06. My Lecturer My Husband

191 21 0
                                        

Selamat Membaca

.
.

 
^^^
 

Kak Candra. Apa yang ingin dia coba lakukan padaku, kenapa dia selalu mentargetkan aku sebagai tikus percobaannya.

"Diam atau gue gorok leher lo ini!!"

Aku takut sekali. Vania bahkan masih tergeletak tidak sadarkan di tanah. Apa yang ada dijalan pikiran Kak Candra. Kenapa dia menjadikan aku sandera, kenapa.

Benda tajam itu kini sudah menyentuh kulitku, sedikit saja aku bergerak mungkin saja ini menjadi kematian hidupku di dunia.

"Andai aja si brengs*k Rasya tidak datang waktu itu, mungkin malam itu kita sudah bersenang-senang."

Apa!! Jadi memang benar si bajing*n ini yang sudah menodai aku. Dasar biad*b kepar*t kau Candra Arya Kusuma.

Air mataku kembali berderai tak beraturan, tak kala tangan kotornya kembali menyentuh kulitku.

"Kenapa tidak dari dulu aku melakukannya, kulitmu yang putih mulus membuatku mabuk bagai terbang di angkasa. Aroma tubuhmu sangat menggodaku."

"Dasar sinting!!"

Karena suara teriakanku yang menggelar membuat Kak Candra mengayunkan benda tajam itu ke udara, menghalangi orang-orang yang mencoba menolong.

"Jangan mendekat!! Berani kalian mendekat, saya tidak segan-segan untuk membunuhnya."

Jalan pikiran mulai kacau, dia benar-benar psikopat gila.

Aku melihat sekeliling, ekspresi wajah para penghuni kampus sangat tegang bahkan ada yang menitikkan air mata.

Bisik-bisik tetangga mulai terdengar.

"Beni, lo masih inget nggak sama kasus Sinta anak Fakultas Kedokteran?"

"Inget bangetlah, Vin. Doi kan ditemukan meninggal di rumahnya karena bunuh diri."

"Gue menduga kalau kasus ini ada kaitannya sama Candra."

"Jangan asal tuduh geblek!"

Benarkah? Sinta anak Fakultas Kedokteran yang paling populer itu. Bagaimana mungkin?

"Emang bangs*t sih Candra sama bokapnya," sela seseorang yang ikut nimbrung.

Kenapa mereka membawa nama ketua Rektor?

"Maksud lo apa, bro?"

"Gue tadi nguping pembicaraan beliau dengan aparat kepolisian, kalau si Candra dan kawannya sudah dua bulan belakangan ini menjadi pencandu obat-obatan terlarang. Dan untuk kasus Sinta, gue denger-denger kalau dia itu hamil karena diperkosa sama Candra."

"Anj*ng. Biad*b banget si Candra!!"

"Dasar lakn*t!!"

"Dan juga kematian Sinta bukanlah bunuh diri biasa tapi dibuat seolah-olah bunuh diri. Brengs*k banget kan?"

"Kalau gue jadi bapaknya si Candra, anak kayak gitu udah gue bunuh saat itu juga. Ini justru menutupi bau busuk anaknya sendiri, mereka harus mendapatkan hukuman yang paling berat."

"Iya, betul."

Suasana kampus mulai tidak kondusif, semua orang sibuk membicarakan kejahatan Kak Candra mulut ke mulut.

"Aahhkk.."

Rasanya menyakitkan sekali saat benda tajam mulai menggores kulit leherku. Kini darah segar menetes hingga mengotori bajuku. Keadaan tiba-tiba menjadi sunyi, tidak ada lagi yang berani bersuara.

My Lecturer My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang