2 ¦ Gua Pikir Lo Nggak Waras

490 90 3
                                    

"omongan orang tuh sebagian besar bukan hal yang harus lo kabulin!"

🌜

Dengan Kiki (motor kesayangan) Arisha, mereka berdua tiba di depan rumah Kaisar. Wajah lelaki itu sudah pucat.

Tadi siang dengan tidak sengaja ia terlempar bola basket. Sekarang, menuju rumahnya ia harus menahan rasa pusing.

Motor Arisha yang termasuk kedalam golongan motor sport ini, melaju di antara berbagai kendaraan di jalan raya. Tentu hal itu membuat kepala Kaisar semakin pening.

Benar saja! Dengan wajah yang sudah pucat, Kaisar kembali pingsan di depan rumah. Lagi-lagi Arisha lah yang kerepotan.

🌜

"Baru darimana aja dek?"

Ardiaz, kakak gadis ini sudah berdiri memasang wajah tegas. Tapi bukan Arisha kalau takut kepada sang kakak.

"Bang Diaz selesai syuting?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan deh.."

"Hehehe..."

Hanya tertawa dan langsung masuk begitu saja tanpa memberi penjelasan yang panjang. Ardiaz sendiri hanya menggeleng-geleng dengan tingkah laku sang adik.

"Jadi nih ya..." jeda Arisha sambil meletakkan kunci motor dan tas di tempat yang seharusnya. "Tadi aku nggak sengaja buat anak orang ping-"

"Lo berulah lagi ya dek?"

"Dengerin gua ngomong dulu!"

"Yang pertama bukan salah gua, yang kedua gua nggak tau kenapa... Gua kira dia mabok gegara naik motor"

Ardiaz memijat pelipisnya. Tingkah sang adik ini selalu ada-ada saja. Dan selalu saja membuatnya pusing.

"Lo nggak syuting lagi bang?" sambung Arisha setelah cerita tanpa dosa itu. Untung saja stock kesabaran lelaki ini sudah sangat banyak untuk menghadapi sang adik.

"Syuting gua udah selesai kali!"

Gadis itu ber-oh-ria lalu dengan santai masuk ke kamar dengan meninggalkan kaus kaki. Dengan tanda membiarkan sang kakak untuk membersihkan apa yang ia tinggal itu.

🌜

Sementara itu di rumah dengan nuansa musisi ini, Hadev dan Tyca sedang panik di kamar sang putra.

Panik dicampur ngakak. Panik karena putra semata wayang nya tidak segera bangun, ngakak karena penyebab pingsan sang putra adalah karena naik motor.

5 menit, kedua orang tua itu masih duduk di sofa kamar. Jangan lupa, putra mereka belum sadar dari pingsan.

10 menit, kedua orang tua ini mulai membawa beberapa makanan untuk menunggu sang anak bangun.

"Ini Kaisar nggak bangun-bangun dah!"

"Sabar ma... Kita tunggu 5 menit lagi, kalo dia masih belum bangun kita tinggal tidur aja!"

Kesepakatan itu terbuat. Tepat sekali, sekarang sudah 5 menit dari rencana itu. Dan...

𝐊𝐀𝐈𝐒𝐀𝐑 [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang