13 ¦ Official Nih?

201 49 0
                                    

Cerita ini hanya fiksi dan semua yang ada di dalamnya adalah imajinasi penulis

--------------------------
“berhenti membuat dirimu tampak menyedihkan, padahal kepribadian mu sudah menyedihkan”

Brak... Bruk... Crieeet...

Berbagai macam suara keras terdengar dari dapur. Ardiaz yang merasa tidurnya terganggu pun akhirnya bergegas memeriksa. Setau lelaki ini, adik nya tentu belum bangun.

Dia mengendap-endap menuju dapur. Takut-takut jika yang berada disana adalah gerombolan pencuri. Dengan tongkat golf di tangannya, ia bersiap memukul.

"NGAP-"

"Akh... Sakit tau bang"

"Lagian kamu sih ngagetin orang"

Yap... Arisha terkena pukulan pelan Ardiaz. Untung nya saja pelan, coba kalau keras... Sudah akan dipastikan kepala adiknya itu bocor sekarang.

"Kamu buat apa sih dek?"

"Gini loh abang ku yang paling jelek..." gadis itu sengaja berdehem guna menjeda ucapan yang akan ia ucapkan. Mau bikin Ardiaz penasaran sih maksudnya. "Adek abang yang paling cantik ini udah punya pac-"

"HA? SAPA?" potong Ardiaz cepat. Tak percaya dengan ucapan sang adik. Dia saja repot ngurusin Arisha, lalu bagaimana dengan cowok yang jadi pacarnya itu? Apa nggak salah milih cewek?, pikir Ardiaz.

"Yang kemarin itu loh!!! Kaisar"

"Wah... Bohong abang bilangin ke mama loh ya!"

"Bilangin aja! Gua kagak boong kok"

Arisha kembali sibuk dengan adonan roti kering. Memasukan nya ke dalam oven dan menghiasi nya dengan teliti. Ia menganggap roti itu sebagai kanvas rupanya.

Sementara itu, Ardiaz memilih sibuk dengan kertas naskah. Membaca serta memahami karakter yang akan ia perankan.

"Ini buat abang!"

"Wiih... Thanks dek"

Gadis itu menaruh kepalanya di atas tangan yang terbuka. Duduk di hadapan Ardiaz dan membuat lelaki itu bingung. "Mau apa kamu?"

"Icipin dong bang! Terus bilang gimana rasanya"

"Huft... Enak dek! Cuman ini agak keras"

"Agak keras ya bang?"

"Ya udah deh gak apa-apa"

Mercedes-Benz GLC klasik sudah ada di depan rumah ber-cat kelabu sejak 15 menit yang lalu. Tapi, pemilik mobil ini belum juga keluar dari sana. Dengan alasan gugup untuk bertemu gadis penghuni rumah.

Ting!

Arisha❤️
Lo jadi jemput gua kagak sih? Mau telat lo?
Balas | Buka

"Okey Kaisar... Lo Nggak perlu gugup oke?"

Selepas bermonolog seorang diri, ia pun keluar dari mobilnya. Lagi dan lagi. Sudah ingin menekan bel saja, tangan nya bergetar hebat. Gugup lagi.

Drrrrt.. Drrrrt..

"Jadi jemput nggak sih?"

𝐊𝐀𝐈𝐒𝐀𝐑 [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang