𝙲𝚑𝚊𝚗𝚐𝚎

Impossible

𝖈𝖍𝖆𝖓𝖌𝖊 || 花吐き病
By koga_rei

⚠️DON'T COPY!⚠️
Otakmu dmna smpe ga bisa ngarang
cerita sndiri ha?!

Meh 🚮

______________________________________

Sorry for typos
Happy reading
*****************

Hari ini hari sabtu, Osamu berencana buat belanja mingguan karna persediaan yang udh menipis cem duid di dompet author (ಥ_ಥ)

Dengan malas dia berjalan menuju ruang tamu. Tempat seonggok manusia yg sedang menonton tv "Su anterin gw dong"

"Anter kemana?"

"Alam barzah!"

"HAH?!"

"YA KE IJINMART LAH! BEGO LU!"

"YA GA USH NGEGAS BGSD! UNTUNG SAYANG! :<"

Menatap sinis mahluk kuning Osamu mendengus kasar

"Incest bego!"

"Hylyh. Bilangnya inces tapi lu jga suka muji2 wajah lu"

"Ya karna wajah gw cakep! Ga kek lu!"

"Kita kembar anjir!"

"Alah!!! Bacot!"

"BANGS—"

"ATSUMU! OSAMU! KALIAN RIBUT LAGI MAK KAWININ NTAR!" suara sang ibu negara mengelegar, membuat si empunya nama terlonjak kaget

"ANJIR MAK!" teriak keduanya, saling memandang dan kemudian saling membuang muka. Enek liat muka sodaranya.

Dahal muka kalian sama asuk! :)

Osamu mengalah, membuang nafas pelan dan mulai berjalan keluar. Capek dia kalo harus tinggal serumah bareng kembarannya. Cukup 9 bulan bersama dalam janin, walo sering tendang tendangan dan saling tampol menampol.

Lah emng lu inget sam?

Bacot!

"Mau kemana?"  ini asu ga denger dia mau pergi ke ijinmart?

"Lah? Lah? Sam! Sam! Anjir! Gw nitip susu naga ya bgsd!"

"BELI SENDIRI LAH SETAN!"

Teriaknya sembari berjalan cepat tanpa memperhatikan bahwa seorang nenek tua tengah tersenyum lembut ke arahnya.

***
"Anjir panas bgt, mana ini udh es krim ke 7 lagi"

Osamu mengeluh, aus dia tuh. Mana panasnya kek ngajak ribut lg :(

Kelereng abu menatap vending machine berbinar.

Beli ah, mumpung ada duid lebih hewhew. Batinnya seraya berjalan mendekat.

Langkahnya langsung terhenti kala melihat seorang nenek dengan pakaian lusuh menatap berharap pada dirinya.

Kembali berjalan meski risih diperhatikan Osamu berhenti untuk membeli 2 kaleng jus.

Menghela nafas yg entah keberapa kali, dia mendekati si nenek. Memberikan satu kaleng jus jeruk, 2 roti isi dan 2 onigiri kepadanya plus senyum teduh yg sangat jarang dia tunjukan.

Tanpa mengucap sesuatu yg tidak perlu, Osamu pergi setelah si nenek menerimanya dengan senyuman lebar.

"Kau anak baik. Maukah kau mengambil onigiri buatan ku?" Langkahnya kembali terhenti kala ujung bajunnya di tarik pelan. Melihat ke belakang si nenek memberi tatapan memohon. Ah, Osamu jadi tidak berani menolak.