It's Okay - 21

1 0 0
                                    

di lain tempat, tepatnya di kantor perusahaan Starla Group, Anne terlihat sangat sibuk. Matanya fokus meneliti berkas-berkas yang menumpuk di meja kerjanya. Jari jemarinya sibuk membolak-balikkan satu persatu halaman kertas dokumen penting dadi beberapa clien.

tok tok tok..

Suara ketukan pintu menginterupsi ditengah kegiatannya.

"Masuk!" perintah Anne.

"Permisi Bu" terdengar suara perempuan memasuki ruangan Anne.

"Iya, ada apa Citra?" Tanya Anne pada perempuan bernama Citra- Sekretarisnya.

"Saya kesini untuk memberikan jadwal ibu untuk satu Minggu kedepan" ujarnya dengan menyerahkan satu berkas berisi jadwal.

"Juga untuk kembali mengingat kalau malam ini, ibu ada acara makan malam dengan salah satu clien dari Ekawira Furniture" lanjutnya.

"Ekawira Furniture? saya belum pernah dengar nama perusahaan itu" Tanya Anne merasa asing dengan nama perusahaan itu.

"Benar Bu, Ekawira Furniture merupakan perusahaan Furniture yang baru baru ini berkembang. Namun perusahaan itu sudah berdiri sejak lama, bahkan sebelum Starla Group di dirikan" Jelas Citra panjang lebar.

"Oke oke, jam berapa?"

"Pukul tujuh malam ini. Kalau begitu saya pamit undur diri" pamitnya kemudian beranjak keluar ruangan.

***

S

etelah lebih dari 2 jam Alicia dan Raka berada di pantai, kini keduanya dalam perjalanan pulang. Didalam mobil, masih terdengar percakapan ringan dari keduanya. Lebih tepatnya Alicia yang terus mengoceh bercerita tentang seberapa absurd nya tingkah sahabatnya, Fanny. Raka hanya menanggapi, sesekali tertawa saat cerita Alicia terasa lucu baginya. Mulai dari Fanny yang pernah jatuh di saluran air saat belajar motor. Juga cerita tentang Alicia yang alergi terhadap bulu kucing, tetapi tetap ngotot untuk memeliharanya.

"Terus siapa yang ngasih makan kucing lo?" tanya Raka di sela tawanya.

"BI Inah! kadang gue juga sih, tapi pake masker"

"hahaha aneh" Tawa Raka masih terdengar. Tak habis pikir dengan tingkah gadis disampingnya ini.

Ekspresi tawa Raka kali ini tak luput dari pandangan Alicia. Demi apapun, wajah Raka saat tertawa berkali-kali lipat lebih tampan dari ekspresi datarnya. Baru kali ini dirinya melihat laki laki disampaikannya tertawa lepas.

Raka yang merasa diperhatikan pun menoleh, melihat Alicia yang tengah menatap dirinya. Perlahan tawanya berhenti, berdeham pelan merasa salah tingkah. Alicia juga lantas mengalihkan pandangannya keluar jendela. Suasana jadi hening kembali.

"ah iya! kapan kapan ajak gue ke rumah Lo lagi doongg! gue mau main sama Zoe!" raut wajah Alicia kini berubah semangat.

mendengar penuturan Alicia, kini raut wajah Raka berubah datar, seperti biasa.

"gak" jawabnya

Alicia mendengar nada bicara Raka yang sepertinya tidak suka dengan penuturannya.

"kenapa?" tanya Alicia bingung

"gak usah deket deket mereka" kini jawaban Raka benar benar membuat Alicia bingung.

Oke Alicia paham soal Tante Lia adalah ibu tiri Raka. Mungkin itu alasan kenapa Raka terlihat tidak suka dengan wanita itu. Tapi bukan berarti Raka harus membencinya dan juga Zoe bukan?.

"kenapa Lo se- gak suka itu sama Tante Lia? dia baik kok, gue aja ngerasa nyaman. Zoe juga, gimanapun dia tetep adik lo kan?"

Tak ada jawaban lagi yang keluar dari mulut Raka. Sampai Alicia tidak sadar kalau mobil sudah berhenti tepat di depan rumahnya.

It's OkayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang