Paginya Semi

4.7K 558 104
                                    

𝖈𝖍𝖆𝖓𝖌𝖊 || 花吐き病
By koga_rei

⚠️DON'T COPY!⚠️
Otakmu dmna smpe ga bisa ngarang
cerita sndiri ha?!

Meh 🚮

———————————————————

Sorry for typos
Happy reading
****************

Kali ini kita akan menyorot kembaran dari Sugawara Koushi. Yap si mama barbar shiratorizawa

Skip garing anjim 👎






-Semi pov-

Lusa lalu, kami menolong seorang nenek dari milyader ternama, Daisuke Kambe namanya. Perjalanan yg cukup melelahkan sampai akhirnya si nenek memberi kami beberapa botol dgn isi berwarna aneh.

Curiga. Itu yg pertama kali terlintas di pikiranku ketika melihat air yang berwarna ungu pastel dalam botol.

Yah berhubung aku lelah karna terus berlari sepanjang sore ini ku putuskan untuk meminumnya setelah pulang nanti.

-pov end-



Langit dengan semburat merah orange terlihat, dengan segera Semi mempercepat larinya agar cepat sampai rumah dan beristirahat.

Hingga netra kelabu nertemu dengan hijau tosca. Oh Semi mengenalinya dengan sangat.

"Iwaizumi"

"Oh, semi. Sedang lari sore?"

"Ya seperti yang lu lihat"

"Heem, ingin lari bareng?"

"Ide bagus. Mayan kan ada temen ngobrol"

""Gw bukan temen lu Sem"

"Hha canda lu jelek"

"Kek Oikawa"

"Jahat amat sama kapten sendiri. Wkwk"

"Biarin dia cocok dhujat soalnya"




Lari sore dengan diiringi canda tawa menemani langkah mereka, hingga Semi berpisah di pertigaan jalan untuk menuju ke rumahnya.

"Aku pulang"

"Oh Eita, mandilah dulu setelah itu makan ya. Mama dan papa masih ada uruan di luar kota"

"Hem, makasih ma"

"Eita-chan! Maafkan papa yang tak bisa menemanimu malam ini!!!" dengan histeris sang papa membuat gestur ingin memeluk. Yang pastinya akan Semi tolak dgn kasar.

"Diamlah papa! Aku lelah"




'Cih! Selalu saja pergi! Menyebalkan' batin Eita sembari melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya.

Bunyi kucuran air menjadi lagu yang menenangkan baginya, siraman air dingin membuat rasa lelahnya menghilang, sampo dengan aroma strawberry menjernihkan pikirannya dilanjut dengan mengoleskan sabun beraroma lemon diseluruh tubuh.

Malas, itu yang semi rasakan ketika melihat berbagai makanan yang tertata rapi di meja dapur. Mungkin dia berpikir akan memakannya besok atau membuangnya saja, percumakan jika makan sendirian.

"Hahh, ini mulai menyebalkan. Apa gw harus ngundang Tendo aja suruh nginep di sini? Toh masih libur kan" ponsel flip dengan warna ungu pastel menjadi perhatiannya. 'Okey gw bakal nyesel habis ini' yang berakhir dengan sapaan kelewat semangat dari si penerima telefon.














"Eita-kun dimana pudingnya!!"

"Di lemari es Tendo! Cari saja dan bawa kesini!"

"Semi-san, apa tidak masalah jika kami menginap?" Goshiki bertanya dengan khawatir

"Tenanglah Goshiki orang tuaku pergi ke luar kota beberapa hari ini" jawab Semi sembari tersenyum.

"Gw mau ke kamar ngambil selimut, tonton aja film yg kalian pengin" ucap Semi sembari berjalan ke arah kamar.

Membuka pintu dan mengambil beberapa selimut tambahan ketika melewati meja nakas Semi teringat jika dia belum meminum air yang diberikan si nenek.

"Katanya di minum sebelum tidur. Oke lah gw minum aja. Siapa tau ini rasa angur, makanya warna ungu"

Cukup empat tegukan dan Semi mulai merasa mengantuk. Dengan cepat dia segera menutup botol dan membawa selimut ke ruang tamu.











###

Pagi ini, Tendo bangun lebih awal. Punggungnya sakit ketika semalam menabrak meja. Salahkan Semi yang tak sengaja mendorongnya akibat didorong Taichi.

Dilihatnya hampir seluruh tim inti volly masih tertidur. Oh bahkan ada seorang gadis manis yang ikut tidur disini.














































































"HWWWAAAAAAAAAAAAAA" Tendo berteriak ketika menyadari ada seorang gadis di tengah tengah mereka. Mengakibatkan semuanya terbangun

"Tendo-san ada apa sih! Bikin jantungan!" kata Kawanishi kesal

"Telinga ku sakit gegara suara teriakan Tendo-san tau!" ucap Goshiki sembari mengelus telinganya yang sakit

"TENDO DIAM BODOH!" tegur si gadis setelah melempar bantal gulingnya.

Semuanya terdiam ketika menyadari ada yang salah.

"Kenapa kalian ngelihat gw kek gitu? Gw bukan setan ya anjim!" dengus si gadis kesal.

"E-eita-kun?"

"Apa mangil-mangil!"

"Ka-kau be-berubah?!"

"Hah?"

"Bu-buah dada. A-ada buah dada"

"Ha? Apa sih maksud kalian aneh banget!" Semi merangkak mendekati Tendo yang kini membuang wajah merahnya.

Kaos biru tua tampak kebesaran, membuat bahu mulusnya terekspos. Oh lihat, semuanya kini membuang wajah dengan rona merah. Bahkan Goshiki sudah seperti di ujung hidup.

Melihat sekitar Semi merasa aneh ada apa dengan dirinya 'Mengapa dadanya terasa agak berat, kenapa kaosnya tampak lebih besar dan kemanakah benda kebanggaannya?' Begitulah batin Semi.

Dengan cepat dia berlari ke kamar dan mencoba melihat keseluruhan tubuhnya.

Rambut abu sesiku dengan ujung hitam, wajah manis dengan mata besar khas gadis remaja, kaos biru tua yang kebesaran dan buah dada dengan ukuran C cup. Sial Semi ingin berteriak sekarang.









Tbc
Yo mamen, koga baca ulang dan merevisi ini, ko bsa garing bet yah?
Kalian ngrasa ga? Rasanya kek anjim ga?
Ish! Kena WB tapi malah ngerevisi cerita tuh berasa paksaan!
Dahla... Jaa~

𝙲𝚑𝚊𝚗𝚐𝚎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang