa. Sebelum akhirnya, "Gua nggak mau ngomong itu sebenernya kalo lo jelasin. Dan see lo nggak ada usaha buat mertahanin gua selain bengong"

"M-maafin aku Sha! Kemarin nggak seperti yang kamu pikirkan"

Arisha memutarkan bola mata nya. Tanda malas menanggapi setiap ocehan yang akan keluar dari mulut Kaisar. Tampak sekali jika gadis itu sedikit malas bertemu kekasihnya. Kesal. Ya, itu yang Arisha rasakan sekarang.

"Gua laper, ikut gua!"

Flashback end

Gadis itu menghabiskan spaghetti hingga beef steak nya dengan tenang. Tanpa memperhatikan lelaki di depannya yang sedang mempersiapkan diri untuk diamuk. Entah kenapa ia begitu takut gadis itu akan meninggalkan nya. Meskipun ia yakin jika itu tak akan terjadi.

"Hah... Kenyang gua" ia memegang perutnya yang kurus itu. Tak ada tanda-tanda ia baru saja menghabiskan makanan sebanyak itu. "Jelasin sekarang!"

"Thiran yang salah waktu di rumah..." wajah lelaki itu menunduk. Ia tak ingin melihat wajah Arisha yang mungkin akan menganggapnya berbohong. "... Dan aku yang salah karena membentakmu"

Grep-

Bukan Kaisar yang memeluk terlebih dahulu. Justru gadisnya yang memeluk terlebih dahulu.

Sejujurnya gadis itu tidak marah kepada Kaisar. Yang diinginkan gadis itu hanya penjelasan dari kekasihnya. Dengan perlahan, Kaisar membalas pelukan hangat itu. Menyimpan wajahnya di leher Arisha.

"Udah... Kalau sama aku jangan nunduk"

"Kamu nggak marah?" tanya Kaisar takut-takut. Wajahnya mengatakan semua itu. Senyum Arisha terbit sebelum menggeleng.

"Aku nggak marah..."

🤙🏻

Jam kosong sejak bel istirahat membuat pasangan ini terus memikirkan nasib buruk Kaisar. Mereka tak henti-hentinya menatap pintu kelas. Berharap jika Kaisar akan segera datang.

"Beb, coba kamu telfon Arisha gih!"

"Aku gak punya, kamu aja gih telpon si Kaisar"

"Kayaknya dimatiin deh hp nya"

Secara bersamaan keduanya menghela nafas. Seperti enggan lagi mencari tau tentang mereka berdua.

🤙🏻

"Kamu beneran mau ke mall ini lagi?"

𝐊𝐀𝐈𝐒𝐀𝐑 [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang