Episode 34 "Wes Udah"

352 65 37
                                    

Hari yang di nanti sudah tiba. Sebuah hari yang bersejarah bagi mereka yang berjuang sampai ke titik akhir proses perkuliahan. Yaitu Wi Su Da.

Yap, akhirnya waktu dua tahun menjalankan program studi kuliah megister hukum telah usai, dan diakhiri dengan tesis dan sidang terbuka sesuai jadwal mereka masing-masing.

Sidang itu di jalani selama seminggu lamanya, sehingga membuat mereka sama-sama sibuk dengan tesis sesuai materi penelitian yang di ambil dengan data yang tampilkan melalui presentasi yang mereka buat masing-masing.

Dan karna hal itu, membuat mereka sama-sama tidak saling berkomunikasi satu sama lain. Lebih tepatnya sih jarang.

Bukan hanya hal itu saja, Sungjin sudah menghimbau dan melarang keras keenam keponakkannya untuk tidak keluar rumah kecuali kuliah atau ada keperluan yang penting. Contoh ke Perpustakaan.

Mending belajar, ngurusin revisian, biar cepet kelar tuh tesis. Sungjin juga mau keenam anak keponakkannya bisa lulus bareng-bareng, bahkan Sungjin sudah melarang untuk tidak mengurus urusan kasus kriminal sehingga mereka tidak turun tangan untuk membantu.

Sungjin sudah menyerahkan kalau itu urusan Shihyuk. Biar Shihyuk dan rekan-rekan kerjanya yang mengurusnya. Selain karna itu adalah tugasnya, mereka juga seorang polisi. Jadi jika Sungjin mendapatkan informasi lebih cepat, Sungjin langsung beritahu Shihyuk untuk memberitahu dan memastikan agar segera di selesaikan kasus tersebut.

Selain itu, semenjak hubungan Sungjin dan Shihyuk menjadi lebih akrab sebagai teman, mereka juga dekat sebagai sahabat maupun keluarga. Sehingga dengan otomatis, hubungan ketujuh polisi itu dan Angels juga semakin akrab. Tapi karna semester akhir dan sidang, membuat mereka menjadi lebih sibuk dan jarang ketemu satu sama lain.

Tapiiii... Tenang ajaa... Sekarang udah enggak dong. Mereka bahkan udah saling ketemu satu sama lain. Saling umbar senyum, bahkan sangat bahagia satu sama lain dengan kelulusan tesis mereka masing-masing.

Sekarang mereka sudah menghadiri acara istimewa tersebut. Termasuk Shihyuk dan Sungjin, mereka juga datang dan duduk di tengah-tengah para tamu undangan dan di kelilinging oleh calon wisudawan dan wisudawati.

"Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terima kasih, kepada kedua orang tua, para wali ataupun para tamu undangan, yang telah hadir, menyisihkan waktunya untuk datang di dalam acara hari ini. Izinkan saya, selaku direktur universitas, memberitahukan Ipk tertinggi dalam program studi megister hukum." kata seseorang laki-laki berparas tua tersebut yang berpangkat Direktur dengan tampilan kaca mata yang bertengger di hidungnya.

"Menurutmu.... Siapa yang memiliki Ipk yang bagus ?" kata Shihyuk ke Sungjin yang berada di sampingnya sambil sesekali melihat ke arahnya. Sungjin sempat berpikir sebentar sebelum menjawabnya.

"Hmmm... Yang pasti mahasiswa itu pintar !" kata Sungjin.

"Apa 'mereka' juga termasuk ?" kata Shihyuk yang membuat Sungjin kaget melihatnya.

" 'Mereka' ?" kata Sungjin.

"Iya, 'mereka' ! Ketujuh anak buahku dan keenam keponakkanmu. Apa kau tidak berharap akan hal itu ?" kata Shihyuk yang membuat Sungjin diam berpikir sejenak.

"Hmmm... Entahlah..." kata Sungjin ragu.

"Sejujurnya... aku tidak berharap banyak terhadap mereka...." lanjut Sungjin yang membuat Shihyuk diam dan memilih untuk memerhatikan ke depan kembali.

"Juara ketiga, di raih oleh mahasiswa yang memiliki Ipk 3,90 diraih oleh...." kata Direktur tersebut yang terjeda agar menambah ketegangan dan penasaran khalayak ramai

Angels [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang