Mood Alicia jadi berantakan. Yang tadinya sudah suram, sekarang tambah suram lagi. Dirinya berjalan menyusuri koridor kelas yang cukup ramai dengan menghentak-hentakkan kakinya pelan. Kesal. Jelas saja siapa yang tidak kesal di perlakukan seperti tadi. Seenak jidatnya anak baru itu mengancam dirinya. Tapi bagaimanapun dirinya juga sedikit malu, kenapa juga dengan bodohnya tadi dia menutup mata. Seakan akan pikiran nya berfikir kalau cowok tadi akan melakukan hal macam macam. ah sudahlah, saat ini rasa kesal lebih mendominasi daripada malu.
"Nyebelin banget setann!!" Gerutu Alicia saat sampai di kelasnya, dan duduk di bangkunya.
Fanny yang sedari tadi sibuk dengan hp nya itu menoleh saat mendapati sahabat nya yang tampak kesal."Akhirnya ni anak balik juga! darimana aja sih Lo curut! gua jadi gabut sendirian disini!" Omelan Fanny menyambut kedatangan Alicia, namun tak dihiraukan olehnya.
"Yeee dikacangin gue. Darimana wooeeee!!"
Alicia yang masih kesal pun hanya menanggapi dengan wajah datar.
"Berisik Fann! jangan bikin gue tambah badmood."Fanny hanya melongo. Tidak biasanya sahabatnya nampak kesal seperti itu. "Ck, pms dia" gumam Fanny berdecak.
****
Ditempatnya, laki laki itu masih duduk terdiam si bangku taman belakang sekolah. Matanya terpejam, menandakan sang empunya telah tertidur.
"Raka jaga diri kamu baik baik ya"
"Dia nggak salah" ucap wanita dengan senyum indah terukir di bibirnya.
"Berani kamu main main sama saya!!"
"Wanita sialan kamu!!"
"Jalang!!"
"Biarkan Raka tinggal dengan saya!! Saya nggak Sudi anak saya di urus wanita seperti kamu!!" Teriak pria itu terus memaki wanita di depannya.
"Mas jangan gini" pinta wanita tadi dengan air mata yang terus mengalir.
"Pergi kamu!! Jangan pernah muncul lagi di hadapan saya!!"
"PERGI!!!"
Laki laki itu terbangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu. Keringat dingin membasahi wajah tanpa ekspresi nya. Pikirannya berkecamuk. Perasaannya berantakan.
"Sialan!" Umpatan tertahan keluar dari mulutnya.
Kepalanya tertunduk. Menetralkan nafasnya yang masih memburu.
Lagi-lagi mimpi sialan itu muncul dalam tidur tenangnya. Mimpi yang selalu berhasil membuat dirinya tidak tenang.
****
Bel pulang sekolah berbunyi nyaring. Membuat siswa siswi lainnya memekik kegirangan. Semuanya mulai berhamburan keluar dengan raut wajah berseri-seri. Ingin cepat cepat pulang karena sudah lelah dan juga bosan.
Tapi tidak dengan gadis satu ini. Wajahnya justru tertekuk. Lagi-lagi dibuat Kesal. Kesialan terus datang padanya hari ini. Alicia yang malang.
Flashback on
"Oke anak anak, dikarenakan ujian semester akhir sudah dekat. Saya ingin memberi kalian tugas kelompok. Membuat makalah yang berisi laporan berdasarkan materi apa saja yang kita pelajari selama satu semester ini." Seru guru itu menjelaskan tentang tugas yang diberikan.
"Oh yaa! untuk kelompok nya sudah saya buat. Kalian tinggal menurutinya. Tidak ada bantahan! Tidak usah protes. Ini keputusan final" Tegasnya, kemudian menempelkan kertas yang berisi daftar kelompok pada papan tulis.
"Yasudah kalau gitu saya pamit sebentar ada rapat. Silahkan cek nama kalian pada lembar ini. Mengerti?!"
"Mengerti buu!!" Seru murid muridnya
Setelah guru itu pergi meninggalkan kelas. Semuanya segera berhamburan ke depan untuk melihat namanya. Dan juga ingin tahu siapa partner kelompok nya.
Alicia nampak malas untuk melihat bersama kerumunan di depan. Jadinya ia menunggu sampai kerumunan di depan mulai berkurang.
Saat sudah mulai sepi, giliran Alicia maju untuk melihat siapa yang akan menjadi partner kelompoknya. Sejurus kemudian matanya membulat sempurna. Yang benar saja!. Partnernya kali ini sangat sangat tidak ia inginkan.
15. Alicia starla - Raka Ardian
Ah sialan. Batin Alicia mengumpat. Kepalanya menoleh kebelakang mencari keberadaan laki-laki itu. Mata Alicia bertemu dengan manik mata Raka yang juga sedang melihat kearahnya. Wajah Raka nampak biasa saja. Tidak ada ekspresi sama sekali. Datar. Yang membuat Alicia jadi tambah geram.
Flashback off.
"Ihhh Fanny!! Gua gak mau punya partner kaya dia!!" Adu Alicia pada sahabatnya.
Disampingnya Fanny hanya bisa menertawakan. Ada masalah apa sebenarnya sahabatnya ini sampai tidak mau berkelompok dengan Raka. Harusnya bersyukur kan? dapat Partner Ganteng.
"Emang kenapa sih Eneng geulisss.." ejek Fanny yang senang melihat raut wajah sahabatnya ketika kesal.
Alicia tambah kesal karena ejekan dari Fanny. "Ihh Lo mah gangerti!". Kesal Alicia
"Ya elo nya gak cerita maimunahh! gimana gue bisa ngerti" jawab Fanny jadi ikut kesal.
"Udah ah pulang! mau bareng gak lo?" Ajak Fanny
"Duluan aja" Jawab Alicia.
Tak mau berdebat lama-lama, Fanny mulai berjalan terlebih dahulu meninggalkan Alicia.
Alicia mulai berjalan ke arah parkiran dengan langkah malas. Saat sampai dan baru saja tangannya ingin membuka pintu mobil, suara berat dari arah belakang masuk dalam telinganya.
"Nomor Lo" ujarnya. Alicia pun berbalik dan sempat terkejut mengetahui siapa yang menghampirinya.
Alisnya terangkat. Apa maksud laki-laki dihadapannya ini?
Raka yang merasa tidak mendapat jawaban sekilas menghela nafas. Kemudian menyodorkan ponselnya kedepan Alicia.
"Nomor Lo" ulang Raka menunjuk ponselnya dengan dagu. Jangan lupakan wajah datarnya.
Alicia mengerutkan keningnya karena masih bingung. "Buat apa?" Tanya nya. Ada urusan apa sampai laki laki ini meminta nomornya.
"Kelompok" ucap Raka singkat dan tidak jelas. Sebenarnya jelas sihh, hanya saja gadis dihadapannya sedikit.. yahh lemot.
Beberapa detik kemudian Alicia baru paham. Mungkin maksud Raka ingin meminta nomornya untuk tugas kelompok kedepannya. Iya kan?
Alicia segera meraih ponsel Raka dan mengetikkan nomor telepon nya. "Irit banget omongan lo." Ujar Alicia
Tak ada jawaban satu kata pun dari Raka Bahakan setelah ia mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya. Laki-laki itu lantas menerimanya. Tanpa basa-basi langsung berbalik melangkah menuju motornya.
Alicia yang melihat raut tanpa ekspresi dari laki-laki itu hanya mampu mengehela nafas.
"Bodo amat" ujarnya seolah tak peduli. Kemudian masuk kedalam mobilnya, menghidupkan mesin dan segera meninggalkan area sekolah.
Tanpa disadari, sedari tadi Raka masih terus memperhatikan gerak-gerik gadis itu sampai mobil itu menghilang dari pandangannya.
.
.bilang yaa kalo ngebosenin, hehe.
janlup vote. lopyu
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay
Teen Fiction"Bukan kebahagiaan yang gak berpihak sama lo, tapi lo yang gak mau ada dipihaknya" "Pura-pura bahagia juga butuh tenaga. Jangan sok kuat" - Raka "Disaat gue mulai mau berpihak sama kebahagiaan, lalu kenapa lagi-lagi kehilangan yang gue temukan?" - A...