Day 4

4.5K 424 6
                                    

         Esok Harinya,aku tak sengaja melihat Harry yang sedang berbincang bersama temannya,yang kuduga perempuan itu satu kampus dengan Harry dan praktik disini juga,tapi aku belum pernah melihatnya.Perempuan itu tertawa bersama Harry lalu merebut sebuah botol berwarna hijau yang berada di tangan Harry lalu meminumnya dengan sekali teguk dan kembali tertawa dengan Harry
  
         Aku memperhatikan Harry bagaimana ia sangat ceria disana,maksudku ia tertawa lepas dengan perempuan itu.Tapi mengapa ketika ia mengajar ia begitu menyebalkan seperti guru seks yang mengajari anak muridnya yang masih perawan

       “Sedang apa kau disini?” Ucap seseorang dari belakangku yang membuatku kaget.Segera kuputar tubuhku untuk menghadapnya

     Mr.Zayn tersenyum padaku lalu mengunyah permen karetnya kembali. “Kau sedang apa? Aku ingin pergi” ucapku terburu buru.Namun Zayn menangkap lenganku yang membuatku berhenti mendadak “Kau naksir Harry ya?” “Tidak.Kau guru yang so tahu dan tak memiliki muka”
   
     “Aku heran,kau ini sebenarnya cantik tapi omonganmu itu sangat pedas.Tapi tenang saja,Lea bukan kekasih Harry” Oh,jadi perempuan itu bernama Lea

     “Siapa Lea?”

     “Guru bahasa inggris.Ia juga sepertinya akan mengajar di kelasmu” Jawab Zayn seraya membuang permen karetnya sembarang,joroknya

     “Kau jangan bercanda bajingan,aku akan membenci Lea dan membuatnya menderita.aku tahu kau seorang guru—calon guru,tapi aku tak suka cara pendekatanmu padaku.Jika kau ingin mengencani siswi disini,Jessie akan menerimamu asalkan kau bisa bermain dengan baik diatas ranjangnya”

    “Menjijikan.Tapi Harry akan suka itu,Harry suka gadis manis,pintar namun otaknya huh penuh dengan pikiran – kau tahu? Kotor.Sangat amat disayangkan,kau berprestasi namun kesopananmu kurang” balasnya.aku memutarkan bola mata padanya

    “Kau tak perlu mengajariku.Mom dan Dad telah mengajariku lebih lama darimu dan tak ada yang berubah.Aku lebih menyukai diriku yang bebas,bebas,bebas dan bebas”

   “Terserahlah.Apa pelajaranmu selanjutnya?”

   “Seni.Dan itu adalah pelajaran yang sangat payah,maksudku seni kan bebas dan banyak jenisnya,namun mereka – para guru mengajari seni yang tak kusuka.Itu menyebalkan”

    “Dan aku heran,bagaimana kau bisa masuk dalam 10 besar orang terpintar di sekolah ini? Apa karna pamanmu seorang kepala sekolah?”

   “Tidak juga.Aku pintar dalam pelajaran bahasa,biologi,sejarah,kimia,kalkulus eh tidak kalkulus sangat payah,dan pelajaran MATEMATIKAAAA!! Sudah cukup aku muak dengan perbincangan ini” Ucapku lalu meninggalkan Mr.Zayn yang masih berdiri disana

  Saat bel pulang berbunyi,aku segera keluar dari kelas dan berlari ke lokerku untuk mengambil Pennyboardku di dalamnya.Sehari hari aku diantarkan oleh Dad saat berangkat sekolah dan pulang menggunakan bus sekolah yang berisi anak anak kelas 10 yang sangat payah,dan biasanya aku berhenti di depan jalan rayanya saja,karna aku tak ingin mereka melihat rumahku lalu mengejakku karna rumahku yang aneh yang serba menggunakan cat coklat,krem dan hitam itu kan aneh.Jadi,aku menggunakan Pennyboard untuk cepat sampai ke rumah

    Jadi,aku harus segera naik bus agar tak tertinggal (lagi),karna minggu lalu aku telat naik busnya dan aku harus menumpang pulang pada mobil Gwen.Dan itu sangat payah,namun Gwen memang baik,ia juga penggila pesta sama sepertiku

    Benar saja,busnya sangat penuh sehingga aku harus duduk paling belakang dan beginilah nasibku,duduk paling belakang,berdesakan dengan manusia super gendut seperti Nico adik kelas yang kurang ajar,maksudku ia baru saja menumpahkan saus dari tacosnya yang sedang ia gigit lalu jatuh tepat di celena jinsku yang baru aku beli 2 minggu yang lalu,sialan


Temporary ❇ h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang