****
Di luar rumah, Alicia sudah berdiri menunggu di dekat motor Raka. Laki laki itu akhirnya keluar, berjalan menuju ke arahnya.
"Lo kenapa tiba tiba ajak gue jalan sih" ujar Alicia saat Raka sudah berada di hadapannya.
"Kenapa?" Tanya Raka datar.
"Ish, bodo amat lah" kesal Alicia mengecurutkan bibirnya.
Raka yang melihat itu hanya terkekeh pelan. Kemudian berjalan menaiki motor, tangannya bergerak memakai helm untuk keselamatan. Setelah itu meraih helm satunya, memberikannya pada Alicia yang masih berdiri.
Alicia hanya menatap datar helm yang di ulurkan Raka. Membuat Raka berdecak. Tangannya bergerak untuk memakaikan helm ke kepala Alicia.
Klik.
Bunyi pengait helm saat Raka selesai memasang helm pada kepala Alicia. Lalu menepuk sekilas puncak helm.
"Naik" ujar Raka memerintahkan Alicia segera naik ke motornya.
Alicia hanya menurut, mulai naik ke boncengan motor. Tangannya memegang pundak Raka untuk pegangan.
Raka yang menyadari itu langsung memegang tangan Alicia yang berada di pundaknya, lalu memindahkan posisi tangan Alicia agar melingkar di pinggangnya. Memeluk Raka dari belakang. Alicia yang mendapat perlakuan itu tak bisa lagi berkata kata. Jantungnya mulai derdegup kencang.
"Gue bukan ojol" ujar Raka sebelum menghidupkan mesin motor. Lalu melesat menjauh dari pekarangan rumah Alicia.
.
.Tak ada percakapan saat perjalanan. Raka fokus melihat lurus jalanan. Sementara Alicia hanya diam, bingung mau bicara apa.
"Kita mau kemana?" Tanya Alicia memecah keheningan.
Raka memilih tak menjawab, padahal dia dengar.
Tak lama motor Raka berhenti di lahan parkir yang cukup luas. Taman kota.Alicia segera turun dari motor, lalu melepas helm. Tempat ini. Kenapa Raka mengajaknya ke sini.
"Ngapain kesini?" Tanya Alicia.
Raka menoleh, menatap Alicia yang berada di sampingnya.
"Ikut aja" ujar Raka, kemudian menggenggam tangan Alicia. Lalu melangkahkan kaki memasuki taman.
Alicia benar benar tak habis pikir lagi. Detak jantungnya semakin menggila. Ini aneh, kenapa laki laki itu tiba tiba bersikap seperti ini?.
Mereka berdua berjalan menyusuri taman. Sesekali berbincang, saling menanyakan sesuatu. Langkah keduanya berhenti saat melihat kedai es krim yang tak jauh dari mereka.
"Mau ice cream??" Ujar Raka menawarkan.
Alicia tertegun. Ice cream.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay
Teen Fiction"Bukan kebahagiaan yang gak berpihak sama lo, tapi lo yang gak mau ada dipihaknya" "Pura-pura bahagia juga butuh tenaga. Jangan sok kuat" - Raka "Disaat gue mulai mau berpihak sama kebahagiaan, lalu kenapa lagi-lagi kehilangan yang gue temukan?" - A...